Aku masih ingat betul saat pertama kali memasuki SMA Negeri yang berlokasi cukup jauh dari pusat kota. Saat itu, aku menjadi salah satu siswi yang memutuskan untuk berhijab. Tahun 2009, SMA-ku belum menerapkan kebijakan untuk mengenakan seragam dengan lengan panjang dan rok panjang. Karena itu, banyak teman-temanku yang tidak memakai hijab. Bagiku, keputusan untuk berhijab atau tidak, menjadi hak pribadi setiap individu.
Namun, ketika tahun ajaran baru tiba dan kami naik ke kelas atas, sekolah kami mengeluarkan kebijakan agar para siswi memakai seragam dengan lengan panjang dan rok panjang. Ternyata, kebijakan tersebut membawa dampak positif yang tak terduga bagi teman-teman kelasku. Pasalnya, banyak di antara mereka yang memilih untuk berhijab daripada merasa canggung hanya memakai baju dan rok panjang.
Sebagian besar teman sekelasku penasaran dengan hijab-hijab yang aku pakai. Mereka pun sering bertanya di mana aku membelinya. Bahkan, ada yang meminta tolong padaku untuk membelikan hijab yang sama persis seperti yang aku gunakan. Berawal dari ini, aku memutuskan untuk memulai bisnis hijab, khususnya hijab yang cocok digunakan untuk sekolah karena banyak permintaan dari teman-temanku.
Tentu saja, semangatku berkobar-kobar dan dorongan bisnis di dalam diriku rasanya makin kuat. Setiap hari, aku selalu mencatat siapa saja yang memesan hijab karena hampir seluruh siswi di sekolahku ini memesan hijab dariku. Maka, tak heran jika setiap minggu, aku rela menempuh perjalanan puluhan kilometer menuju kota untuk membeli hijab sesuai pesanan teman-teman.
Nah, dalam artikel ini, aku akan membagikan pengalaman bagaimana caranya menghadapi tantangan dalam bisnis hijab serta memberikan tips khusus agar bisnis hijab dapat bertahan lama dan diminati banyak konsumen. Dengan kolaborasi bersama iPrint, tentunya bisa mengubah bisnis hijab menjadi produk berkualitas dengan merek yang kita inginkan. So, mari simak artikel ini hingga selesai, ya!
Selama kurang lebih tujuh tahun, aku aktif berjualan hijab sejak masih SMA hingga kuliah. Meskipun belum begitu lama, aku memperoleh banyak pengalaman berharga dalam menjalankan bisnis hijab ini. Mulai dari menghadapi perubahan tren yang berjalan dengan cepat, persaingan yang makin ketat, hingga mencari kualitas hijab yang bagus.
Karena itu, bagi teman-teman yang ingin memulai bisnis hijab, penting untuk memahami beberapa tantangan yang akan aku bahas di bawah ini. Tujuannya, agar teman-teman tidak terkejut ketika memulai dan menjalani bisnis ini.
Saat aku masih berjualan di SMA, rasanya seperti tidak ada pesaing karena tidak ada supplier atau orang lain yang menyediakan hijab sesuai kebutuhan teman-temanku. Namun, ketika memasuki dunia kuliah, tentu saja, kompetisi dalam bisnis hijab makin terasa. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang melihat peluang bisnis ini, terutama karena aku kuliah di sebuah universitas Islam yang mewajibkan mahasiswi untuk berhijab. Makanya, muncul berbagai persaingan yang sangat intens.
Untuk bertahan, kunci utamanya adalah menciptakan perbedaan dalam pelayanan, produk, merek/ brand, hingga packaging agar mampu bersaing.
Tren mode dalam dunia fashion hijab memang cenderung berubah dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk pengaruh dari desainer, influencer, media sosial, hingga perkembangan selera konsumen. Perubahan tren ini menjadi tantangan yang signifikan bagi pelaku bisnis dalam industri fashion hijab.
Jika ingin tetap bertahan dan diminati pelanggan, maka dibutuhkan keterampilan untuk mengamati model hijab yang sedang tren, kemudian beradaptasi dengan menghadirkan model-model hijab terkini.
Pemasaran adalah cara untuk mempromosikan produk hijab kepada pelanggan. Sementara itu, jangkauan pelanggan adalah upaya untuk mencapai segmen pasar yang sesuai dengan produk yang kita miliki.
Memasarkan produk hijab untuk mencapai target pasar yang tepat dapat menjadi tantangan, terutama jika bisnis tidak memiliki strategi pemasaran yang efektif. Karena itu, untuk memulai atau menjalani bisnis sekecil apa pun dibutuhkan strategi khusus agar bisnis dapat berjalan lancar dan bertahan lama.
