Lansia Merajut Asa

Pemberdayaan Wanita Melalui Kerajinan Rajut yang Mendunia bersama BRI

oleh Ella Fitria | 8 Desember 2023

“Di usia saya yang sudah memasuki masa senja, rasanya bangga sekali bisa mengajak ibu-ibu lansia untuk menjalani masa tuanya dengan penuh makna. Banyak orang yang memandang lansia dengan sebelah mata karena dianggap tidak bisa produktif seperti sedia kala. Lansia memiliki berbagai keterbatasan untuk berdaya, apalagi untuk menghasilkan uang demi mencukupi kebutuhan harian. Namun, melalui KUB Tidu Berkah Jaya, saya bisa membuktikan, usia lansia pun tetap bisa berdaya, berguna, bahkan bisa menghasilkan karya yang tembus hingga mancanegara.” Tutur Ibu Hj. Umiyati Ketua KUB Tidu Berkah Jaya.

Kutipan di atas membuat saya kagum dengan kegigihan dan semangat Ibu Hj. Umiyati dalam usahanya memberdayakan wanita lanjut usia melalui kerajinan rajut. Di usianya yang sudah masuk masa pensiun beliau masih tetap berkarya dan berkontribusi untuk orang lain.

Menurut saya, tidak banyak orang yang mampu menggerakkan wanita lansia untuk terus berdaya. Sosok seperti Ibu Hj. Umiyati ini kelak akan sangat dibutuhkan di berbagai daerah mengingat menurut laman Sehatnegeriku Kemenkes, saat ini Indonesia sudah mulai memasuki periode aging population.

Indonesia

Memasuki Periode Aging Population

Saat ini, Indonesia mulai memasuki periode struktur penduduk tua atau aging population period. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), aging population merupakan fenomena yang terjadi ketika umur median (nilai tengah) penduduk di suatu wilayah mengalami kenaikan.

Aging population ini mengindikasikan terjadinya peningkatan persentase jumlah lansia di suatu wilayah dari waktu ke waktu. Peningkatan persentase jumlah lansia ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya meningkatnya harapan hidup di wilayah tersebut.

Peningkatan Harapan Hidup yang Diikuti Peningkatan Jumlah Lansia

Peningkatan harapan hidup di Indonesia menjadi alasan utama kenaikan jumlah lansia di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Angka Harapan Hidup (AHH) penduduk Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Tercatat AHH pada 2021 yaitu 73,5 tahun. Hal ini tentu mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2010 yang hanya memiliki AHH 69,8 tahun.

AHH 2010
0
AHH 2017
0
AHH 2019
0
AHH 2021
0

Sumber data: SehatNegeriku Kemkes

Dengan meningkatnya harapan hidup, tentunya jumlah lansia di Indonesia juga makin bertambah. Tercatat, Indonesia mengalami peningkatan jumlah lansia dari 18 juta jiwa (7,56%) pada 2010, menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) pada 2019. Jika diproyeksikan ke tahun 2035, diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah lansia menjadi 48,2 juta jiwa (15,77% dari total populasi penduduk).

UMKM dan KUB Sebagai Wadah Lansia Agar Tetap Produktif

Peningkatan jumlah lansia di Indonesia perlu penanganan dan perhatian dari semua pihak. Analisis Kebijakan Ahli Utama Kemenkes RI, drg. Oscar Primadi, MPH mengatakan, bahwa semua orang perlu memperhatikan kebutuhan para lansia. Dengan begitu diharapkan mereka akan merasakan sehat, mandiri, aktif, dan produktif. Beliau juga menambahkan, jika peningkatan jumlah lansia ini tidak disikapi dengan baik, maka dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara.

Salah satu contoh penanganan dan wujud perhatian terhadap para lansia yang dapat dilakukan yaitu pemberdayaan lansia dalam sebuah wadah seperti UMKM ataupun KUB. Selain dapat menjadikan lansia lebih mandiri, aktif, dan produktif, para lansia juga bisa mendapatkan “kesempatan” kedua untuk memberi makna dalam hidup mereka.

Nah, kebetulan di daerah dekat tempat tinggal saya terdapat Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bisa dibilang menjadi pionir dalam pemberdayaan lansia di wilayah Purbalingga, yaitu KUB Tidu Berkah Jaya. Beberapa waktu lalu, saya sempat berkunjung dan bertemu dengan Ibu Hj. Umiyati untuk saling berbagi cerita.

KUB Tidu Berkah Jaya:

Memberdayakan Wanita Lansia untuk Merajut Asa

Sejujurnya, saya cukup terkejut saat berbincang dengan Ibu Hj. Umiyati ketika berkunjung ke galeri KUB Tidu Berkah Jaya yang terletak di Jl. Raya Tidu RT01/01, Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah. Pasalnya, Ibu Hj. Umiyati bersama ibu-ibu pra lansia dan lansia memiliki kegiatan yang cukup menarik, yaitu merajut berbagai produk yang memiliki nilai jual bahkan tembus hingga pasar internasional.

Saya dan Bu Hj. Umiyati saling berbagi cerita di gedung KUB Tidu Berkah Jaya
Saya dan Bu Hj. Umiyati saling berbagi cerita di gedung KUB Tidu Berkah Jaya

KUB Tidu Berkah Jaya bisa dikatakan sebagai salah satu wadah pemberdayaan wanita lansia agar bisa menikmati dan memaknai masa senjanya. Bukan hanya merajut, tetapi ibu-ibu lansia di sana juga memiliki kegiatan lain, seperti pengajian, rebana, hingga arisan. Rasa sepi yang mungkin menghantui para lansia bisa terobati dengan hadirnya KUB Tidu Berkah Jaya yang menawarkan kehangatan dalam berbagai kegiatan.

Perjalanan Ibu-Ibu Pra Lansia dan Lansia untuk Lebih Memaknai Hidupnya

Ibu Hj. Umiyati merupakan sosok wanita dibalik berdirinya Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tidu Berkah Jaya yang resmi didirikan pada 14 Februari 2016 silam. Hal ini berawal ketika Ibu Hj. Umiyati memutuskan pindah dari Semarang ke tempat kelahirannya, Purbalingga. Setelah pindah dan menetap di sana, kebetulan teman semasa kecilnya menyambangi rumah beliau. Saat itu, temannya melihat kotak tisu rajut buatan beliau dan ingin sekali belajar membuat kerajinan rajut.

“Mbak Umi, mbok aku diajarin bikin rajutan kaya gini, lho!” Celetuk teman Ibu Hj. Umiyati sambil menunjuk kotak tisu.

“Kalau cuma satu orang yang mau belajar merajut, aku nggak mau ngajarin. Tapi kalau banyak orang yang mau be