Satu Rute, Dua Pantai Di Nusakambangan Terlampaui

oleh Ella Fitria
Pantai Karang Bolong, Nusakambangan

Pantai, pantai, pantai. Ku yakin nggak cuma aku yang demen nglekor di pasir pantai berjemur macam bule, merasakan desir ombak dan terpaan angin yang bikin krudung terbang serasa beban hidup ikut melayang. Makanya dulu kalau diajak mas man… *skip aja deh, bosan juga cerita makhluk astral itu. Hahaha

Kemarin tuh sebelum diencuk infus, ku habis main ke Pulau Nusakambangan lho. Dari kota Banjarnegara butuh waktu sekitar 2,5 jam untuk sampai di Pulau Narapidana itu. Naik motor lho Sist, capek? Nggak capek sama sekali, karena memang udah ngebet banget ke pantai dari beberapa abad yang lalu. Wkwkwk

Aku berangkat bareng tiga cewek, udah piknik mendadak, nggak ada yang tahu jalan ke Pulau Nusakambangan lagi. Dalam hati sih ngomong, “kalem aja, nggak usah pusing, ada maps ini. Buka mapsnya nanti kalau udah di Cilacap aja, yang penting masih ingat jalan ke Cilacap, Pulau Nusakambangan itu kan di Cilacap“.

Akses Menuju Pulau Nusakambangan

Pulau Karang Pandan, Nusakambangan

Setelah menempuh perjalanan panjang, kami pun sampai di kota Cilacap. Oke, saatnya buka maps nih. Ku ketik “Pulau Nusakambangan” and you know? Yang keluar di maps malah can’t find a way there! Bolak balik ku buka maps ternyata nggak ada akses jalan ke pulau Nusakambangan. *lha ini bagemana?* buru-buru ku telpon teman yang rumahnya di Cilacap, ternyata nggak ada jawaban. *duh udah pasti temanku masih molor nih.

Ku telpon temanku yang satu lagi, aku langsung nyrocosini kenapa di maps nggak ada akses jalan ke Pulau Nusakambangan sih? Ku mau kesana nih” protesku. Eh justru dia ngakak coy! Kesel nggak sih? Dengan nada santainya bilang, “mana ada akses Pulau Nusakambangan di maps la, itu kan pulau Napi bla bla bla“. Yakali ku tauuuuu, siapa juga yang bilang kalau Pulau Nusakambangan itu Pulau burung?!

Eh ternyata kalau mau ke Pulau Nusakambangan tuh lewat Pantai Teluk Penyu Sist, barulah menyabrang dari Pantai Teluk Penyu ke Pulau Nusakambangan. Ampun deh tepok jidat waktu temanku menjelaskan dengan sabar! *plis kalian jangan ngetawain aku! Cukup aku aja yang menertawakan diri sendiri. Hahahaha. Jadilah kami menuju Pantai Teluk Penyu terlebih dahulu. Akses jalannya bisa dilalui kendaraan roda dua/empat, lumayan mulus, jalannya juga lumayan lebar kok.

Sesampainya di Pantai Teluk Penyu, tiba-tiba ada bapak tukang parkir menghampiri kami menawarkan jasa penyeberangan ke Pulau Nusakambangan. Kami bersepakat diharga Rp. 25 ribu/orang pulang-pergi. Saat kami hendak menaiki perahu, nahkoda perahu meminta uang lagi Rp. 5 ribu/orang untuk tiket masuk ke pulau Nusakambangan, katanya. Yawes kami membayar lagi.

Kami berempat disusul penumpang lain mulai mengenakan pelampung, raut wajah bahagiaku nggak terbendung lagi, mesam mesem haha hihi saking bahagianya kesampaian mantai ke Pulau Nusakambangan. Kami memilih tempat duduk terdepan, biar apa? Biar sejauh mata memandang bisa membayangkan kalau dia sedang menatapku *eaaa, gubrak!

Menuju Pulau Nusakambangan

Perahu motor mulai bergerak, aku sibuk menjulurkan tangan ke pinggir perahu, bermain air sekenanya. Dari kejauhan terlihat tebing-tebing menjulang tinggi dan pepohonan hijau, pun terlihat kapal dan perahu yang begitu tenang. Di titik seperti ini rasa syukur kembali membuncah, aku masih diberi kesempatan untuk bernafas, untuk hidup, untuk merasakan apapun yang Gusti berikan.

