Selamatkan Ekosistem Pesisir Untuk Masa Depan Penuh Harapan

oleh Ella Fitria
Selamatkan Ekosistem Pesisir untuk Masa Depan Penuh Harapan

Dua tahun lalu, aku masih ingat betul ketika rombongan kami tiba di destinasi wisata Hutan Mangrove Pandansari, Brebes, Jawa Tengah. Rasa takjub membuncah setelah menempuh perjalanan menggunakan perahu kayu kurang lebih selama 25 menit. Aku menghela napas pelan, melempar pandangan ke segala arah sembari mengamati tumbuhan mangrove yang kami jumpai.

Hutan Mangrove Pandansari Brebes

Beberapa menit kemudian, perahu yang kami tumpangi akhirnya tertambat di jembatan kayu. Pelan-pelan kami menapakkan kaki ke jembatan kayu dibantu oleh seorang petugas yang siap siaga. Rasanya sudah tidak sabar ingin menikmati udara segar di tengah hutan mangrove dan hamparan lautan sejauh mata memandang.

Dusun Pandansari Tenggelam karena Abrasi, Kini Bangkit dengan Wisata Mangrovenya

Wisata Hutan Mangrove Pandansari Brebes

Antara percaya dan tidak, saat mengetahui Dusun Pandansari, Desa Kaliwlingi, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang saat ini kami kunjungi ternyata pernah tenggelam terkena abrasi. Padahal, dulunya dusun ini memiliki mangrove yang cukup luas. Namun pada tahun 1984 masyarakat Dusun Pandansari tergiur oleh budidaya tambak udang windu yang sangat menjanjikan. Tanpa sadar masyarakat Dusun Pandansari menebangi mangrove untuk budidaya tambak udang.

Lima tahun berganti, harga udang sudah tidak bersahabat lagi. Terlebih ombak laut dan rob semakin meninggi hingga akhirnya lahan seluas 1.100 hektar habis terkena abrasi. Jika sudah demikian, siapa yang bersalah? Apakah abrasi ini murni sebuah bencana alam? Atau justru abrasi ini disebabkan oleh ulah manusia?

Wisata Hutan Mangrove Pandansari Brebes

Beruntungnya pada tahun 2008, sosok Mashadi dibantu oleh Bapak Rusjan mantan kades Kaliwlingi beserta kelompok KBL Mangrove Sari mendedikasikan dirinya untuk mulai menanam mangrove lagi. Berkat beliau, saat ini kami bisa menikmati keindahan Hutan Mangrove Pandansari. Pun saat ini abrasi di Pandansari sedikit teratasi.

Tidak hanya itu, adanya mangrove juga bermanfaat untuk tangkapan nelayan yang naik hingga 200%. Selain itu, tujuan utama rehabilitasi mangrove ini tidak lain untuk mencegah parahnya abrasi dan sebagai upaya mengembalikan ekosistem biota laut.

Satu Keluarga Bertahan di Tengah Tenggelamnya Desa Bedono dengan Menanam Mangrove

Peta Desa Bedono yang Tenggelam Dilihat dari Satelit (google map)

Sama halnya dengan Dusun Pandansari, Brebes. Di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak juga tenggelam karena abrasi. Pada mulanya tahun 2001 lahan sawah masih difungsikan oleh masyarakat sekitar, lambat laun lahan sawah berubah menjadi tambak udang, hingga akhirnya tambak udang berubah menjadi lautan lepas. Hanya dalam kurun waktu 16 tahun, yaitu tahun 2003-2019 di daerah Demak sudah terjadi perubahan garis pantai 5 KM ke arah barat akibat abrasi.

Sebuah Masjid yang Tenggelam di Desa Bedono (google map)

Pada tahun 2010, abrasi ini membuat 200 orang yang tinggal di Desa Bedono ini rela meninggalkan tempat tinggal mereka. Kecuali keluarga Pasijah yang memilih tetap tinggal di sana karena tidak memiliki lahan di tempat lain dan ingin mempertahankan desanya.

Keluarga Pasijah di Desa Bedono (BCC News Indonesia)

Hingga kini Pasijah adalah satu-satunya keluarga yang tinggal di desa Bedono. Keluarga ini rutin menanam mangrove di pekarangan rumah yang sudah tergenang air laut. Menurutnya, dengan mangrove dapat membantu memecah ombak laut. Ia pun sudah menaman puluhan ribu mangrove.

