Menikmati Keasrian Hutan Mangrove Sari Brebes

oleh Ella Fitria
Foto di Menara Pandang Hutan Mangrove Sari

Bus kami melaju cepat selepas singgah di PG Jatibarang Brebes. Aku bersama rombongan Blogger dan Media menuju destinasi selanjutnya. Kami akan mengexplore Hutan Mangrove Sari, Brebes. Beberapa kali bus yang kami tumpangi melewati jalan yang agak rusak, kami duduk kurang nyaman karena badan berasa sedang diguncang-guncang. Bahkan hp Mas Achi yang berada di pangkuannya ikut terbang melayang. Ini seriusan deh nggak lebay. Huhu

Sebelum tiba di Hutan Mangrove Sari, kami berhenti untuk makan siang dan melaksanakan salat dzuhur. Begitu turun dari bus, hawa panas langsung terasa. Brebes beneran panas, ya? Yaiyalah, kalau dingin mah Dieng. Uhu
Jalan yang sedikit nggronjal pasti akan membuat perut kurang nyaman apalagi setelah diisi hidangan khas Dukuh Pandansari ini. Otakku langsung bekerja, mencari solusi bagaimana caranya tiba di hutan Mangrove Sari tanpa naik bus lagi. Jalan kaki? Oh nggak mungkin, lumayan jauh uy. Naik ojol? Ya mana ada woi.

Kalau kata pepatah sih, pucuk dicinta ulam pun tiba, karena pas kami selesai makan ada mas-mas pengelola Hutan Mangrove Sari sedang mencari kunci motor, seprtinya dia juga mau ke Mangrove. Trus aku langsung basa basi nanya dong yaa. Eh iya, ternyata mau ke Mangrove, yaudah deh mental mbonceeengan beraksi. Wkwkwk
Kalau naik motor berarti kudu siap panas-panasan ya, tetapi nggak masalah dong. Ya daripada naik bus malah mabok karena perut udah keisi nasi. Mending panas-panasan bentar naik motor kulit makin hitam yaudah sih nggak usah pusing. *ngomong sama diri sendiri

Suasana Hutan Mangrove Sari

Hutan Mangrove Sari, Brebes

Nggak lama kami berkendara, di depanku sudah terlihat banner segede gambreng bertuliskan Selamat Datang Di Hutan Mangrove Sari. Masnya pun mempersilahkan aku turun karena kami sudah sampai. Aku mencari tempat duduk yang agak rimbun, karena gilaaaaa panasnya. Ya maklum lah, udara di tempatku nggak sepanas ini. Tapi ya wis sih ora usah gumunan karo panas! Huhuhu
Sembari menunggu rombongan bus datang, aku mulai mengamati sekitar.

Awalnya nggak begitu yakin dengan Hutan Mangrove Sari ini, ya gimana. Dari loket pembelian tiket terlihat sepi, tapi banyak petugas berseragam batik berjaga. Pikirku “oh mungkin banyak personil ditugaskan karena menyambut kami” Ciiiih PD banget, La, La! Wkwkwk
Kami mulai melangkahkan kaki memasuki area Hutan Mangrove Sari. Di kanan kiri banyak warung yang menjajakan es, makanan ringan, hingga makanan berat. Kami sempat berhenti membeli es untuk melepas dahaga, lalu melanjutkan perjalanan lagi. Deg, kok ada perahu? Aku kaget. Pikirku mungkin perahu-perahu ini dikhususkan untuk pengunjung yang ingin berkeliling rawa.

Aku menaiki perahu kayu dengan hati-hati, sengaja nggak mengenakan life jacket karena panas buanget uy. Ya padahal mah takut kalau kenapa-kenapa nggak bisa berenang. Tapi bismillah aja udah. Sing penting yakin!!!
Sepanjang pejalanan kami disambut oleh ribuan pohon bakau jenis Rhizophora. Perpaduan warna dedaunan yang hijau dengan hamparan air rawa membuat suasana terasa adem ayem ditambah semilir dengan tiupan angin spoi.