Hal yang sangat krusial saat menjalani bisnis adalah menyediakan kain yang berkualitas dan memastikan produk hijab memenuhi standar kualitas. Pasalnya, ketidakmampuan untuk menjaga kualitas produk bisa merusak reputasi bisnis, lho. Dulu, aku rela blusukan ke pasar, mencari toko-toko yang menyediakan kain hijab. Aku pun melakukan pencarian kain yang sesuai dengan permintaan pelanggan. Jadi, membandingkan kualitas satu kain ke kain lainnya, membandingkan harga kain dari toko satu ke toko lainnya sudah menjadi hal biasa.
Jika tidak melakukan riset yang tepat untuk menemukan bahan baku hijab, maka cepat atau lambat bisnis hijab yang kita jalankan akan kalah dengan pesaing yang memiliki kualitas lebih baik. Karena itu, kita perlu mencari material, printing, hingga model hijab yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kita juga perlu mencari pemasok bahan yang berkualitas sehingga menghasilkan hijab yang disukai target pasar.
Bisa dibilang, laba yang aku dapatkan selama berjualan hijab lebih dari cukup, bahkan aku bisa membeli smartphone yang harganya cukup mahal. Proses ini tentu saja tidak instan, aku menerapkan beberapa strategi bisnis hijab. Barangkali ada teman-teman yang membutuhkan insight terkait tips untuk memulai bisnis hijab, silakan simak beberapa poin berikut ini.
Langkah pertama yang sangat penting dalam mengelola bisnis hijab adalah melakukan riset pasar yang komprehensif. Riset pasar ini membantu kita memahami tren terbaru dalam dunia fashion hijab. Selain itu, riset pasar juga membantu kita memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan.
Ada dua aspek utama yang harus diperhatikan dalam riset ini seperti berikut:
pertama, tren fashion hijab terkini, meliputi gaya, warna, desain, dan kain yang sedang populer
kedua, tentukan target pelanggan, meliputi usia, preferensi gaya, hingga anggaran mereka untuk membeli hijab.
Untuk menyusun rencana bisnis hijab yang efektif, kita perlu menentukan visi, misi, dan nilai bisnis agar memiliki fondasi yang kuat. Hal ini meliputi berbagai aspek, mulai dari strategi pemasaran, seperti promosi, branding, dan jangkauan pelanggan. Selain itu, kita juga memerlukan analisis persaingan hingga proyeksi keuangan yang mencakup pendapatan, biaya, dan laba bersih agar lebih terarah.
Kita juga bisa memanfaatkan toko online dengan website store yang user-friendly. Adanya media sosial bisa dimanfaatkan untuk melakukan pemasaran yang efektif dan terjangkau. Namun, kita membutuhkan kreativitas dalam mengolah konten untuk mendapatkan engagement yang bagus. Konten yang menarik dan relevan dapat membantu menarik perhatian pelanggan potensial dan mendorong mereka untuk membeli produk hijab.
Pemilihan nama dan brand bisnis adalah langkah penting dalam membangun identitas bisnis yang kuat dan menarik. Kita bisa memilih nama yang menarik dan mudah diingat agar menarik perhatian potensial pelanggan. Selain itu, buat identitas merek yang dituangkan melalui logo, warna, font, dan gaya visual yang digunakan dalam branding. Pastikan juga kita konsisten dalam menggunakan nama dan identitas merek yang digunakan di situs web, media sosial, dan materi promosi.
Tanpa disadari, nama dan brand bisnis yang kita bangun bisa meningkatkan value hijab yang kita pasarkan, lho. Terlebih, jika branding yang dibangun sukses menyita perhatian target pasar. Karena itu, penting sekali untuk memulai mem-branding bisnis hijab printing dengan nama atau brand kita sendiri.
Sebelum memulai bisnis hijab, ada baiknya kita melakukan survei untuk mendapatkan sumber daya dan pemasok kain yang berkualitas, tetapi dengan harga yang masuk akal. Dengan begitu, kita bisa menawarkan hijab dengan kain berkualitas tanpa merogoh kocek konsumen sehingga bisa dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah sekalipun.
Selain itu, jika bisnis hijab yang kita rintis membutuhkan bantuan penjahit atau kita bekerja sama dengan para penjahit, kita perlu memastikan untuk memilih penjahit yang teliti. Harapannya, jika bekerja sama dengan penjahit yang teliti, hijab yang dihasilkan pun akan rapi dan minim risiko catat.
Hal yang aku sesali hingga saat ini adalah tidak mendesain hijab dengan sentuhan personal. Pasalnya, dulu aku kesulitan mencari vendor printing kain yang melayani skala kecil. Maklum, dulu modalku tidak begitu banyak. Padahal, jika kita sudah memiliki brand dan bisa membuat desain hijab sendiri tentu akan meningkatkan value hijab. Dengan begitu, branding akan terbentuk dan bisa menarik konsumen.
