Menjadi content writer, blogger, dan mengurus dua anak balita rasanya cukup menguras tenaga dan pikiranku. Terlebih, rata-rata setiap hari aku menghabiskan waktu 9 jam untuk bekerja sebagai content writer di sebuah perusahaan rekomendasi produk, mybest. Di sela-sela waktu, aku juga harus mengurus dua balita untuk memenuhi kebutuhan mereka dan sesekali menulis di blog.
Rutinitas yang padat ini sering kali membuatku burnout dan kurang fokus. Karena hal tersebut, efisiensi bekerja menjadi menurun, begitu pula dengan produktivitas. Untungnya, perkembangan teknologi di era digital saat ini makin pesat, terutama dengan hadirnya AI. Menurutku, AI bisa menjadi solusi ampuh untuk meningkatkan produktivitas serta membuat pekerjaan menjadi lebih nyaman.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari McKinsey Global Institute yang mengemukakan bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga 40% atau lebih. Mereka menyatakan AI memiliki potensi untuk mengotomatisasi tugas yang memakan waktu sehingga memungkinkan karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan interaksi manusia (Chui & Yee, 2023). Nah, aku sepakat banget dengan penelitian yang menyatakan AI dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan bekerja. Aku yakin sih, teman-teman juga pasti sepakat setelah membaca artikel ini hingga selesai.
Sejak beberapa tahun yang lalu, aku sudah mulai menggunakan AI dalam pekerjaan sehari-hariku. Selain untuk mencari referensi dalam berkreasi dan bekerja, AI sangat membantuku dalam menyelesaikan tugas yang repetitif dan aktivitas data checking.
Sebagai contoh, aku menggunakan Generative AI, seperti Copilot, ChatGPT, atau Gemini untuk pengecekan typo, ejaan, dan jumlah kata. Dengan menggunakan alat ini, pekerjaan proofreading dan final check (penyuntingan) artikel menjadi lebih cepat dan efisien.
Selain itu, AI juga dapat membantuku mencari data dan sumber terkait dengan fakta suatu produk yang ditulis (fact check). Jujur saja, terkadang aku merasa kesulitan saat mencari sumber hanya dengan menggunakan search engine. Karena itu, aku menggunakan AI untuk menelusuri fakta dengan cara cross-check sumber dari berbagai situs web. Hal ini tentu saja memudahkan pengecekan dan memastikan data produk yang dimasukkan dalam artikel sudah lengkap serta sesuai dengan fakta.
Tidak hanya pemrosesan kata, AI juga dapat berguna untuk membuat desain visual untuk keperluan blog dan media sosial. Biasanya, aku menggunakan DALL-E dan Stable Diffusion untuk membuat gambar.
Penggunaan AI dalam desain visual ini memudahkanku membuat gambar hanya dengan menggunakan prompt (input perintah). Aku tinggal mengetikkan kata demi kata untuk menjabarkan gambar yang ingin aku buat. Beberapa menit kemudian, gambar pun langsung jadi. Sungguh mudah, bukan? Tentunya, dengan kelebihan tersebut, pekerjaan menjadi lebih nyaman.
Namun, penggunaan AI berbasis cloud (Cloud AI) memiliki beberapa kekurangan, seperti batasan penggunaan, privasi, ketergantungan terhadap jaringan, hingga biaya tambahan untuk fitur tertentu.
Untungnya, belakangan ini AI dapat dijalankan secara lokal di perangkat (Edge AI) sehingga bisa menjadi solusi revolusioner. Lantas, apa sih Edge AI dan mengapa penting untuk perangkat cerdas di masa kini dan masa depan?
Pada awalnya, aku beranggapan bahwa semua AI itu sama, dapat dijalankan di semua perangkat asalkan terkoneksi dengan internet. Namun, pada kenyataannya, AI bisa dijalankan secara lokal di perangkat tanpa harus bergantung pada internet. Nah, inilah Edge AI yang jarang diketahui banyak orang.
“Eh tunggu dulu, bukannya Cloud AI sudah cukup untuk keperluan saat ini? Kenapa harus menggunakan Edge AI?”
Mungkin itu pertanyaan mendasar yang muncul di benak sebagian orang. Ya, seperti yang sudah aku jelaskan di atas, beberapa generative AI berbasis cloud memiliki kekurangan seperti batasan penggunaan. Nah, kekurangan itu bisa diatasi oleh Edge AI. Hayo, makin penasaran? Yuk, kenalan dulu tentang seluk beluk Cloud AI dan Edge AI!
