Mencicipi Olahan Gulai Melung Khas Purbalingga

oleh Ella Fitria
Kaki/dengklik kambing, pedas manis.
Kamu suka kulineran? Suka olahan daging kambing? Atau lebih suka sama aku? *eh

Jika kamu pecinta olahan daging kambing, maka tidak ada salahnya berkunjung ke Gulai Melung Bu Hadi yang terletak di dusun Melung, desa Larangan, kecamatan Pengadegan, kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Gulai Melung merupakan salah satu kuliner berbahan dasar olahan kambing. Tetapi jika kamu tidak suka olahan kambing karena bau “prengus“, maka jangan khawatir karena Gulai Melung Bu Hadi sama sekali tidak berbau “prengus“. Plisss, apa sih ya bahasa Indonesianya “prengus“? Intinya bau kambing gitu lah, tau kan bau kambing kaya apa? Jangan sampai tak suruh nyium kambing dulu loh😅

Sejak tahun 1980-an Bu Hadi sudah memulai usahanya. Selama 15 tahun beliau menjual Gulai hanya dua kali dalam seminggu, itu pun mangkal di pasar Kejobong, namun karena banyaknya pelanggan yang sering mencari Gulai sampai ke rumah Bu Hadi, maka Bu Hadi berinisiatif membuka warung Gulai di samping rumahnya. Warung ini buka setiap hari pukul 10.00-19.00 WIB.

Alhamdulillah kali ini cewek mental mboncengan tidak kuliner sendirian, kebetulan pekan lalu kedatangan tamu blogger dari Solo, sebut saja Koh Halim. Bersama Koh Halim, Mas Hendi dan Mas Wedwi kami datang ke warung Bu Hadi dengan perut kroncongan. Saat memasuki warung Gulai Melung Bu Hadi, ada pemandangan unik yang terlihat di meja salah satu pengunjung. Sebenarnya aku tidak begitu heran karena sudah berkali-kali melihat cara menikmati tulang sumsum menggunakan sedotan, jadi sedotan berfungsi untuk menyedot sumsum yang ada di dalam tulang. Bisa ngebayangin nggak? Sedotan biasa itu loh, yang buat nyedot minuman. Hhh

Melihat langsung proses mengolah Gulai Melung

Gulai Melung Bu Hadi memiliki cita rasa khas dengan daging empuk cenderung manis, tidak bau “prengus” serta kuahnya yang kental. Keliatannya memang sangat sederhana namun tetap menggugah selera. Gurihnya Gulai Melung dipadu dengan manisnya kecap dan pedasnya sambal cukup untuk membuat kami ketagihan.

Tengkleng kambing Gulai Melung

Di warung ini hanya ada olahan kambing saja, mulai dari daging, tulang sumsum, tulang ekor, kaki kambing/dengklik, kepala kambing, dan tulang iga. Cara penyajiannya cukup menarik, tidak seperti kebanyakan warung makan pada umumnya. Jika di warung Bu Hadi cara memesan Gulainya harus ditimbang terlebih dahulu. Jadi, dihitung per satu ons dengan harga Rp. 30 ribu, bisa untuk dua porsi. Setelah ditimbang, barulah daging disajikan dengan kuah hangat yang kaya akan bumbu rempah. Tetapi daging dan kuahnya dihidangkan secara terpisah. Lengkap dengan ketupat/nasi. Sesuai selera, kalau aku sendiri lebih memilih ketupat. Karena…. Nggak jadi ah😂

Warung Gule Melung Bu Hadi ini berjarak sekitar 28 KM dari pusat kota Purbalingga, namun tidak pernah membuat warung ini sepi oleh pengunjung. Bahkan keluarga besar Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sudah empat kali mampir ke tempat makan ini. Selain mencoba gulainya, mereka juga jatuh cinta dengan rasa dari tengkleng serta sumsum tulang kambing.

Mas Hendi, Bu hadi, dan me (muka lelah kena asap tungku)

Gulai Melung juga mendapat penghargaan sebagai kuliner khas Purbalingga. Dari tahun ke tahun sampai sekarang alhamdulillah ramai terus mbak, kata Bu Hadi. Beliau menuturkan setiap harinya menyembelih satu ekor kambing betina dan mendapat kiriman 100 kaki/dengklik kambing. Hingga sekarang sudah memiliki sepuluh karyawan.

Jika kamu berkunjung ke Purbalingga, silakan mencicipi makanan khas Purbalingga ini. Kalau kamu sendirian, boleh kok ajak aku, aku mau nemenin🙊

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar