Tetap Aktif dan Sehat di Tengah Pandemi dengan Resep Alami

Table of Contents

Bel masuk yang berbunyi setiap pagi sudah nggak pernah terdengar lagi di telingaku sejak bulan Maret 2020. Senyum tulus anak-anak saat melambaikan tangan ke orang tua mereka di depan pintu gerbang pun sudah nggak pernah terlihat. Ya, pandemi mampu mengubah dunia, bukan hanya mengubah kondisi satu dua wilayah saja. 

Hampir 8 bulan proses belajar mengajar di sekolahku dilakukan secara online. Memang tinggal di desa dengan keterbatasan teknologi membuat kami harus ekstra beradaptasi di era pandemi. Bayangkan saja, di tempatku belum semua wali murid bisa mengoperasikan Whatsapp. Boro-boro mengoperasikan Whatsapp, banyak juga di antara mereka yang belum memiliki smartphone. Mau nggak mau, kami harus melakukan home visit dari rumah ke rumah. Capek? Pasti. Rasa takut terpapar virus Covid-19 pun selalu menghantui.

Aktivitas Home Visit Kala Pandemi Covid-19

Segudang Aktivitas di Era New Normal 

Jujur, saat pertama kali menjalani aktivitas di era new normal aku merasa kewalahan. Selain harus menyiapkan bahan ajar dan materi yang akan dibagikan ke anak-anak, aku juga harus mengoreksi dan meng-entry setiap tugas yang masuk. Belum lagi, pekerjaan administrasi yang wajib dikerjakan. Meski ada jadwal WFH tetap saja pekerjaan sebagai pengajar terus berjalan, bahkan rasanya lebih berat karena harus menyampaikan materi tanpa tatap muka secara langsung dengan anak-anak. Terlebih beberapa wali murid menyetorkan tugas sudah larut malam. 
Aktivitas Work From Home Daring via Zoom Meeting
Tetapi, segudang aktivitas di masa pandemi ini nggak membuat aku berhenti bersyukur. Justru dengan kesibukan yang luar biasa ini aku lebih bisa menghargai waktu, kesehatan, dan juga nikmat lain yang Tuhan berikan. Selain berkutat dengan pekerjaan sekolah, aku pun memiliki kegiatan lain yakni mengajar Bimbel (bimbingan belajar) setiap sore. Karena masa pandemi seperti ini, otomatis aku membatasi siswa Bimbel untuk menghindari kerumunan. Ketika Bimbel berlangsung pun aku tetap menerapkan protokol kesehatan. 
Nggak hanya mengajar di sekolah dan mengajar Bimbel di rumah, aku juga memiliki usaha kecil penjualan minyak goreng dan produksi kacang bawang yang dibantu oleh ibuku. Selain itu, setiap harinya aku sempatkan selalu menulis di blog ini. Buatku, menulis merupakan aktivitas menyenangkan. Dengan menulis aku bisa mengurangi beban setelah bekerja seharian, pun dengan menulis aku mampu menjadi diri sendiri karena bebas berekspresi. Terlebih bonus dari menulis bisa untuk mencukupi kehidupan sehari-hari, maklumlah gaji seorang guru honorer nggak seberapa. Jadi, harus pintar putar otak untuk memanfaatkan segala peluang yang ada.

Cara Mengatur Waktu Kerja Di Era New Normal

Aku yakin setiap orang memiliki kesibukan masing-masing, meski pandemi masih ada namun kita tetap harus menuntaskan kewajiban bukan? Buatku selama waktu masih berjalan, selama diberi kesehatan oleh Tuhan, dan selama aku mampu melakukan, nggak akan ada kata berhenti. Aku menyadari segala sesuatu ada risikonya, kalau aku jatuh? Ya bangkit lagi. Kalau belum berhasil? Ya kejar lagi. Kalau capek? Ya istirahat.
Hal yang paling penting supaya aku bisa menjalani segudang aktivitas di masa pandemi adalah dengan mengatur waktu. Tanpa management waktu yang jelas, bisa dipastikan aku akan kalah dengan rasa malas. Sebenarnya ketika rasa malas datang wajar kok, namanya juga manusia ada kalanya berhenti sejenak dari rutinitas. Tapi kalau terus menerus melayani rasa malas, aku yakin nggak akan bisa berada di titik sekarang. Nah, karena beberapa kali ada yang menanyakan bagaimana aku mengatur waktu supaya tetap bisa aktif ngeblog meski memiliki kesibukan lain, kali ini aku akan share bagaimana caraku mengatur waktu kerja di masa pandemi:

Aktivitas New Normal
  • Ngeblog di pagi hari, pukul 04.00 WIB – 05.30 WIB 
  • Olahraga pagi (yoga 15-20 menitan)
  • Sekolah pukul 07.00 – 12.00 WIB (pulang lebih awal karena pandemi, biasanya pulang pukul 14.30 WIB)
  • Istirahat pukul 12.00 WIB – 15.00 WIB (sesekali waktu istirahat aku gunakan untuk memotret produk-produk)
  • Mengajar Bimbel pukul 15.00 – 17.00 WIB
  • Rekap penjualan pukul 19.00 – 20.00 WIB
  • Lanjut ngeblog lagi pukul 20.00 – 21. 00 WIB
Selain membiasakan diri dengan jadwal yang aku buat, aku juga memiliki kebiasaan mencatat segala aktivitasku di note. Sepele, namun dengan mencatat aktivitasku bisa membantu mengusir rasa malas. Biasanya setiap hari Minggu aku manfaatkan untuk me time, entah itu mencoba membuat resep makanan, bercocok tanam, sekadar luluran, maskeran, atau menonton film.

Lalu, Bagaimana Agar Tetap Aktif dan Sehat di Tengah Pandemi?

Sungguh, adanya pandemi ini membuat aku khawatir mengingat kondisi kesehatanku yang sering ngedrop di tahun 2017-2019 lalu. Tapi di tahun 2020 aku bersyukur sekali, justru adanya wabah Covid-19 memotivasiku untuk semangat sekuat tenaga menjaga kesehatan, baik kesehatan psikis maupun kesehatan fisik. 
Dulu, sebelum ada pandemi aku selalu mengajak kaki ini untuk melangkah menyusuri tempat-tempat yang ingin ku kunjungi. Sayangnya, pandemi ini mengharuskan aku untuk meminimalisir melakukan perjalanan jauh. Nggak apa-apa, toh aku tetap bisa menjaga kesehatan mental meski di rumah saja. Kira-kira bagaimana agar tetap aktif dan sehat di tengah pandemi sih? Yuk, kita bahas!

Olahraga Ringan Rutin Setiap Hari

Yoga Ringan 15-20 Menit

Seperti yang aku sebutkan di atas, aku memiliki jadwal rutin olahraga setiap pagi. Meski hanya yoga ringan dengan durasi sekitar 15-20 menitan sudah cukup membuat otot-otot tubuhku lentur. Aku menyadari, jika melakukan aktivitas yang cukup padat namun nggak diimbangi dengan olahraga bisa dipastikan tubuhku akan lebih cepat lelah. Sebenarnya untuk olahraga bisa dilakukan sesuai dengan keinginan teman-teman, nggak harus yoga kok. Bisa juga jogging, bersepeda, atau menggunakan treadmil. Kalau aku lebih suka senam yoga sih, tinggal buka video di laptop terus ku ikutin langkah-langkahnya. 

Melakukan Aktivitas Sesuai Porsi dan Patuhi Protokol Kesehatan

Dulu, saat aku sering keluar masuk Rumah Sakit banyak nasihat yang masuk ke telingaku. Satu nasihat yang sampai saat ini masih ku ingat adalah belajar mengenali kekuatan tubuh dan berlatih mengukur porsi aktivitas yang dilakukan. Kalau bukan diri sendiri yang mengontrol, mau siapa lagi? Barangkali, dulu aku selalu menuntut tubuh ini untuk melakukan hal-hal yang aku inginkan tanpa peduli kalau sebenarnya tubuhku butuh jeda, butuh istirahat.
Jujur, tahun 2020 aku berjanji dengan diri sendiri untuk belajar memahami seberapa kuat tubuhku melakukan segala aktivitas yang aku inginkan. Intinya, silakan melakukan berbagai hal yang kita sukai asalkan sesuai porsi. Terlebih di era new normal ini, kekuatan tubuh menjadi hal utama supaya terhindar dari virus Covid-19, selain itu ketika beraktivitas di luar ruangan jangan lupa untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan selalu sedia hand sanitizer ketika bepergian.

