Yuk, Isi Kegiatan Bulan Ramadan dengan Kebaikan

Bagi teman-teman muslim pasti menganggap bulan Ramadan adalah bulan spesial. Tentunya karena di bulan ini kita wajib berpuasa selama satu bulan penuh. Selain kewajiban puasa, bulan Ramadan juga mengajarkan kita untuk berbagai kebaikan. Nggak hanya berbagi kebaikan kepada sesama, melainkan kepada diri sendiri juga perlu, lho. Kok bisa sih berbagi kebaikan dengan diri sendiri? Egois dong namanya!

Tentu saja nggak egois dong! Menghargai diri sendiri sama halnya dengan berterima kasih terhadap segala perjuangan yang sudah kita lewati. Nggak apa-apa sesekali membelikan diri sendiri sesuatu yang kita mau. Misalnya, membeli barang incaran, melakukan perawatan diri, atau melakukan hal-hal lain asalkan positif. Nggak perlu mendengarkan penilaian orang lain terhadap kita, kok. Yang paling penting kita nggak melakukan kesalahan dan merugikan orang lain.

Terlepas dari menghargai diri sendiri, kita juga bisa melakukan hal-hal berikut ini agar bulan Ramadan makin berkesan dan keberkahan selalu menyertai langkah kita. Kalau teman-teman punya aktivitas lainnya di bulan Ramadan, cus komen di bawah, ya! Kalau ini kegiatan di bulan Ramadan versi aku.

Jaga Kesehatan dengan Maksimal

Memang, menjaga kesehatan nggak cuma di bulan Ramdan saja. Namun, buat aku yang sering meriang-meriang, menjaga kesehatan di bulan puasa itu ekstra banget. Makan sahur dan buka harus memperhatikan gizi seimbang. Plus minum vitamin agar tetap bisa kegiatan dengan lancar. Kalau badan sehat, otomatis menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan makin khusyuk.

Selain memperhatikan asupan gizi, di bulan Ramadan ini juga harus tetap olahraga meskipun ringan seperti jalan kaki atau yoga. Meskipun nggak setiap hari sih. Ahahaha. Nah, biasanya kami melakukan ritual jalan kaki di pagi hari setelah subuh. Sementara itu, melakukan yoga menjelang buka puasa. Jadi, sebelum yoga, aku harus menyiapkan menu buka puasa terlebih dahulu biar nggak keteteran.

Berbagai dengan Sesama agar Hidup Makin Bahagia

Hayo, siapa nih yang sudah menyiapkan hampers, parcel, atau THR untuk keluarga? Jujur, saat aku masih kecil, menunggu bulan Ramadan adalah hal yang menyenangkan. Terlebih, saat menjelang lebaran, rasanya nggak sabar menanti tiba waktunya Idulfitri. Tentu bukan karena alasan, teman-teman tahu dong? Yap, nggak lain karena menunggu angpau dari tante, om, bude, pakde, dan lainnya. Begitu, malam harinya menghitung isi angpau, girangnya minta ampun. Terlebih kalau nominalnya menyentuh jutaan. Xixixix

Berbagi memang nggak harus muluk-muluk, kok. Cukup semampu dan sebisa kita asal tulus dan konsisten Insya Allah bisa menularkan kebahagiaan. Oya, kalau parcel atau hampers biasanya aku kirimkan ke saudara-saudaraku yang sudah sepuh dan yang kurang mampu. Jarang banget mengirimkan hampers untuk teman-temanku karena aku masih mengutamakan saudara yang di sekelilingku terlebih dahulu. Semoga, Allah selalu melancarkan rezeki kita agar tahun depan bisa berbagi dengan teman-temanku, ya! Aamiin

Tunaikan Kewajiban dengan Tepat Waktu

Pernah nggak sih teman-teman melewatkan membayar zakat? Semoga saja nggak pernah, ya. Karena zakat fitrah kan hanya dibayarkan setahun sekali, hukumnya pun wajib. Mungkin bagi sebagian orang, mengeluarkan zakat fitrah rasanya mudah dan enteng karena nominalnya yang nggak seberapa. Namun, jangan sampai menyepelekan waktu pembayaran zakat fitrah karena bisa jadi hukumnya haram saat kita membayar zakat fitrah setelah bulan Ramadan. Nah, berikut ketentuan waktu pembayaran zakat fitrah yang aku kutip dari laman Zakat.or.id

• Waktu harus: Dari awal hingga akhir bulan Ramadan
• Waktu wajib: Setelah matahari terbenam pada akhir bulan Ramadan
• Waktu afdhal: Setelah salat subuh pada hari akhir Ramadan sampai sebelum memulai salat Idulfitri
• Waktu makhruh: Dari setelah salat Idulfitri sampai sebelum matahari terbenam
• Waktu haram: Setelah matahari terbenam pada hari raya Idulfitri

Untuk besaran zakat fitrah berupa beras atau makanan pokok yakni seberat 2,5 kg atau 3,5 liter per jiwa. Sementara itu, menurut SK Ketua BAZNAS No. 10 Tahun 2022 untuk zakat fitrah yang dibayarkan dengan uang Rp. 45.000/jiwa. Berbicara mengenai zakat dan BAZNAS, aku jadi ingat kalau kemarin BAZNAS Indonesia menganugerahi JNE sebagai Muzakki Istimewa.

JNE Raih Penghargaan Muzakki Istimewa Award 2022

Pada 7 April 2022, BAZNAS menyelenggarakan Award dengan tema Muzakki Istimewa Award 2022. Acara ini dilaksanakan di Balai Kota DKI Jakarta Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat. Menurutku bukan tanpa alasan JNE meraih penghargaan Muzakki Istimewa Award 2022. Tentunya, berkat kiprah JNE atas kerja keras dan kolaborasi CSR yang dilakukan selama ini dong. Jadi, tuh, selain pendistribusian zakat, kontribusi JNE juga diwujudkan melalui penyaluran dana CSR.

Penghargaan ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada M. Feriadi Soeprapto, Presiden Direktur JNE. Keren ya, JNE bisa menjadi salah satu perusahaan yang mengambil peran dan aktif berpartisipasi dalam berbagai program BAZNAS. Hal ini sesuai dengan tagline yang diusung JNE, yakni “Connecting Happiness” berbagi, memberi, dan menyantuni.

Semoga kita dan banyak perusahaan di luar sana bersama-sama ikut berkontribusi dalam berbagi kebaikan salah satunya dengan menunaikan zakat fitrah. Makanya, yuk semangat kerja biar bisa membayar kewajiban tepat waktu. Plus biar bisa berbagi meniru konsep JNE untuk selalu Connecting Happiness.