Menurut situs Arm, “Cloud AI merujuk pada pemrosesan AI dalam pusat data cloud yang canggih” (Arm Editorial, 2020). Kecerdasan buatan ini diakses melalui jaringan internet dari perangkat pengguna ke pusat data atau biasa disebut cloud. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan layanan AI jarak jauh langsung via internet. Generative AI yang banyak tersedia di internet merupakan jenis Cloud AI ini.
Cloud AI bekerja dengan memproses input yang dikirim pengguna melalui internet. Input atau perintah ini selanjutnya diproses secara cloud dengan menggunakan data dan algoritma AI yang tersedia di server. Setelah proses komputasi selesai, hasil output dikirim kembali ke pengguna.
Meski terdengar simpel dan powerful karena menggunakan layanan server pihak ketiga, Cloud AI memiliki beberapa kekurangan. Misalnya nih, karena menggunakan jaringan internet, layanan ini sangat bergantung pada ketersediaan, latency, dan kecepatan internet. Proses pengiriman data dan hasil output dapat mengalami penundaan atau bahkan memerlukan waktu yang cukup lama.
Selain itu, karena data yang diinput pengguna akan dikirim ke pusat data, proses ini sangat rentan terhadap masalah privasi dan keamanan data. Oleh karena itu, banyak layanan AI merekomendasikan untuk tidak mengirimkan data sensitif seperti alamat email, nomor telepon, atau sandi ke layanan mereka. Beberapa layanan Cloud AI juga biasanya mengenakan biaya tambahan untuk layanan mereka dengan batasan tertentu.
Ya, meskipun AI berbasis cloud ini cukup membantu produktivitas, aku rasa tidak akan cukup optimal atau bahkan tidak bisa menangani kebutuhan komputasi lokal yang kian meningkat. Misalnya, penggunaan face recognition di laptop, pemrosesan gambar/video secara lokal, asisten virtual, dan sebagainya.
Teknologi ini merupakan salah satu teknologi yang bakal banyak digunakan di perangkat modern maupun perangkat masa depan serta dapat menjadi solusi dari kekurangan Cloud AI. Langsung saja, mari kenalan dengan Edge AI!
“Edge artificial intelligence (Edge AI), atau AI at the edge adalah penggunaan AI yang dikombinasikan dengan komputasi edge untuk memungkinkan data dikumpulkan dan diproses secara lokal di perangkat atau dekat lokasi fisik.” (Red Hat, 2023). Dengan teknologi ini, AI dapat memberikan respons jawaban dengan sangat cepat dan instan. Data diproses secara lokal dalam hitungan milidetik, kemudian feedback akan dikirim secara real-time kepada pengguna.
Fitur face recognition untuk membuka kunci laptop merupakan salah satu contoh sederhana dari Edge AI. Data gambar wajah (biometric data) akan diproses di dalam laptop oleh AI. Kemudian AI memberikan feedback dengan membuka kunci perangkat. Proses AI secara lokal ini dinilai lebih aman karena tidak ada data sensitif (biometric data) yang dikirim keluar atau meninggalkan laptop. Hal ini karena seluruh data diproses secara lokal di perangkat. Bagaimana? Data pasti menjadi lebih aman bukan? Output yang dihasilkan pun relatif cepat karena dijalankan secara lokal.
Selain kelebihan di atas, Edge AI juga memiliki beberapa keunggulan seperti tidak bergantung pada jaringan internet. Semua proses dilakukan secara lokal sehingga Edge AI tidak membutuhkan data eksternal dan tidak perlu mengirim data input keluar. Dengan begitu, meskipun tidak ada koneksi internet, AI masih tetap bisa berjalan. Hal ini juga dapat mengurangi konsumsi bandwidth internet dan mengurangi penundaan respons yang sering terjadi di Cloud AI. Selain itu, konsumsi daya untuk AI lokal akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan AI berbasis cloud yang harus berjalan 24 jam.
Sekarang yang jadi pertanyaan, apakah sudah banyak perangkat yang memakai teknologi Edge AI ini? Apakah Edge AI hanya dapat digunakan sebatas untuk tugas komputasi ringan saja? Sini-sini aku kasih tahu ASUS AI dengan laptop cerdasnya!
Laptop dengan teknologi AI memiliki kemampuan cerdas untuk belajar dan menyesuaikan diri berdasarkan kebiasaan penggunanya. Teknologi ini membuat laptop lebih efisien, cepat, dan nyaman digunakan karena lebih personal.