Peduli dengan Alam, Peduli Masa Depan

Ya, ancaman hidup di pesisir pantai sering kali menyeramkan. Sama halnya aku yang hidup di pegunungan. Tanpa kepedulian terhadap alam, aku yakin masa depan tidak akan bersahabat lagi. Terlebih saat ini banyak bencana alam (natural disaster) yang disebabkan oleh ulah manusia. Keserakahan, keangkuhan, dan ketidaktanggungjawabnya melekat dalam diri manusia. Padahal, jika kita peduli dengan alam, mungkin desa-desa di atas bisa terselamatkan.

Bukan hanya dua desa di atas saja yang terkena abrasi, tetapi ada banyak wilayah di luar sana terutama pesisir pantai yang tenggelam tidak tersisa. Terlebih di Indonesia, permukaan air laut diperkirakan naik sekitar satu sentimeter setiap tahunnya.

Kenaikan air laut dan penurunan muka tanah yang mencapai satu hingga sepuluh sentimeter membuat pesisir Indonesia terancam. Jika demikian, apa yang harus kita lakukan?  Barangkali mulai melestarikan mangrove adalah kuncinya.

Manfaat Hutan Mangrove untuk Kini dan Nanti

Berkaca dari dua desa di atas yang terkena abrasi karena minimnya mangrove membuat aku sadar betapa pentingnya hutan mangrove dalam kehidupan kita. Terutama di daerah pesisir pantai, nah kira-kira apa saja manfaat hutan mangrove secara umum? Yuk, simak poin-poin di bawah ini!

Manfaat Mangrove Kini & Nanti

1. Mencegah Abrasi Pantai

Seperti yang aku sebutkan di atas, hutan mangrove berfungsi sebagai salah satu cara untuk menjaga perbatasan antara kawasan darat dan laut. Selain itu, hutan Mangrove dapat memecah ombak laut yang menghantam sehingga dapat menyelamatkan garis pantai dari perairan laut.

2. Habitat Ekosistem Biota Laut

Kawasan hutan Mangrove merupakan salah satu tempat berkembang biak untuk beberapa jenis makhluk hidup dan organisme. Seperti udang, ikan, dan kepiting banyak berkembang biak di kawasan hutan Mangrove. Jika ekosistem biota laut terjaga, otomatis keseimbangan akan kita rasakan. Pun jika manusia membutuhkan nutrisi dari biota laut, maka dengan mudah kita akan mendapatkannya.

3. Sumber Pakan Ternak

Manfaat lain dari mangrove adalah dapat digunakan sebagai alternatif pengganti makanan ternak. Mangrove mengandung nutrisi seperti mineral, protein, dan kalori yang akan meningkatkan perkembangan ternak. Selain itu, mangrove juga mengandung tanin dan bahan alami lainnya. Cara mengolah mangrove untuk pakan ternak adalah hancurkan dan giling mangrove menjadi bubuk. Bubuk ini mengandung nutrisi yang baik untuk hewan ternak seperti sapi, kambing, dan unggas.

4. Mendongkrak Perekonomian

Kata siapa mangrove tidak bisa diolah dan dijadikan sesuatu yang bernilai? Pohon mangrove juga bisa dipanen seperti jenis tumbuhan lain, lho. Mangrove dapat diolah menjadi berbagai olahan makanan (kue, kerupuk, kopi), kerajinan, hingga pewarna untuk batik. Selain itu, dengan adanya hutan mangrove membuat tangkapan nelayan makin banyak. Kawasan hutan mangrove dapat membantu menjaga ketersediaan sumber daya ikan di laut yang tidak akan habis. Sementara itu kayu mangrove juga bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk bahan bangunan atau konstruksi rumah.

5. Mencegah Pemanasan Global

Memang ya pemanasan global menjadi ancaman yang sangat serius untuk alam dan manusia. Nah, salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan mengembangkan kawasan hutan mangrove. Mangrove dapat menjadi salah satu penopang pemanasan khususnya dari perairan laut.

