Bersyukur banget nggak sih bisa menyaksikan Pawai Budaya Nusantara dari seluruh daerah di Indonesia? Bahkan bukan hanya dari Indonesia, tetapi dari beberapa negara tetangga juga ikut memeriahkan event bertaraf internasional ini. Yap, kemarin tanggal 3 Juli 2019 telah digelar event tahunan Semarang Night Carnival 2019 dengan Tema Pelangi Nusantara. Empat kostum utama yang dipamerkan di event ini adalah Wayang Jawa, Minang Sumatera, Enggang Kalimantan dan Papua.
Apalah aku anak desa yang lihat karnaval Agustusan tingkat Desa aja udah riang gembira, apalagi menyaksikan Pawai Budaya Nusantara macam gini. Gila sih, spektakuler buanget saat ribuan peserta mulai memamerkan kekayaan budaya dan kesenian dari daerah masing-masing. Ya gimana, delegasi Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) membawa pasukan dari daerahnya untuk ikut serta dalam Pawai Budaya Nusantara.
Berasa diajak keliling Indonesia woiiii, bisa menyaksikan kesenian dan kebudayaan dari tiap daerah di Indonesia. Setiap perwakilan daerah dengan bangga dan totalitas memamerkan potensi daerah masing-masing, bahkan saat pawai berlangsung ada beberapa daerah yang membagi-bagikan makanan khas dan souvenir dari daerah mereka. Aku dapat syal Arema saat kontingen Malang melempar syal-syal ke penonton dong. Ada juga yang mendapatkan pouch dari Lampung, buah apel dari Batu Malang, pempek dari Palembang, dll.
Seriusan, semua perwakilan tiap daerah menyita perhatianku sampai lupa rasanya berdesakkan mengambil gambar. Apalagi saat perwakilan dari Singkawang memamerkan atraksi Tatung. Ya gustiiii, auto njerit saat melihat besi runcing ditusukkan ke pipi kanan hingga tembus ke pipi kiri. Ngeri banget, takut! Nggak berani lihat, tapi pengin lihat, ya gimana dong!
Makin seru saat beberapa daerah menampilkan tarian dengan kostum ciri khas daerahnya, bahkan ada yang mengenakan kostum rumah Padang dong. Nggak kebayang berat kostumnya berapa kilo, tapi mbak-mbak modelnya masih tetap senyum anggun. Nggak cuma mbak dan mas yang menjadi model Pawai Budaya Nusantara sih, tapi beberapa anak kecil juga ada yang menjadi peserta. Mereka pakai kostum-kostum yang beratnya kayak kangen kamu tapi nggak bisa ketemu. Halah!
Ada narasi yang dibacakan mengenai sejarah, prestasi, dan kekayaan daerah saat peserta kontingen sedang menunjukan kebolehannya di depan Balaikota Semarang. Sampai sekarang aku tuh masih terngiang-ngiang pas mendengar narasi dari Kota Ambon Manise. Pengin ke Ambooon. Huhuhu
Rute Pawai Budaya Nusantara ini dari Jl. Bonjol, Jl. Pierre Tendean, dan berakhir di Jl. Pemuda depan Balaikota Semarang. Oya, di tribun belakang kami ada sekitar 90n Walikota di seluruh Indonesia, ada juga tamu undangan dari beberapa negara. Aku bareng teman-teman blogger dari berbagai kota memilih stay di jalan depan Balaikota biar agak leluasa mengambil gambar, meski tetap aja berdesakan karena saking banyaknya media yang meliput. Ya daripada duduk bareng Walikota nanti nggak bisa petakilan dan mengambil gambar dong. Akakakkaak
Pokoknya tahun depan kudu nonton Semarang Night Carnival lagiiiii. Nggak mau melewatkan event berkelas gini ya ampun. Terima kasih Badan Promosi Pariwisata Kota Semarang (BP2KS) serta
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang. Tahun depan ajakin aku lagi, ya! Hahaha
Ella Fitria