Penerapan AI dalam laptop merupakan salah satu perkembangan besar dalam evolusi teknologi. Mungkin di antara teman-teman sudah familier dengan penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari seperti yang telah disebutkan di atas, bukan? Namun, pernahkah teman-teman mendengar laptop yang bertenaga AI?
Laptop dengan teknologi AI memiliki kemampuan cerdas untuk belajar dan menyesuaikan diri berdasarkan kebiasaan penggunanya. Teknologi ini membuat laptop lebih efisien, cepat, dan nyaman digunakan karena lebih personal.
ASUS AI merupakan salah satu penerapan Edge AI di perangkat laptop keluaran ASUS. Laptop-laptop ASUS yang bertenaga AI ini dilengkapi dengan komponen hardware khusus seperti Neural Processing Unit (NPU) sebagai otak utama yang melakukan komputasi AI.
ASUS AI adalah standar laptop AI terbaik dari ASUS. ASUS AI tidak hanya mempermudah masyarakat Indonesia saat memilih laptop AI, tetapi juga memastikan laptop yang dipilih memenuhi standar aplikasi berbasis AI. Seluruh laptop yang hadir dengan logo ASUS AI dipastikan telah memenuhi semua persyaratan sebagai laptop AI.
Berkat teknologi AI dan dibekali prosesor generasi terbaru dengan NPU (Neural Processing Unit), laptop ASUS dapat meningkatkan kinerja secara otomatis berdasarkan penggunaan aplikasi, manajemen daya yang lebih efisien, serta pendeteksian masalah keamanan secara real-time. Selain itu, laptop ASUS AI juga dilengkapi dengan aplikasi dan fitur berbasis AI seperti Copilot, Windows Studio Effect, dan AI Noise Cancelling. Wah hebat ya? Udah penasaran dengan laptop ASUS AI? Atau udah pengen memilikinya? Kalau kata asisten Copilot sih seperti ini:
Dengan AI yang terintegrasi ini, laptop tidak hanya berfungsi sebagai alat kerja, tetapi juga sebagai asisten pintar yang dapat membantu menyelesaikan tugas sehari-hari dengan lebih cepat dan mudah. Menurutku, laptop pintar ini memang disiapkan untuk mendukung aplikasi dan fitur AI masa depan. Berikut ini beberapa keunggulan laptop ASUS AI yang bakal cocok banget digunakan sebagai asisten pintar:
Nah, kali ini aku akan mengenalkan salah satu laptop ASUS AI yang patut dicoba, yaitu ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406). Penasaran bagaimana laptop ini mengoptimalkan AI di perangkat? Yuk, simak artikel ini sampai habis!
Vivobook S 14 OLED merupakan bagian dari jajaran laptop ASUS AI, standar laptop AI terbaik dari ASUS. Seluruh laptop yang masuk ke dalam jajaran laptop ASUS AI dipastikan tampil sebagai laptop AI dengan dukungan hardware serta aplikasi berbasis AI yang komprehensif. ASUS AI juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam memilih laptop AI dan memastikan laptop pilihannya merupakan laptop AI yang sesungguhnya.
Di artikel ini, aku akan sedikit menjabarkan kecanggihan laptop ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) dan bagaimana implementasi AI dalam beberapa skenario untuk menunjang produktivitas. Misalnya, pemanfaatan AI dalam pekerjaan, berkreasi, hingga untuk asisten pribadi.
Hadir dengan sistem operasi Windows 11, Vivobook S 14 OLED merupakan laptop berfitur AI dengan dukungan Copilot. Asisten cerdas berbasis AI ini akan membantu Anda mendapatkan jawaban dan inspirasi dari seluruh penjuru internet, mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta membantu Anda fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Tidak hanya dilengkapi Windows 11 asli, di laptop juga hadir dengan genuine Microsoft Office Home & Student 2021 untuk menunjang aktivitas kamu sepanjang hari. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan menemukan cara kerja terbaik Anda.
Berbicara soal produktivitas yang mudah dan nyaman, laptop ini menyediakan cara yang menurutku intuitif banget untuk mengoperasikan AI. Hanya dengan menekan Copilot dedicated key yang terletak pada keyboard, panel Copilot akan segera muncul di sisi kanan layar. Karena itu, aku bisa langsung berinteraksi dengan asisten virtual ini tanpa perlu membuka aplikasi tambahan. Simpel banget nggak, sih?