Tiupan angin memecah lamunanku, tak terasa kami sudah sampai di Pulau Nusakambangan. Untuk menyeberang dari Pantai Teluk Penyu ke Pulau Nusakambangan membutuhkan waktu sekitar 15 menit.

Satu persatu penumpang turun dari perahu. Semua rombongan penumpang diberi kartu nama nahkoda yang berisi nomor telpon. Jadi, jika kami sudah puas bermain di Pulau Nusakambangan lalu ingin kembali ke Pantai Teluk Penyu, kami cukup mengirim pesan singkat ke nahkoda perahu untuk menjemput.

Dan kalian tahu nggak? Saat kami memasuki area Pulau Nusakambangan sama sekali nggak menemukan loket pembayaran seperti yang bapak nahkoda bilang. Ahhhh, ternyata pungli masih ada juga, ya meski Rp.  5 ribu/orang, tapi kalau dikalikan banyak juga kan, hmmm. Udah, lupakan dulu! Ku udah mulai menikmati suasana Pulau Nusakambangan nih.

Pantai Karang Pandan, Nusakambangan

Hamparan pasir putih, gemuruh ombak, beberapa kapal besar, perahu nelayan, tiupan angin, dan birunya langit sukses membuatku jatuh cinta dengan Pulau Nusakambangan. *dasar bae cah nggunung!😂 Senang banget gila, apalagi hampir nggak ada sampah meskipun banyak pengunjung dan penjual.

Sebenarnya destinasi kami di Pulau Nusakambangan adalah Pantai Karang Bolong dan Pantai Karang Pandan. Untuk menuju kedua pantai tersebut kami harus traking, melewati jalan bebatuan di tengah hutan. Trakingnya nggak nakutin kok, banyak pengunjung dan penjual di sepanjang jalan. Nggak begitu jauh juga, tapi tetep aja cengep-cengep. *sok kuat banget habis motoran 2,5 jam lanjut traking sekitar 30 menit. Hhh

Kami memutuskan untuk beristirahat di salah satu warung, sambil menikmati seporsi pecel dan mendoan hangat *lalu berdo’a supaya Gusti mengampuni hamba yang jajan sembarangan😩
Oya, untuk harga makanan di sepanjang jalan menuju pantai pun masih masuk akal kok. Satu porsi pecel+mendoan Rp. 10 ribu. Sayangnya lupa nggak ku foto dulu, saking nafsunya sama pecel langsung makan aja 😁
Setelah perut terisi, kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Karang Bolong.

Pantai Karang Bolong

Pantai Karang Bolong, Nusakambangan

Debur ombak mulai terdengar dari kejauhan, kami terus melangkahkan kaki. Lagi-lagi pasir putih menyambut siapa saja yang datang. Pantai ini identik dengan bebatuan yang berada di bibir Pantai. Di Pantai ini tebing bebatuan menjadi pemandangan eksotis, beberapa pengunjung memanfaatkan tebing dan pepohonan rindang untuk berteduh.

Sayangnya di Pantai Karang Bolong pengunjung dilarang bermain air karena ombaknya memang cukup besar. Kami nggak menghabiskan waktu banyak di Pantai ini karena harus bergegas menuju Pantai Karang Pandan.

Benteng Pendem

Nggak jauh dari Pantai Karang Bolong, terdapat Benteng Pendem peninggalan Belanda. Saat kami melewatinya terasa agak horor sih karena ada segrombolan remaja laki-laki yang sedikit mengganggu kami, risih banget disiul-siulin gitu.😣
Kami mempercepat langkah kaki, berharap tiba-tiba ada kamu, eh bukan. Maksudnya berharap ada pengunjung lain yang lewat. Hahaha *ngigau terussss!