Puing-puing pohon bekas abrasi
Puing-puing pohon bekas abrasi

Aku sempat speechless saat melihat sisa puing pohon bakau yang terkena abrasi. Merinding, karena memang baru pertama kali melihat secara langsung akibat abrasi. Betapa dahsyat abrasi yang melahap habis dusun Pandansari ini. Tetapi berkat semangat masyarakat sekitar, pelan-pelan mereka mencoba menanam pohon bakau dengan harapan baru. Dan sekarang ini, kakiku sedang menapaki harapan masyarakat Desa Pandansari. Uwwww

Sekitar 15 menit kami menaiki perahu kayu, dari jauh sudah terlihat tulisan Dewi Mangrove Sari. Aku kembali berpikir, ternyata kami baru akan sampai di area Mangrovenya. Laaaah, ku kira mangrovenya cuma di dekat loket sana. Uhuk. Makin speechless karena ternyata di sini lumayan ramai.

Hutan Mangrove Sari, Brebes

Perahu kayu kami bersandar dengan sempurna, satu persatu penumpang menaiki lantai kayu yang menghubungkan area hutan ini. Agak sayang saat melihat papan kayu yang dicat warna warni terlalu mencolok, kulebih suka warna kayu alami. Yaudah sih, nggak usah berisik, La!

Menara Pandang Mangrove Sari

Menara Pandang Hutan Mangrove Sari, Brebes

Kami terus melangkahkan kaki, menikmati udara segar di tengah-tengah pepohonan sesekali berfoto di beberapa spot. Di mangrove Sari ini terdapat menara pandang juga macam Traking Mangrove Karimunjawa. Dari atas sini hamparan rawa dan pepohonan baku terlihat sangat indah. Sayangnya panas banget, yah panas lagi yang disalahin mulu. Huhu

Asmara Burg

Asmara Burg

Selain menara pandang, ada jembatan asmara yang menjadi spot orang-orang berfoto. Aku sih nggak begitu suka foto saat terik, ya gimana. Hasilnya bakal nyengir silau. Wkwkwk
Tapi kalau diajakin foto mah hayuk aja.

Taman Bermain Anak

Ih auto senyum-senyum pas melihat beberapa anak kecil bermain prosotan di area Hutan Mangrove ini, keren sih pengelola memperhatikan fasilitas untuk anak-anak. Tapi sayang lagi, nyamuknya buanyak. Aku aja yang berhenti cuma buat foto udah dikrubutin nyamuk. Huhu

Fasilitas Hutan Mangrove Sari

Oya, untuk fasilitas Mushala dan Toilet ada doong letaknya di dekat menara pandang. Fasilitas rute jalan yang terbuat dari kayu juga masih kokoh dan kuat. Kalau lapar nggak perlu khawatir karena banyak warung makan yang berjualan di area hutan. Harganya masih terjangkau kok meski di tempat wisata.

Tiket Masuk Hutan Mangrove

Untuk tiket masuknya murah pol, dengan Rp. 20rb weekday dan Rp. 25rb weekend kita udah bisa menikmati hutan Mangrove Sari plus naik perahu pulang-pergi. Buka setiap hari mulai pukul 07.00-17.00 WIB, jangan berkunjung pas malam-malam ya. Percuma nggak bakal bisa melihat pemandangan. Yakali siapa juga yang malam-malam mau main ke hutan?

Lokasi Hutan Mangrove Sari

Hutan Mangrove Sari, Brebes

Kalau ditempuh dari alun-alun Brebes membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk tiba di hutan Mangrove Sari ini. Letaknya ada di dusun Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kec. Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dapat diakses menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, tapi kudu hati-hati ya. Jalannya sedikit nggronjal.

Kalau kalian lewat Brebes, coba deh singgah sebentar di Mangrove Sari ini. Sama aku juga hayuk banget!

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
Heri Heryanto
6 Januari 2020 01:14

wihh dalam rangka apa bersama rombongan ke brebes mba… kayakny ndak cuma ngunjungn wisata mangrove aja deh…Kepo..

Kalo lokasinya di brebes selatan mungkun pas liburan bisa dicatet nih..
Kalo ke pantura soalnya agak jauh, lbh deket ke purwokerto brebes ku

Ahmad Zaelani
6 Januari 2020 01:14

Dulu di pantai di desaku abrasi, padahal tadinya luas banget, bahkan di pake buat pacuan kuda. Sekarang mulai nanam pohon mangrove katanya sih bisa mencegah abrasi dan bagus juga buat habitat ikan dan mahluk2 air, dulu awalnya digerakan sama mahasiswa2 yang kkn, dan sampai sekarang alhamdulillah mangrovenya sudah banyak dan tumbuh subur.

