Atusias buanget, ketika liat pamflet juguran blogger di update-an WhatsAppnya buk @idahceris. Ga begitu ngarep bisa keseleksi sih, soalnya tau diri lah ya.. Pasti yang dateng orang-orang kece Se-Indonesia.. Sungguh ini kali pertama aku gabung dengan orang-orang hebat, orang-orang penting dari berbagai kota se Indonesia raya, banyak diantara mereka yang tulisannya sering ku baca.
Ketika ada email masuk untuk konfirmasi kehadiran peserta juguran blogger Indonesia rasanya tuh ya kayak pas mantan minta balikan, gimana ya. Susah diungkapin deh, *toyorkepalasendiri* makannya gak ku ungkapin.
FYI, juguran itu berasal dari bahasa Banyumas yang berarti “kumpul”, jadi arti dari juguran Blogger Indonesia yakni kumpulnya blogger dari belahan sudut Indonesia. Wiw keren banget kan. Pokoknya sama persis dengan jargon juguran blogger ke 3 ini yakni “Sedikit Bicara, Banyak Wisata”
Acara #juguranblogger dimulai tanggal 11-13 Juli 2017, kita dikasih kesempatan untuk explore Banyumas. Tsssaah! Walaupun aku kuliah di Purwokerto yang merupakan bagian dari kota Banyumas tetep aja gak sabar mengikuti rangkaian kegiatan juguran ini. Ini kali ke tiga loh @bloggerbanyumas mengadakan juguran, peserta Juguran blogger berjumlah 20 orang dengan jumlah panitia 3 orang. Ada yang dateng dari Lampung, Tanggerang, Temanggung, Solo, Jember, Wonosobo, Jogjakarta, Bojonegoro, Klaten, Jakarta, Bogor, Bekasi, Kediri, Sukabumi, Chimahi, Banjarnegara, Purwokerto. *udah mirip kondektur bus diteriminal kan, sambil teriak-teriak yang sobo yang banjar yang jokja*
Selasa, 11 Juli 2017
Penjemputan para blogger di stasiun dan teminal bulupitu Purwokerto. Finally kita kumpul sekitar jam 9 malem dan nginep di hotel Surya Baturaden, paginya setelah kita mandi, sarapan dan memulai petualang. Yeay WellcomeBanyumas!
Suasana malam ngumpul disalah satu kamar hotel peserta #Juguranblogger |
Rabu, 12 Juli 2017
Tempat pertama yang kita kunjungi yakni Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas.
Btw ada apa di Desa Kotayasa, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas?
Yha disana ada bapak Sudiyanto matan kades Kotayasa, sekaligus sang inovator pompa air Hydram, kalo kataku beliau pelita hidup buat warga sekitar deh. Sejak tahun 1997 beliau bertekad ingin mengalirkan air kepemukiman warga tanpa bantuan tenaga listrik, dimana letak pemukiman warga lebih tinggi daripada sumber air yang memang berada di bawah. *lha terus gimana?* Beliau membuat pompa air Hydram (hydraulic ram) dan mematenkan dengan nama HySu (hydraulic Sudiyanto). Keren gak? Keren lah ini orang Banyumas loh, bukan orang Jepang. Lebih keren lagi beliau hanya lulusan Madrasah Aliyah. Usaha beliau dalam menciptakan pompa HySusempat dianggap gila oleh warga sekitar, namum berbekal kemauan dan tekad yang kuat akhirnya kerja keras beliau mampu membuahkan hasli dan terciptalah pompa air HySu yang memanfaatkan tenaga air untuk proses pengaliran air dari sumber air yang berada di bawah menuju pemukiman warga yang ada diperbukitan. Pompa air HySu ini dibandrol mulai dari 5jt-15jt, boleh kok jika ada yang ingin melihat langsung ke lokasi, bisa hubungi 081548894211.
Pak Sudiyanto Sedang Menjelaskan Cara Kerja Pompa Air HySu |
Pompa Air HySu karya Pak Sudiyanto |
Bak Penampungan Air Sebagai Sumber Tenaga Untuk Menjalankan Pompa Air HySu |
Setelah bertemu dengan sang kreator di Kotayasa, kami menuju lokasi kedua yakni tempat pembuatan “oleh-oleh khas Banyumas Nopia dan Mino (mini nopia) Pak Narwan”.