Pantai Karang Pandan

Pantai Karang Pandan, Nusakambangan

Jarak Pantai Karang Bolong Menuju Pantai Karang Pandan nggak begitu jauh, cukup berjalan sekitar 10 menit kami tiba di Pantai Karang Pandan. Aaakkkk, anginnya lumayan kencang. Suara ombaknya bikin tenang, karena ombaknya nggak segede ombak di Pantai Karang Bolong. Perfect banget Gusti. Terlihat kapal dan perahu dikejauhan macam miniatur gitu. Nggak terlihat banyak sampah, cuma ada beberapa titik bekas kayu bakar. Makin jatuh cinta sama Pulau Nusakambangan!

Lepas sepatu, lepas kaus kaki, mari bermain air. Kalau mau telanjang kaki harus hati-hati ya, sebab banyak karang dan ubur-ubur di tepi pantai. Nggak cuma karang dan ubur-ubur, tapi banyak orang pacaran juga. Iya tahu, kalau dunia milik kalian wesss! Kami cuma numpang, tapi nggak usah mesra-mesraan gitu juga kali! *alah sirik aja la la, hahaha

Pantai Karang Pandan, Nusakambangan
Nggak terasa hari sudah sore, kami memutuskan kembali ke Pantai Teluk Penyu. Semangat traking lagi, huh hah huh hah. Akhirnya sampai juga dipenjemputan perahu. Dan kami terlantaaaar! Udah kena pungli, trus mesti nunggu penjemputan hampir dua jam, ku kira nungguin mantan ngajak balikan udah bikin mangkel, lha ini nunggu penjemputan perahu ternyata lebih kesel. Ya gimana, udah pengin balik ke Teluk Penyu, espektasi harusnya lagi minum es kelapa di pinggir pantai, trus gegoleran di sana. Tapi apalah daya.😔
Pulau Nusakambangan

Akhirnya perahu yang kami tunggu nongol juga, udah pengin banget konfirmasi sama nahkoda perahu tentang pungli tadi, eh ternyata nahkodanya beda orang padahal perahu yang sama. Ah baiklah, udah nggak malas konfirmasi karena udah badmood juga.

Seandainya ku nggak sama tiga cewek ini, ku ingin nyunset banget di Pantai Teluk Penyu. Meski di Pantai Teluk Penyu sampahnya berserakan dimana-mana. Tapi ku udah terlanjur cinta dengan pantai-pantai ini. Apalagi jika dikelola dengan baik, ku yakin akan banyak orang yang ingin kembali ke sana.

Fasilitas

Toilet Pulau Nusakambangan

Dari tadi nyrocos mulu belum ngomongin fasilitas ya. Tempat parkir di Pantai Teluk Penyu sih oke, luassss banget, banyak penjual makanan dan souvenir juga. Kalau toilet di Pantai Teluk Penyu emang udah permanen, tapi kalau di Pantai Karang Bolong dan Pantai Karang Pandan toiletnya masih seadanya banget, pakai terpal gitu nggak beratap pula. Itu pun kayanya inisiatif dari masyarakat setempat deh, kan memang Pantai yang ada di Nusakambangan nggak dikelola oleh Pemda. Sayang banget kan, potensi alam yang indahnya nggak ketulungan tapi nggak dikelola dengan baik. Meski begitu, suatu saat ku tetap ingin kembali lagi ke Cilacap kok, pengin kembali lagi ke Nusakambangan.💙

Tiket masuk Pantai Teluk Penyu Rp. 7 ribu/orang.
Tiket Perahu PP Rp. 25 ribu/orang.

Btw kalau kalian ada rencana ke Pulau Nusakambangan, berkabar doang. Ajakin akuuuuu🙊

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
51 Komentar
Terbaru
Terlama Paling Banyak Vote
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
Nugi
Nugi
5 November 2022 13:51

nomor telepon Jasmanto tidak bisa dihubungi

Nasirullah Sitam
30 Juli 2018 04:10

Tulisan pada fotop pertama itu salah, harusnya pantai jadi pulau.
Tiap aku ke sini selalu privat naik kapalnya. Lebih asyik, bisa ngatur waktu ahhahahahah

Ramadani Idaham
30 Juli 2018 04:10

Haha…gua lebih fokus ke toilet nya, keren buat yang hobby jorok ckck

Ghost Ships
30 Juli 2018 04:10

noted, next trip Mbak hehehe ….