Sebenarnya yang ada dalam kepala saya, saat melihat mangrove2 itu adalah MANCING, soalnya filling saya itu pasti banyak ikan redbasnya hahah

ratutips.com
6 Januari 2020 02:58

wah keren banget nih hutannya masih ari banget ya kak.. keren abiz.. jadi pngen kesana tapi emang jauh banget ya

Evi Erlinda
6 Januari 2020 02:58

Wah wah indahnya, apalagi kalau di pandang dari menara pandang.

Ibrahim
6 Januari 2020 07:22

kalau lah alam kita di jaga dengan baik, tentu tidak ada abrasi, longsor dan polusi udara, sayangnya itu menjadi ironi di Indonesia ini

Nasirullah Sitam
6 Januari 2020 07:22

Dulu ke sini malah sibuk makan kepiting.
Sebenarnya pengen ketemu dengan bapak yang pertama kali menanam mangrove di sini. Sayang belum ada waktu

Gustyanita Pratiwi
6 Januari 2020 13:00

Mirip dengan pesona pantai mangrove yang di ayah gombong nih mb ella

Klo ke brebes jujur selalu melintas bentar alias transit
Pingin rasanya mnikmati kota dan beberap spot menariknya kayak gini
Btw sama, ku juga mabokan klo naik bis wkwkk, makanya aku selalu sedia sropot2 alias dragon or inhaller hihi

Rudi Chandra
6 Januari 2020 12:59

Keren juga tempatnya.
Ijo-ijo seger.

Azhafizah MN
6 Januari 2020 22:01

Suka sangat dengan view nature yang macam ni. Close to nature 🙂

Azhafizah MN
6 Januari 2020 22:01

Suka sangat dengan view nature yang macam ni. Close to nature 🙂

Andrie Kristianto
7 Januari 2020 04:38

Wahhh tempatnya keren nih, selagi kesana kita juga harus menjaga keindahan tempat tersebut dan menjaganya dengan baik… Apalagi perjalanan yang jauh pasti membawa makanan atau cemilan, nah sampahnya dibuang pada tempatnyaa hehe… Wahh untuk tiket masuknya per orang yaaa?, apakah bisa rombongan gitu gak ya, dan kena diskon gitu heheh 😀 Sapa tau kan mau ada rombongan anak SMA atau jalan jalan sambil belajar gitu hehe

CREAMENO
7 Januari 2020 04:38

Cantik-cantik foto pemandangannya mba 😀

Saya terakhir kali ke hutan mangrove sepertinya 10 tahun lalu. Itupun bukan yang di Brebes, karena saya pribadi belum pernah ke Brebes. Semoga one day saya bisa ke Brebes dan lihat hutan mangrove 😀

AuL Howler
7 Januari 2020 10:47

Baguuuusssss

Intagrammable bangeeettt~

Eksapedia
7 Januari 2020 14:04

Wah mantul tenan mbak viewnya… sekarang mulai banyak dikembangkan wisata wisata hutan mangrove yaa…

Ibrahim
8 Januari 2020 03:59

gitu ya mas 😀

Sabda Awal
8 Januari 2020 03:59

dan kini mgarove menjadi harapan baru dusun Pandansari. bukan hanya sebagai penahan Abrasi, malah jadi tempat wisata yaa mbak. harganya pun mumer, bisa jadi wisata edu buat anak2

Khanif
8 Januari 2020 11:37

keren banget sih tempatnya, cuman sayang gak ada yang mau di ajak kesana 😀

morishige
8 Januari 2020 15:56

Hutan mangrove cakep banget memang. Tapi, setiap kali ke hutan mangrove, saya mesti main tepuk-tepukan sama nyamuk. Hehehe…

Tanza Erlambang - Sawan Fibriosis
9 Januari 2020 06:23

mangrove memang punya daya Tarik tersendiri

Anggara Wikan Prasetya
9 Januari 2020 06:23

Yah, biyen gur lewat Brebes tok.. Tak kira g enek sing kaya ngeneki.. haha