Menjadi content writer, blogger, dan mengurus dua anak balita rasanya cukup menguras tenaga dan pikiranku. Terlebih, rata-rata setiap hari aku menghabiskan waktu 9 jam untuk bekerja sebagai content writer di sebuah perusahaan rekomendasi produk, mybest. Di sela-sela waktu, aku juga harus mengurus dua balita untuk memenuhi kebutuhan mereka dan sesekali menulis di blog.
Rutinitas yang padat ini sering kali membuatku burnout dan kurang fokus. Karena hal tersebut, efisiensi bekerja menjadi menurun, begitu pula dengan produktivitas. Untungnya, perkembangan teknologi di era digital saat ini makin pesat, terutama dengan hadirnya AI. Menurutku, AI bisa menjadi solusi ampuh untuk meningkatkan produktivitas serta membuat pekerjaan menjadi lebih nyaman.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari McKinsey Global Institute yang mengemukakan bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja hingga 40% atau lebih. Mereka menyatakan AI memiliki potensi untuk mengotomatisasi tugas yang memakan waktu sehingga memungkinkan karyawan untuk fokus pada pekerjaan yang membutuhkan kreativitas dan interaksi manusia (Chui & Yee, 2023). Nah, aku sepakat banget dengan penelitian yang menyatakan AI dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan bekerja. Aku yakin sih, teman-teman juga pasti sepakat setelah membaca artikel ini hingga selesai.
Sejak beberapa tahun yang lalu, aku sudah mulai menggunakan AI dalam pekerjaan sehari-hariku. Selain untuk mencari referensi dalam berkreasi dan bekerja, AI sangat membantuku dalam menyelesaikan tugas yang repetitif dan aktivitas data checking.
Sebagai contoh, aku menggunakan Generative AI, seperti Copilot, ChatGPT, atau Gemini untuk pengecekan typo, ejaan, dan jumlah kata. Dengan menggunakan alat ini, pekerjaan proofreading dan final check (penyuntingan) artikel menjadi lebih cepat dan efisien.
Selain itu, AI juga dapat membantuku mencari data dan sumber terkait dengan fakta suatu produk yang ditulis (fact check). Jujur saja, terkadang aku merasa kesulitan saat mencari sumber hanya dengan menggunakan search engine. Karena itu, aku menggunakan AI untuk menelusuri fak