Anonim
Anonim
30 Juli 2018 06:11

Duh, toiletnya kok gitu?
Jadi mikir seribu kali untuk menggunakannya, hihihih.

Anggara Wikan Prasetya
30 Juli 2018 06:11

Pantaine watu-watu yo.. G iso leluasa main pasir.. haha

Ati-ati yen ning Nusakambangan, iso dijeblosne sel tahanan mengko.. wkwk

Dzikri Khasnudin
31 Juli 2018 03:56

enggak sekalian jalan-jalan ke tempat napi kak, kan lumayan mumpung ke nusakambangan wkwk

Vika Hamidah
31 Juli 2018 03:56

wuih kak ella cantik ini seneng main ke alam2 yaaa.. dua pantai langung terlampaui.. mantap kak ella.. hihihi aku penasaran pengen ke nusakambangan, emang ada penjara ya kak disana?

Ngayap.com
31 Juli 2018 09:56

Pantainya banyak bebatuan ya kak,, Tapi yang paling unik toiletnya sech, bisa ngintip dong yaa, hahaha

Detunglikong
31 Juli 2018 10:44

wah benar-benar wanita perkasa, habis didera sesuatu yang disebut sakit, bangkit dan berjalan lagi. Kagum. semoga selalu sehat dan terus mengabadikan Indonesia lewat jepretannya.

TRIKNEWS
31 Juli 2018 13:08

iya Mas Neng Ella berwisata ke Nusakambangan bersama saya lho…tuh lihat foto fotonya siapa yang moto ….

saya…..

TRIKNEWS
31 Juli 2018 13:08

salut sama blogger cewek yang satu ini ,berani berani nya nyusup ke Nusakambangan, emang nggak takut neng nanti kalau di culik para napi

Rivai Hidayat
31 Juli 2018 13:08

Oalah, ternyata mas mantan suka mantai yaa 😀
Pengen ngajakin juga sih, tpi semarang-cilacap lumayan jauh juga…hahahaa

Sudah lama tak main ke pantai :')

Fitran Zain
31 Juli 2018 13:08

toilet portabel kah?

liana
1 Agustus 2018 03:02

pantai karang bolongnya cantik mbak el, pengen banget bisa ngabisin waktu di sana hihi
ceritamu menarik, walau jadi inget mantan ya :p

Masandi Wibowo
2 Agustus 2018 01:45

Yang pacaran emang dunia udah kayak milik berdua, yang lain di anggap cuma karang dan ubur-ubur.

ya kamu itu. ha..ha..ha.. 🙂

Matius Teguh Nugroho
2 Agustus 2018 10:59

Aku ikut ketawa ah, hahaha. Minimal kamu cari tau dulu cara menyeberang ke Pulau Nusakambangan, La. As an island, kita tentu harus langsung nangkep kalau tempatnya diakses dengan kapal.

Aku jadi inget pas ke sini tahun 2014 atau 2015 lalu. Saat itu pulangnya kemaleman, hutan udah mau gelap, dan kami nyaris kehabisan perahu balik ke Teluk Penyu.

Wisnu Tri
2 Agustus 2018 10:59

Baru tau kalau nggak ada 'petunjuk' dari maps buat sampai ke Nusakambangan xD

Berati kalau masalah sinyal operator, di Nusakambangan aman, La? Aku mikir e, karena itu pulau pengasingan, makanya jaringan internet dan sinyal operator bakal susah. E tapi ini kok tadi bisa ngubungin pak nahkoda buat minta jemput.

Uswah
4 Agustus 2018 00:23

wkwkwk.. pertama kali denger nusakambangan emang yang di pikiran ya cuma itu XD

ada banyak orang yang suka travelling ke pantai, tapi kenapa aku kurang suka ke pantai yah.. lebih suka ke tempat-tempat yang dingin kek pegunungan, puncak 😀

tuteh
4 Agustus 2018 00:23

Iri karena dulu tidak sampai ke Nusa Kambangan, telat datang shuttle boat nya sudah jalan, terpaksa sewa perahu pergi ke Kampung Laut kalau nggak salah, yang untuk tiba di sana melewati labirin mangrove 😀 Cilacap … pengen ke sana lagi 😀