Istirahat yang Cukup

Hayo siapa nih yang suka begadang? Atau membiarkan tubuh terus beraktivitas padahal tubuh sudah memberikan aba-aba untuk berjeda? Semoga kita bisa lebih menyayangi diri sendiri dengan mengistirahatkan badan ya? Meski awalnya susah, tapi lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Buatku istirahat adalah salah satu kunci supaya kondisi tubuhku tetap fit. Meski jarang tidur siang tapi waktu istirahat siang hari sering aku manfaatkan untuk rebahan dan merefleksikan badan.

Jaga Pola Makan dan Makan Sehat

Nah, salah satu cara supaya tetap aktif beraktivitas di tengah pandemi ini ya menjaga pola makan dan mengonsumsi makanan sehat. Nggak ada tawar menawar untuk hal ini, sungguh deh! Aku mewajibkan diriku untuk sarapan setiap pagi, makan siang, dan makan malam. Nggak boleh terlewat, semalas apa pun! Perjuangan banget sih, ya kali dulu boro-boro makan teratur, seminggu makan nasi saja sudah beruntung. Sejak kecil aku memang susah makan, maunya jajan. Iya kalau jajan yang menyehatkan, nah ini jajannya junk food melulu? Untungnya, sekarang ini sudah mulai sadar pentingnya menjaga pola makan demi tubuh yang sehat.

Luangkan Waktu untuk Me Time

Kegiatan untuk Refreshing

8 bulan berkutat dengan pekerjaan bosan nggak sih? Bosan banget, kan? Terlebih yang biasa melakukan perjalanan. Aku pun merasakan hal demikian, makanya wajib banget setiap hari Minggu meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang aku sukai. Mulai dari mencoba berbagai resep masakan, menonton film, bercocok tanam, menggunakan sheet mask (perawatan tubuh dan wajah) di rumah, dan membaca buku. Eh tapi buatku ngeblog juga bisa jadi me time. Soalnya tiap kali ngeblog rasanya lega dan bahagia banget. 

Konsumsi Asupan Herbal untuk Menjaga Kekebalan Tubuh

Selain melakukan hal-hal di atas, aku juga rutin mengonsumsi asupan herbal untuk menjaga imun tubuh. Terlebih di tempatku sudah masuk musim penghujan, sering kali hujan turun selama 24 jam non stop. Belum lagi kasus yang terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatanku makin melonjak, bahkan info terakhir 4 pasien Covid-19 meninggal dunia di tetangga desa.
Ibuku yang paling cerewet mengingatkan untuk selalu mengonsumsi asupan herbal, pokoknya setiap hari wajib mengonsumsi jahe dan kunyit. Mau dibuat minuman kek, mau dibuat infused water kek, mau dibuat kreasi masakan kek. Buat ibuku, 2 bahan itu diyakini bisa membantu menjaga imunitas tubuh jika dikonsumsi secara rutin. Beruntung banget, saat ini mengonsumsi asupan herbal seperti kunyit dan jahe nggak perlu repot lagi memarutnya karena ada Herbadrink. 
Siapa sih yang nggak tahu Herbadrink? Yap! Herbadrink merupakan minuman herbal alami yang diproses dari kekayaan alam Indonesia berupa bahan-bahan rempah. Minuman herbal ini diproses menggunakan teknologi modern, tanpa bahan pengawet, dan juga tanpa endapan sehingga manfaat alaminya tetap terjaga. Selain itu, Herbadrink dikemas secara praktis dan higienis. Kita nggak perlu repot mengolah bahan rempah untuk asupan tubuh kita, karena tinggal seduh saja. 

Manfaat Sari Jahe Herbadrink untuk Kesehatan

Sari Jahe Herbadrink

Sungguh Sari Jahe Herbadrink ini menjadi penolong supaya tubuh tetap sehat di masa pandemi, apalagi aktivitas yang aku lakukan saat ini justru meningkat. Aku memilih Sari Jahe Herbadrink karena meski diproduksi dalam bentuk serbuk sari jahe, tetapi nggak ada bahan pengawet. Selain itu, manfaat jahe untuk kesehatan bukan hanya isapan jempol. Mengutip dari laman kesehatan.kontan.co.id dalam buku berjudul Jahe karya