Copilot merupakan asisten pintar dengan berbagai fitur yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas. Sebagai contoh, adanya fitur asisten yang memungkinkanku mengatur sistem dalam satu tempat. Misalnya, saat aku akan memulai bekerja, aku bisa memerintahkan laptop untuk mengaktifkan mode “do not disturb” hanya dengan perintah teks atau suara melalui Copilot. Atau contoh lain, aku juga dapat mengaktifkan mode gelap saat bekerja di malam hari dengan mudah melalui asisten cerdas ini.
Oh iya, tahu nggak sih kalau Copilot juga mampu menjalankan tugas-tugas asisten lainnya, seperti membuka aplikasi, mengubah tema, mengelola jaringan Wi-Fi, hingga menyelesaikan masalah sistem? Semua komputasi ini dilakukan secara lokal atau menggunakan Edge AI, lho. Sungguh mengagumkan, bukan? Eh, eh, tunggu, tunggu, masih ada yang lebih mengagumkan, nih.
Jadi, selain melakukan komputasi secara lokal, Copilot pada laptop ASUS AI juga mampu melakukan komputasi generatif seperti AI generatif lainnya dengan terhubung ke server cloud. Copilot dapat membantuku menyelesaikan masalah, menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi ide, bahkan membuat gambar dengan mudah.
Di samping itu, sebagai seorang penulis konten-konten yang berhubungan dengan produk, aku bisa meminta Copilot untuk mengidentifikasi dan menganalisis gambar produk yang aku upload. Kemudian, Copilot akan memberikan respons yang informatif, lengkap dengan penjelasan produk yang relevan. Sangat praktis, bukan?
Setelah membahas asisten AI Microsoft Copilot dengan berbagai kelebihannya di laptop ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406), kali ini saatnya membahas performa dan bagaimana AI dapat membantuku mengoptimalkan kreativitas ke level berikutnya!
Hal yang paling aku suka dari laptop ini adalah adanya Neural Processing Unit (NPU) yang disebut AMD Ryzen AI dengan performa hingga 38 TOPs (Tera Operations per Second). NPU ini terintegrasi dengan prosesor AMD Ryzen 7 8845HS (8 core, 16 thread) yang sangat powerful.
Seperti yang telah disebutkan di atas, NPU ini bertugas untuk melakukan komputasi AI secara lokal di laptop (Edge AI). Dengan kemampuan tersebut, aku dapat mengoptimalkan banyak hal dengan lebih mudah, cepat, dan efisien. Berikut ini contoh penggunaan AI di beberapa aplikasi editing yang sangat berguna untuk mempermudah dan mengoptimalkan kreativitas. Yuk, cek pengaplikasiannya!
Aplikasi pertama yang aku coba adalah Skylum Luminar Neo. Aplikasi ini merupakan editor foto berbasis AI canggih yang dapat digunakan untuk melakukan color grading dan manipulasi objek. Dengan AI, aku dapat menentukan mana objek foto dan mana bagian latar belakang secara otomatis dengan mudah. Selain itu, aku juga bisa membuat latar belakangnya menjadi blur atau bokeh supaya foto terlihat makin ciamik.
Nggak hanya itu, AI juga dapat mendeteksi beberapa objek lain, seperti wajah, mata, gigi, hingga bibir. Objek-objek ini nantinya bisa diedit, misalnya bentuk wajah diedit menjadi lebih tirus, warna kulit menjadi lebih cerah, hingga mengubah warna bibir. Keren, bukan? Tentunya, AI membuat proses ini lebih cepat dibandingkan dengan cara manual.
Proses editing di laptop ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) juga bikin candu berkat layar ASUS Lumina OLED dengan resolusi 1920×1200 piksel dan refresh rate 60Hz. Layar ini dapat menampilkan warna yang lebih kaya dan contrast berkat teknologi HDR dan color gamut 100% DCI-P3. Dengan begitu, hasil output dari color grading pun jadi lebih akurat.
Aplikasi lain yang sering aku gunakan untuk keperluan editing konten blog dan media sosial adalah Adobe Illustrator 2024. Tahu nggak sih, kalau aplikasi untuk membuat ilustrasi ini sekarang sudah dilengkapi dengan AI?
Dengan AI, aku bisa membuat ilustrasi vektor hanya dengan input perintah. Selain itu, aku juga bisa menambahkan contoh referensi supaya gambar yang dihasilkan mirip dengan ilustrasi yang diberikan. AI generatif di Adobe Illustrator menggunakan komputasi lokal dan Cloud AI saat proses generasi gambar yang membuatnya makin powerful.