6. Menjaga Kualitas Udara dan Air

Tahu kan kalau hutan mangrove memiliki fungsi untuk menyerap kotoran yang berasal dari sampah manusia? Hutan mangrove dapat menyerap semua jenis logam berbahaya dan tentunya dapat membuat kualitas air menjadi lebih bersih. Tidak hanya itu, mangrove juga membantu alam dalam mendapatkan kualitas udara yang lebih baik dan bersih.

7. Destinasi Wisata Alam

Di Indonesia terdapat destinasi wisata alam hutan mangrove yang cukup banyak. Buatku, menjelajah hutan mangrove memiliki keunikan tersendiri. Aku bisa menikmati hamparan mangrove yang menghijau dengan terpaan angin dan hamparan pantai yang luas. Maka, tidak heran jika hutan mangrove dijadikan pariwisata yang memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar.

Mengenal Mangrove di Indonesia

Terus terang, aku sangat antusias saat menyimak kegiatan Bincang Mangrove yang diadakan oleh WRI Indonesia, Yayasan Lahan Basah Indonesia, dan AJI Jakarta. Ada empat sesi Bincang Mangrove yang bisa diikuti. Dalam sesi tiga ini mengusung tema Rehabilitasi dengan enam narasumber. Berbagai kebijakan rehabilitasi mangrove sudah tertuang, mulai dari perencanaan, kelembagaan, pelaksanaan, hingga pembinaan dan pengendalian.

Menurut Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikanan, Mangrove memiliki fungsi sebagai habitat bagi organisme laut, tempat berlindung, tempat mencari makan, dan tempat berkembang biak. Mangrove juga berperan besar dalam melindungi pantai dari abrasi air laut.

Data dari Badan Riset Dan SDM Kelautan Dan Perikanan, mencatat luas hutan Mangrove Indonesia  3.490.000 Ha atau 21% dari mangrove dunia (16.530.000 Ha). Saat ini mangrove di Indonesia mengalami degradasi kondisi kritis hingga 637.624 Ha.

Upaya Pelestarian Hutan Mangrove

Sungguh ada banyak sekali manfaat mangrove yang tidak bisa aku tuliskan semua. Setidaknya dari beberapa manfaat mangrove di atas membuat aku paham bahwa pesisir Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Ada banyak ancaman yang diakibatkan oleh ulah manusia. Maka, sudah saatnya kita bergerak, mulai dari hal kecil yang bisa kita lakukan untuk kelestarian alam.

Upaya Pelestarian Hutan Mangrove

1. Berdonasi untuk Pelestarian Mangrove

Jika tempat tinggal teman-teman jauh dari pesisir pantai, teman-teman tetap bisa berkontribusi untuk melestarikan mangrove di Indonesia dengan cara berdonasi. Saat ini telah hadir berbagai komunitas atau organisasi yang mengangkat issue lingkungan khususnya di pesisir pantai. Seperti Wetlands International dan lain sebagainya.

2. Lakukan Langkah Nyata dengan Menanam Mangrove

Nah jika teman-teman tinggal di daerah pesisir pantai, teman-teman bisa langsung bergerak untuk menanam kembali mangrove, merehabilitasi mangrove, dan merawat mangrove.  Awali langkah dengan niat baik, semoga kita semua dilembutkan hatinya untuk lebih peduli dengan alam. Meski dari hal kecil, tetapi akan berdampak besar jika kita lakukan bersama-sama dan terus menerus. Dengan demikian, kita bisa menjemput janji masa depan penuh harapan.

3. Sebarkan Kebaikan Tentang Pentingnya Mangrove

Jika teman-teman belum bisa melakukan hal di atas, jangan khawatir karena masih ada cara lain untuk berkontribusi dalam upaya pelestarian mangrove. Salah satu caranya adalah dengan menebar kebaikan tentang pentingnya mangrove. Bisa dimulai dari hal sederhana seperti membagikan info pentingnya mangrove di sosial media, foto menarik tentang mangrove, mengedukasi masyarakat melalui story telling, atau pun menulis di platform publikasi. Cukup sederhana bukan? Dengan demikian kita turut andil dalam pelestarian mangrove. Ibarat pepatah “Jika tangan kita tak mampu melakukannya, maka ajak orang lain untuk menjadi kepanjangan tangan kita.”

Doaku semoga semesta mengizinkan kita untuk hidup lebih lama, untuk menikmati alam, dan untuk menjaga alam demi hidup berkelanjutan.