Nah, aku baru saja menemukan vendor printing kain yang bisa melayani pebisnis pemula hingga sekala besar. Karena itu, jiwa bisnisku mulai tergugah lagi untuk melanjutkan dan merintis ulang bisnis hijab yang dulu pernah aku tekuni. Penasaran siapa vendor printing kain untuk hijab ini? Mari kenalan dengan iPrint!
Mungkin, bagi teman-teman yang sudah menekuni dunia bisnis hijab sudah tidak asing lagi dengan iPrint. Pasalnya, sejak tahun 2015 iPrint sudah bergerak di bidang cetak kain/ print kain/ print tekstil digital. iPrint bisa dikatakan sebagai salah satu pioneer perusahaan digital printing di Indonesia.
Buatku, iPrint sangat memudahkan para individu kreatif atau pebisnis dalam dunia fashion untuk mewujudkan kreasinya melalui print kain digital. Menariknya, iPrint tidak hanya melayani skala besar, melainkan iPrint juga melayani skala kecil untuk berbagai kebutuhan, lho.
Sebelum mengenalkan iPrint lebih lanjut, mungkin di antara teman-teman ada yang bertanya-tanya, apakah saat ini masih menjanjikan menjalani bisnis hijab? Tentu saja jawabannya masih! Pasalnya, dari laman Katadata Media Network, berdasarkan data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia sebanyak 272,23 juta jiwa pada Juni 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 236,53 juta jiwa (86,88%) beragama Islam. Artinya, mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.
Sementara itu, menurut laman dakwah.uin-suka Yogyakarta, pada 2014 sebuah survey melaporkan ada sekitar 63,58% dari 626 responden perempuan muslim yang mengatakan bahwa mereka telah memakai dan akan memakai hijab. Nah, dari data-data ini, bisa menjadi fondasi untuk meyakinkan dan memperkuat diri dalam memulai menjalankan bisnis hijab printing, bukan?
Menurutku, iPrint sangat memudahkan pelaku bisnis dalam dunia fashion. Pasalnya, layanan iPrint bisa disesuaikan berdasarkan kebutuhan kita. Dengan begitu, kita bisa menghemat tenaga, waktu, hingga budget dalam proses produksi hijab. Untuk skala kecil, kita bisa melakukan minimum order 10 meter dan sudah didukung dengan sample print kain, lho. Sementara, untuk project yang membutuhkan kapasitas besar, iPrint akan membantu dan mendukung secara penuh terhadap project tersebut. Berikut ini layanan mendasar iPrint:
iPrint memiliki layanan printing/ mencetak kain, artinya kita bisa mencetak kain yang kita beli sendiri di pasaran. Jadi, kita hanya membayar jasa printing/ cetak kain saja. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, iPrint juga menyediakan opsi sample terlebih dahulu sebelum melakukan produksi dalam skala besar.
Nah, bila teman-teman lebih mengutamakan kepraktisan tanpa pusing menentukan dan mencari bahan hijab, teman-teman bisa memilih layanan menjahit kain hingga menjadi produk jadi dan siap jual. Dengan begitu, kita tidak perlu repot membandingkan kain dan harga kain dari tiap toko. Pilihan kainnya pun sangat beragam sehingga kita bisa menyesuaikan berdasarkan preferensi masing-masing.
Kemarin aku juga mencoba konsultasi dengan tim customer service melalui chat WhatsApp. Aku berniat memulai bisnis hijab lagi dengan brand sendiri. Senangnya karena tanggapan customer service iPrint menjelaskan dengan detail bahkan saat aku bertanya kain apa yang rekomended, tim customer service langsung memberikan pilihan kain yang best seller.
Uniknya, iPrint menyediakan katalog yang berisi 23 jenis kain, tentunya kain-kain tersebut sudah di-print. Karena itu, kita bisa membedakan hasil print di atas kain yang berbeda dengan mudah. Hal ini karena setiap kain memiliki karakteristik bahan yang berbeda sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal memerlukan sample. Berikut ini ada beberapa keunggulan lain yang ditawarkan iPrint sebagai jasa print kain profesional.
Aku sempat kaget saat menemukan toko online iPrint di salah satu marketplace. Pasalnya, kita bisa mencoba mencetak hijab dengan desain sendiri tanpa minimal order, lho. Namun, jika kita ingin mendapatkan harga spesial, kita bisa mencetak kain di iPrint hanya dengan minimal order 10 meter. Selain itu, juga aku baru pernah menemukan vendor printing hijab yang menyediakan berbagai jenis kain. Kurang lebih ada 23 jenis bahan kain yang disediakan oleh iPrint, mulai dari kain Scuba, Organza, Toyobo Royal Mix, Katun M, Armani Silk, Rayon FP, dan masih banyak lainnya.