Selain dukungan AI, proses pembuatan grafis ilustrasi menggunakan ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) juga dapat diandalkan karena dukungan graphic card AMD Radeon 780M dan fitur Memory Allocation Management yang tersemat di laptop ini. Memory Allocation Management memungkinkan RAM berkapasitas 16GB LPDDR5X dialokasikan secara optimal untuk keperluan grafis. Performa aplikasi pun menjadi lebih smooth dan seamless.
Nah, gimana-gimana? Sudah ada gambaran bagaimana laptop bertenaga AI mengoptimalkan dan memudahkan produktivitas? Padahal masih ada lagi yang mengejutkan, yakni peran AI yang dapat membuat coworking bersama tim menjadi lebih menyenangkan.
Dengan ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406), virtual conference bisa menjadi lebih nyaman berkat AI Audio yang dilengkapi Noise Canceling. Teknologi ini membuat suara bising dari lingkungan sekitar dapat dicegah masuk sehingga membuat suasana kerja lebih tenang. Fitur ini memungkinkan aku fokus pada pekerjaan tanpa terganggu oleh suara latar yang tidak diinginkan.
Ada juga ASUS AiSense Camera dengan Windows Studio Effect yang memastikan aku selalu terlihat sempurna di depan kamera. Fitur ini meliputi Background Blur, Gaze Correction yang membuat pandangan mata tertuju pada kamera, motion tracking, serta ASUS 3D Noise Reduction (3DNR) untuk mengurangi noise pada kamera. Semua proses AI ini dilakukan oleh Neural Processing Unit (NPU) secara lokal, memastikan performa yang cepat, efisien, dan realtime.
Selain itu, dimensi fisik ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) terbilang slim dan ringkas. Ketebalan laptop ini hanya 1,39 cm dengan berat 1,3 kg sehingga sangat memudahkan mobilitas ke mana saja. Hal ini memungkinkanku untuk bekerja di berbagai tempat tanpa merasa terbebani oleh perangkat yang berat. ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) juga memiliki durabilitas tinggi dengan sertifikasi lolos uji ketahanan US Military Grade (MIL-STD-810H). Dengan begitu, aku tidak perlu khawatir tentang ketahanan laptop ini saat bepergian.
Ketahanan baterai laptop ini juga sangat andal, mampu bertahan lebih dari 16 jam untuk mendukung aktivitas bekerja di luar ruangan. Nggak kalah menarik, fitur fast charging-nya memungkinkan pengisian daya hingga 60% hanya dalam 49 menit, bahkan bisa diisi ulang menggunakan power bank. Selain itu, laptop ini juga dilengkapi dengan port dan konektivitas yang lengkap, termasuk USB 3.2 Gen 1 Type-C, dua buah USB 3.2 Gen 1 Type-A, USB 4.0 Gen 3 Type-C, HDMI 2.1 TMDS, 3.5mm Combo Audio Jack, hingga Micro SD card reader. Dengan semua keunggulan ini, bekerja bersama tim di coworking space atau secara virtual menjadi lebih menyenangkan tanpa hambatan!
Up to AMD Ryzen 7 8845HS Processor 3.8GHz (24MB Cache, up to 5.1 GHz, 8 cores, 16 Threads)
AMD Radeon Graphics
AMD
Ryzen AI up to 38 TOPs
14-inch ASUS Lumina OLED, WUXGA (1920 x 1200) 16:10, 60Hz, 0.2ms, 100% DCI-P3, PANTONE Validated, 600nits, VESA CERTIFIED Display HDR True Black 500, Low Blue Light, Anti-Flicker
16GB LPDDR5X
512GB M.2 NVMe PCIe® 4.0 SSD
1x USB 3.2 Gen 1 Type-C support display / power delivery, 2x USB 3.2 Gen 1 Type-A, 1x USB 4.0 Gen 3 Type-C support display / power delivery, 1x HDMI 2.1 TMDS, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader
FHD camera with IR and Ambient Light Sensor function, support Windows Hello, support Windows Studio Effect
Smart Amp Technology, Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified
Wi-Fi 6E(802.11ax) (Dual band) 2*2 + Bluetooth® 5.3
75WHrs, 4S1P, 4-cell Li-ion
Microsoft Office Home & Student 2021
Di era serbadigital ini, AI hadir untuk membantu kita dalam meningkatkan produktivitas. Menurutku, AI membuka pintu bagi siapa saja untuk mengakses kekuatan komputasi yang canggih. Bayangkan saja dengan bantuan AI, kita bisa menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan efisien, mempercepat inovasi, dan membawa ide-ide kita ke tingkat yang lebih tinggi.