Pembuatan Nopia dan Mino di Rumah Produksi Pak Narwan |
Kita diajak melihat proses pembuatan, pembakaran dan packing. Varian rasa Nopia dan Mino ini ada coklat, durian, brambang (bawang merah) dan jahe. Satu bungkus Nopia dijual dengan harga Rp. 18rb, kalo mino cuma Rp. 11rb. Kalian harus nyobaaaa, lucu bentuknya. Putih bulet gitu, enak juga. Bahan dasar dari oleh-oleh khas Banyumas ini berasal dari tepung terigu dan gula jawa, jadi aman tanpa bahan pengawet pemirsah.
Proses Pembakaran Nopia dan Mino, Unik sekali. |
Yeay, Nopia dan Minonya Udah Siap Santap |
Lanjut ke lokasi ketiga, kita akan belajar membatik di sentra batik Pring Mas.
Duh sudah berkali-kali latihan membatik tapi hasilnya tetep morak marik, celana ketetesan malam, tangan blepotan, tapi asyiknya gak ketulungan. Sebelum membatik kita dijamu untuk makan siang, banyak makanan khas Banyumas yang disediakan, mulai dari mendoan, cimplung, kacang godog, ubi-ubian dan sayur mayur *yang aku gak tau namanya* karena gadoyan sayur..
Suasana Belajar Membatik di Pring Mas Banyumas📷Mas Halim |
Ehya pas masuk galeri batiknya, uwwwh mata langsung seger nglirik batik cantik-cantik banget yang sudah tertata, iyalah bikin seger mata, diliat sedap lha wong satu potong batik ada yang sampe Rp. 700rb. Kenapa mahal? Ya karena bikinya pake rasa, pake hati, teliti, rumit serumit hubungan kita *halah*
Salah Satu Sampel Batik yang ada di Galeri Pring Mas |
Galeri batik Pring Mas ini berlokasi di Jl. Jaya Serayu Rt 02/01, Desa Papringan Kec. Banyumas Kab. Banyumas. Batik Pring Mas ini lahir dari BI (Bank Indonesia) loh, sudah mengikuti banyak event bahkan sampai mengikuti pameran batik di India. Mmm kalo aku yang ikutan ke India bisa sekalian kuch kuch hotahai sambil lari-lari macam di film-film gitu. wkwkwk
Nah lokasi ke empat #juguranblogger menjadi hal yang paling ku tunggu. Kenapa? Karena kita bakal bermalam di bukit Tranggulasih, Kedung Banteng woiiii. Asik banget gak sih? Setelah 2 tahun yang lalu menginjakan kaki di bukit Tranggulasih. Kalian tau? Dari atas bukit kita bisa melihat kerlap kerlip lampu dan hamparan kota Purwokerto lho, tapi tenang diatas bukit kita gak bisa liat mantan yang lagi berduaan bareng pasangan barunya kok. Haish!
Indah banget kan di atas Bukit Tranggulasi. |
Suasana syahdu dengan angin yang menari-nari selalu bikin pengin balik ke tempat ini. Lebih seru karena ada api unggun, suasana malam semakin akrab bersama blogger dari berbagai Indonesia. Rasa syukur dalam hati tak kunjung berhenti, mengikuti acara yang sungguh membuat semangat ngeblogg tertantang kembali.
Menikmati Panorama Sunrise di Bukit Tranggulasih📷mas kuckuc |
Ada banyak spot yang menarik untuk berfoto ria di bukit Tranggulasih ini lho, cuma gak ku upload disini ya, yakali ini bukan Instagram. Ckckck
Kamis, 13 Juli 2017
Pagi hari setelah kita sarapan di bukit Tranggulasih, kita menuju kedai kopi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari bukit Tranggulasih, tepatnya di Jl. Yasnaya Polyana N0. 1, Peninis, Windu Jaya, Kedung Ba