Senandung Lantung

Merajut Warisan Budaya yang Memesona

By Ella Fitria | 29 Desember 2022

Motif cantik unik yang membalut sebuah tas sukses menyita perhatianku. Kala itu, kedua bola mataku fokus menjelajah ke berbagai sudut tas yang tampak manis di layar ponsel. Tanpa banyak pertimbangan, aku pun buru-buru menggerakkan ibu jari, lantas mengeklik profil akun Instagram yang menampilkan tas tersebut.

Semilir Ecoprint menawarkan produk, seperti scarf, cushion cover, kaus, dress, outer, dompet, sajadah, masker, selendang, dan lainnya. Salah satu produk andalannya adalah tas yang terbuat dari bahan kulit kayu lantung khas Bengkulu. Rupanya, Semilir Ecoprint memiliki misi untuk mengenalkan pesona kulit lantung kepada dunia.

Pelan-pelan, aku usap layar ponsel naik turun untuk melihat berbagai koleksi tas milik Semilir Ecoprint. Motif dedaunan cantik, perpaduan warna alami, dan materialnya membuatku tenggelam dalam keindahan. Selain tas, ada juga berbagai produk fashion dan beragam material dengan sentuhan ecoprint. Rasanya, perpaduan nature dan complexion memancarkan personality yang sungguh memesona.

Melalui artikel ini, aku akan berbagi sekelumit cerita sosok inspiratif yang turut andil dalam melestarikan kain kayu lantung Khas Bengkulu. Siapa sangka, kain kayu lantung yang tadinya hanya diolah menjadi souvenir, kini bisa dimanifestasikan menjadi sebuah produk bernilai tinggi.

Alfira Oktaviani

Berhasil Memadukan Budaya dengan Kekayaan Flora Indonesia

Alfira Oktaviani atau Mbak Fira adalah sosok mompreneur yang sangat menginspirasi. Ibu rumah tangga yang berwirausaha ini memiliki kecintaan terhadap fashion dan seni. Beliau memiliki terobosan baru dalam mengkampanyekan hidup berkelanjutan atau sustainable dengan mengusungnya ke dalam dunia fashion.

Hal ini yang mendorongnya mengobarkan semangat untuk belajar bagaimana proses ecoprint. Melalui inovasi dan kreativitasnya, wanita lulusan apoteker ini memutuskan mendirikan Semilir Ecoprint pada 2018 silam.

Semilir bukan sekadar nama. Melainkan, memiliki makna dan harapan yang istimewa. Semilir berasal dari kata silir, artinya angin sejuk. Nah, harapannya, Semilir bisa memberikan angin sejuk kepada customer dengan menawarkan produk fashion yang memiliki nilai-nilai sustainable.

Mompreneur yang saat ini menetap di Perumahan Griya Asri Pratama, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini merangkul orang-orang di sekitarnya agar lebih berdaya. Hingga saat ini terdapat sepuluh pengrajin ecoprint yang berasal dari lingkungan tempat tinggal Mbak Fira.

Selain itu, Mbak Fira juga bekerja sama dengan Wanagama UGM dalam membentuk desa binaan ecoprint dan pewarnaan alam di Desa Banaran, Gunungkidul. Terdapat 20 pemuda karang taruna dan lima ibu rumah tangga yang tergabung dalam desa binaan ini.

Bersama sekelompok ibu-ibu dan pemuda karang taruna, mereka meramu dan mencari formulasi yang tepat, mulai dari jenis kain, komposisi pewarna alam, hingga beragam motif yang khas. Melalui jari-jari mereka, lahirlah berbagai produk seminar kit/corporate souvenir yang indah dan tampak eksklusif.

Para pemuda dan sekelompok perempuan tangguh desa binaan ini sangat mencerminkan semangat #BangkitBersamaUntukIndonesia. Harapannya, desa binaan ini akan menjadi siklus yang dapat menggerakkan perekonomian desa. Mewarisi budaya dan bisa memanfaatkannya menjadi identitas Indonesia memang menjadi suatu kebanggaan yang nyata.