Terlebih, perkembangan Edge AI juga menawarkan solusi yang tak kalah menarik. Dengan kemampuan memproses data langsung di perangkat lokal, kita bisa menikmati kecepatan respons dan privasi data yang lebih terjaga. Edge AI memungkinkan kita untuk bekerja di mana saja, bahkan di tempat dengan koneksi internet yang terbatas.
Dengan memanfaatkan kedua teknologi ini, kita dapat mengubah cara kita bekerja dan hidup, menjadikan setiap hari lebih produktif dan bermakna. Yuk, sambut masa depan dengan ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) dan memanfaatkan AI untuk mewujudkan potensi terbaik.
Sumber & Referensi:
Arm Editorial. (2020, December 18). Cloud AI, Edge AI, Endpoint AI. What’s the Difference? Arm Newsroom. https://newsroom.arm.com/blog/cloud-edge-endpoint-ai
ASUS. (2024, May 24). Laptop-AI-dari-ASUS-Bisa-Menjadi-Pilihan-Utama-di-Tahun-2024. ASUS Indonesia. https://www.asus.com/id/content/laptop-ai-dari-asus-bisa-menjadi-pilihan-utama-di-tahun-2024/
Chui, M., & Yee, L. (2023, July 7). AI could increase corporate profits by $4.4 trillion a year, according to new research | McKinsey. Www.mckinsey.com. https://www.mckinsey.com/mgi/overview/in-the-news/ai-could-increase-corporate-profits-by-4-trillion-a-year-according-to-new-research
Red Hat. (2023, June 27). What is edge AI? Www.redhat.com. https://www.redhat.com/en/topics/edge-computing/what-is-edge-ai
wahh
speechless, pertama laptop keren dari Asus yang ga pernah berhenti inovasinya
terus mbak ella nya juga keren banget udah ngerti banyak tentang AI. kudu belajar banyak nih dari mbak Ela hehe
Asus AI adalah dambaanku sebagai blogger yang benar-benar menggeluti dunia penulisan. Bisa membantu kita menulis dengan bantuan AI tentu saja dengan kreativitas
Mantap artikelnya, memang layak menjadi juara pertama lomba blog ASUS laptop AI. Selamat ya Kak…
keren banget laptopnya.. ulasannya juga.. luar biasa..
Kita itu memang gak bisa tutup mata dengan kehadiran AI. Faktanya membantu pekerjaan lebih efektif dan efisien.
Tapi, ini kerennya ada Asus AI. Memang gak main-main deh brand laptop satu ini.
Teknologi AI yang disematkan ke dalam laptop ini menurutku bakal jadi game changer si.
Soal kualitas laptop ASUS memang gak perlu diragukan lagi. Selalu bisa diandalkan kinerjanya. Apalagi sekarang ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) dilengkapi dengan teknologi AI. Tentunya membuat pengguna makin produktif.
Keren banget Vivobook S 14 OLED sudah dilengkapi dengan Asus AI. Pekerjaan kita sebagai konten kreator jadi lebih mudah ya kak.
btw ini salah satu list bucket kak. Hehe pengen beli.
Nah saya juga awalnya beranggapan tuh kalau semua AI itu sama, dapat dijalankan di semua perangkat asalkan terkoneksi dengan internet. Hihi, ternyata keliru ya… Karena kenyataannya, ada AI yang bisa dijalankan secara lokal di perangkat tanpa harus bergantung pada internet yaitu Edge AI
Keren banget deh ini Asus AI. Pengen punya swear. Haha…
Wah baru tahu kalo sekarang Asus ada AI nya. Dengan zaman sekarang ini memang AI memiliki peranan yang sangat penting untuk mempermudah dan memanjakan penggunannya
Kereeeen banget euy!! Detil pula penjelasannya, meski bacanya harus pelan-pelan biar paham. Asli… laptop dengan teknologi AI begini bakal mebantu sekali karena memiliki kemampuan cerdas untuk belajar dan menyesuaikan diri berdasarkan kebiasaan penggunanya. Tentu akan mambuat laptop lebih efisien, cepat, dan nyaman digunakan.
Wuiiiih semakin besar hasrat deh mau masukin Asus ini kedalam wish list ngeliat banyaknya kelebihan yang dimiliki. Produktivitas kerja memang jadi salah satu fasilitas hidup ditengah repotnya urusan domestik harian ya mba. Kalo gak rasanya babak belur, huhu.