Selain hijab dan printing kain, iPrint juga melayani untuk mewujudkan produk yang kita inginkan. Misalnya nih, bagi event organizer dan marketing agency, bisa memilih produk dan bahan yang ingin dibuat. Jadi, iPrint bisa mewujudkan berbagai ide kreatif menjadi sebuah produk yang memiliki nilai dan kualitas terbaik.
Jujur, aku sempat kaget saat customer service mengirimkan lampiran flyer berupa price list harga printing hijab dan jenis kain hijab. Bayangkan saja, dengan minimal order 12 pcs dan harga Rp34.500/ pcs kita sudah bisa melakukan printing/ cetak hijab dengan kain kita sendiri. Sementara itu, untuk bahan kain dan printing dengan minimal order 12 pcs, harganya Rp82.000/pcs. Terjangkau banget, kan? Jadi, kita tetap bisa menjualnya kembali dengan brand yang kita buat sendiri, termasuk kita juga bisa mendesain hijab sendiri, lho.
Meskipun harganya bersaing, kualitas iPrint tidak perlu diragukan. Pasalnya, iPrint menggunakan mesin khusus untuk mencetak kain, bukan mesin modifikasi. Selain itu, tinta yang digunakan merupakan tinta asli untuk kain sehingga menghasilkan kualitas cetakan yang baik dan warna yang konsisten.
Tinta yang digunakan iPrint juga sudah memiliki sertifikasi Oeko-Tex 100 class 1, lho. Dengan begitu, tinta ini aman untuk kulit manusia termasuk kulit bayi yang baru lahir. Pasalnya, sifat tinta yang non-toxic ini bisa menjamin produk kita aman sampai tangan ke konsumen.
Sampai sekarang, iPrint sudah memproduksi puluhan ribu jenis produk yang beragam, lho. Jadi tidak hanya print hijab saja, melainkan ada khimar, kaus, seragam, rok, mukena, berbagai jenis jaket, bantal, gamis, selimut bayi, baju atasan, dan lainnya. Sementara itu, untuk jahitan, iPrint telah menghasilkan lebih dari 1.800 macam produk yang rutin dijahit oleh iPrint. Hal ini menandakan bahwa iPrint selalu memberikan yang terbaik dari segi kualitas dan harga.
Pelanggan iPrint sangat beragam, mulai dari individu atau perusahaan, butik ternama, fashion desainer, interior desainer, pemegang lisensi brand atau merek tertentu, event organizer, marketing agency, hingga para pelaku bisnis UMKM. Sudah belasan ribu brand ternama yang mempercayakan cetakannya ke iPrint selama bertahun-tahun. Pasalnya, kualitas, harga, dan pelayanan yang ditawarkan sangat memuaskan.
Aku sempat berpikir untuk membuat hijab komunitas atau hijab printing untuk keluarga besar di iPrint. Ya, itung-itung sembari menyiapkan strategi bisnis untuk memulai bisnis hijab dengan brand sendiri. Jadi, sekalian untuk promosi ke orang-orang terdekat. Sekarang memulai bisnis hijab dengan brand sendiri bisa dimulai dengan modal kecil, asalkan kita konsisten Insya Allah lama-lama bisa menambah modal.
Buat adik-adik yang masih duduk di bangku SMA atau kuliah, yuk manfaatkan digitalisasi dengan mengambil peluang bisnis, terutama bisnis hijab printing. Tidak hanya untuk adik-adik SMA atau mahasiswa, tetapi untuk siapa saja yang membaca artikel ini, semoga bisa dimudahkan untuk memulai bisnis hijab dengan brand sendiri, ya! Untuk mendapatkan informasi menarik seputar printing kain, teman-teman bisa mem-follow akun media sosial iPrint.
Sumber dan referensi:
riset, bener banget kalau riset diperlukan sebelum memulai sebuah usaha. Minimal kita tau marketnya lagi rame tentang apa.
Duluu mungkin bisnis hijab sendiri nggak sebanyak sekarang ya, dan ide ide yang kreatif sangat diperlukan di dunia bisnis yang cepat berkembang seperti fashion kayak gini
Salam kenal mba..Congrats mba..masya Allah..aku juga mau bisnis hijau yang ecoprint mba…nanti izin banyak tanya yaa
Waaah kereeen mba Ella . Jiwa bisnisnya udah dari sekolah.
Kalo bisnis hijab menurutku juga ga akan ada matinya mba. Melihat negara kita juga penganut muslimnya terbesar, dan pengguna hijab semakin banyak.
Walopun aku belum pakai hijab secara konsisten, tapi aku sering beli produk2 hijab lokal yg skr ini booming, biasanya untuk souvenirs buat teman2 muslim di negara lain. Jadi aku sekalian nunjukin kalo hijab Indonesia ga kalah bagus dengan yg lain.
Semoga ntr bisnis hijab mba Ella juga makin lancar yaaa