Sumber:
https://koran.tempo.co/read/berita-utama-jateng/407110/pencegah-abrasi-pantura-dari-pandansari
https://kkp.go.id/bdasukamandi/artikel/4239-mangrove-dan-manfaatnya
https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4284-kondisi-mangrove-di-indonesia
https://www.youtube.com/watch?v=8TJbPZXmzN8
https://www.youtube.com/watch?v=jCRTFwd1O10
https://www.google.com/maps/?hl=id
Raw Source:
Freepik
Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
M. Norfahrul
29 Juli 2021 14:03

Semoga hutan mangrve tetap lestari yh kak

Ainun
30 Juli 2021 16:14

di jember nggak ada hutan mangrove seperti foto pertama.
Yang aku tau, di dekat pantai papuma mbak
sayang waktu dulu ada kegiatan sosial untuk menanam tanaman di hutan mangrove, aku ga bisa ikutan, karna jadwal.

salut sama keluarga Pasijah yang mempunyai kepedulian tinggi sama lingkungan sekitar

Nurhilmiyah
1 Agustus 2021 06:32

Setuju Mba Ella,, hati yang lembut insyaallah akan peduli dg alam ya,, termasuk peduli pada keberadaan hutan mangrove ini. Btw animasi² pendukungnya baguss

Rudi Chandra
3 Agustus 2021 01:11

Sedih karena tangan manusia sendiri yang merusak alam. Padahal dampaknya ke kita juga.

Sandra Hamidah
3 Agustus 2021 11:31

Aku belum pernah ke hutan Mangrove, lihat foto sih adem dan artistik ya kak apalagi demi menyelamatkan desa huhu kasihan semoga pohon baru cepat tumbuh juga

Maria Tanjung Sari
5 Agustus 2021 11:43

Bagus banget ya mba mangrove di Brebes itu, di Surabaya masih belum sebagus itu sih menurutku. Mudahan aja bisa lebih di perbaiki. Memang hutan mangrove ini fungsinya berguna banget untuk selamatkan ekosistem

Nisya Rifiani
6 Agustus 2021 07:16

Sedih banget denger ada daerah yang rusak karena abrasi.
Penanaman mangrove sebagai salah satu solusi mengatasi abrasi memang harus terus digaungkan.
Ak pernah lihat daerah pesisir yang ditanami mangrove, dan sekarang jadi tempat wisata, keren banget!

Aliaarf.com
7 Agustus 2021 00:40

Mudah2an ya mba semakin banyak hati yg tergerak untuk melestarikan mangrove terutama yang tinggal di pesisir pantai. 🙂

Hindun Uswatun Nisa
8 Agustus 2021 14:32

Sayang sekali ya jika kelestarian hutan mangrove tidak dijaga. Memang perlu kesadaran dan juga hati yang benar-benar peka untuk menjaga alam

Asih Mufisya
9 Agustus 2021 03:14

Peristiwa abrasi yang mengenaskan. Alam sudah memberikan banyak manfaat untuk kita tapi kita sering melupakannya dengan berbagai alasan dan akibatnya banyak orang yang menanggung derita.

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:42

Aamiin kaak, semoga yaa

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:43

iya mbak, aku pun geleng2 pas tahu kisah keluarga Pasijah ini, keren banget masih bertahan di sana dan rutin menanam mangrove

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:43

semoga byk yang dilembutkan hatinya buat sayang sama bumi ini ya mbak Mia. animasi2nya masih belajar mbak, hehehe

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:44

iya mas Rudi, dampaknya nggak main2 lho, bisa menenggelamkan suatu desa 🙁

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:45

aamiin, semoga tanaman mangrove yang ditanam segera tumbuh biar bisa memecah ombak 🙂

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:45

iya mbak Maria, wisata Mangrove di Brebes bagus banget.. meski nyamuknya ganas, hehe

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:46

iya mbak Nisya, semoga masyarakat khususnya yang tinggal di pesisir pantai bisa rutin menanam mangrove untuk mencegah abrasi 🙂

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:47

aamiin, kaaak 🙂

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:47

iya mbak Hindun, biar nggak ada lg daerah yg terendam air laut 🙁

Ella Fitria
19 Agustus 2021 03:48

nah iya mbak Asih, kl udah begini baru saling menyalahkan 🙁