Saya masih ingat betul saat pertama kali tertipu belanja online di tahun 2015. Dulu, marketplace dengan sistem pihak ketiga yang menjadi penengah antara penjual dan pembeli belum begitu booming di Indonesia. Saat itu, saya pun masih awam dengan seluk beluk modus penipuan belanja online. Alhasil, saya tertipu untuk dua kali transaksi dalam satu hari.
Awalnya, saya hanya ingin membeli jaket outdoor yang harganya lebih murah dibandingkan dengan toko offline. Saat itu, saya langsung melakukan diskusi dengan seller mengenai ukuran jaket yang saya mau hingga lanjut ke proses pembayaran. Singkat cerita, setelah saya melakukan pembayaran, tiba-tiba seller kembali menawarkan produknya. Kali ini, produk yang ditawarkan berupa sepatu dan tas outdoor yang menurut saya matching dengan jaket yang sudah saya pesan. Saya pun kembali tertarik karena lagi-lagi harganya relatif lebih murah.
Dengan semangat yang menggebu, saya kembali bergegas ke ATM terdekat untuk melakukan pembayaran agar barang segera dikirim. Karena saat itu, seller menginformasikan jika proses pembayaran sebelum pukul 12.00 WIB, maka produk akan langsung dikirim hari itu juga. Rasanya bahagia sekali karena akhirnya bisa membeli barang yang sudah lama saya impikan.
Namun, sesampainya saya di rumah, tiba-tiba nomor saya diblokir. Lantas, saya buru-buru menghubungi seller dengan nomor ponsel yang berbeda. Tujuannya, untuk menanyakan pesanan yang sudah saya bayar. Lagi-lagi, nomor saya yang lain di blokir juga. Rasanya campur aduk, marah, kecewa, kesal, dan sedih. Uang Rp1.600.000 yang saya kumpulkan berbulan-bulan dari uang saku langsung ludes hari itu juga karena kecerobohan saya sendiri. Ini baru sekelumit contoh kecil kejahatan siber berupa penipuan online yang saya alami.
Menjadi bijak untuk diri sendiri, saling bantu sesama klarifikasi informasi
Informasinya jelas dan lengkap Mbak. Kasus cyber crime memang masih marak dan informasi seperti ini membantu banget untuk saling mengingatkan semua orang.
Terima kasih sudah mampir, Mbak. Semoga kita dijauhkan dari segala kejahatan siber yang marak terjadi ya. aamiin
Iya nih sekarang banyak banget kejahatan siber, semoga kita semua lebih aware akan hal ini di tengah bnyak.y kebocoran data masyarakat
aamiin, mesti sering2 mengingatkan juga ke orang2 terdekat ya kak, biar sama-sama bisa memberantas kejahatan siber
Wow mbak ella.. maaf saya salfok pada gambar dan animasinya. Gak bosen baca tulisan mbak ella yang pauanjangg… namun menggunakan bahasa ringan dan mudah saya pahami bahasa!
uww, terima kasih mbak Sayyidah. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat siapa saja yang membacanya 🙂
Jadi makin paham tentang skimming, eeh, ulasannya lengkap mba ella
terima kasih mbak Dyah, kadang meskipun kita sudah paham tentang skiming tetep saja bisa jadi sasaran korban selanjutnya kl kita nggak jeli, uhu
Lengkap banget, Mbaaak…Sukaa. Memang ngeri ya kalau sampai kena tipu, sedangkan zaman sekarang makin marak aja penipuan dengan segala macam cara. Bahkan orang yang bisa dibilang nggak gaptek pun masih kena juga. Memang penting ya supaya bisa saling mengingatkan yang lain terutama keluarga juga. Supaya bisa sama-sama hati-hati…
nah bener mbak Muyass, sekarang penipuan online ini bisa menyasar siapa saja bahkan orang yang nggak gaptek sekalipun. Jadi, mesti kontrol emosi dan menghindari hal-hal yang mengarah ke permintaan data pribadi
mantap, penjelasan yang lengkap. beberapa waktu lalu heboh memang tentang kejahatan cyber. Bagi yang kurang paham literasi keuangan tentunya lebih berpotensi tertipu. Artikel ini mengingatkan untuk lebih waspada lagi
iya bun, kadang yang sudah menganggap kl nggak bakal kena skiming tp bisa jadi tertipu karena pengelolaan emosi yang mungkin saat kejadian kurang bagus. hhh
Semoga artikelnya bisa mengingatkan ke siapa saja yang membacanya 🙂
tulisan yang sangat keren kak…!
Kejahatan cyber itu memang bisa terjadi pada siapa saja, memang kita perlu sedikit tahu untuk mengantisipasinya karena hal ini pernah terjadi juga pada keluarga dan tetangga saya. Kita perlu waspada dan hati-hati dalam segala hal apapun itu termasuk kejahatan seperti ini yang kadang tidak kita sangka
terima kasih mbak Rini. iya nih, kejahatan siber ini mesti kita antisipasi bareng-bareng. Nggak jarang, di grup keluargaku banyak banget berita hoax yang terindikasi penipuan online. Jadi, mesti waspada dan selalu hati2
mba Ella, super duper lengkap tulisannya .. sangat bermanfaat mba. Untuk urusan cyber crime seperti ini memang masih rendah awareness dari masyarakatn yah.. mudah banget jadi korban kejahatan digital perbankan. Setuju untuk saling mengingatkan, mulai darilingkup keluarga dan teman, umumnya ke lingkungan sekitar. Semoga kita semua dilindungi dari kejahatan cyber, dan para penjahat cyber itu segera dapat hidayah untuk mencari nafkah yang halal..
terima kasih mbak Novri. Beneran deh, ngeri2 banget kejahatan siber ini, banyak banget korbannya yang rugi hingga ratusan juta. Aamiin, semoga kita dan keluarga terhindar dari kejahatan siber yang sedang marak terjadi
Mantap mbak semakin hari tulisanya semakin menginspirasi entah itu dari konten maupun visualnya.
terima kasih, Kak Fajry. Semoga bisa bermanfaat untuk siapa saja yang membaca artikel ini