Goa Jatijajar @Jimmyhermanto21 |
Ceritanya masih disuasana nostalgia nih. Meski nggak teringat jelas, tetapi setidaknya aku masih menyimpan memori ketika pertama kali menginjakkan kaki di Goa Jatijajar. Sedikit curhat yes, *padahal satu artikel ini isinya curhat semua, ampuni hamba ya Tuhan, ampuni* hahaha udah-udah, mari kita mulai.
Mungkin kebanyakan anak saat usia belasan tahun mereka terbiasa menikmati piknik bersama keluarga, mereka nggak perlu mikir untuk ongkos perjalanan hingga ongkos makan, tetapi keadaan itu berbanding terbalik denganku. Sejak aku lulus SD, aku memilih meneruskan jenjang SMP di salah satu pondok pesantren di Banyumas. Ini yang membedakanku dengan kebanyakan anak seusiaku yang masih tinggal bersama orang tuanya. Aku terbiasa dengan jatah uang bulanan, cukup nggak cukup harus cukup untuk hidup selama satu bulan. Alhamdulillah emak sering ngasih uang lebih dari jatah bulanan. Nah, berhubung aku anak yang berbakti, shalehah, dan penurut, makannya aku nggak pernah menolak uang tambahan dari emak, ya kan katanya kalau nolak rezeki itu dosa ya. Hahaha
Setiap hari aku selalu menyisihkan uang jajan. Dari uang yang aku sisihkan itu biasanya aku pakai untuk piknik. *dasar ya, dari kecil mikirnya udah piknik mulu. Makannya gedenya begini* 😑
Dulu setiap kali bisa piknik tu rasanya ada kebahagiaan yang meletup-letup. Karena bisa membayar bus, tiket masuk, dan makan pakai uang tabungan sendiri. *emot senyum pakai camata item* hahaha
Bersama beberapa teman, aku menaiki bus jurusan Kebumen, lalu kami turun di gapura goa Jatijajar. Kami melanjutkan perjalanan menggunakkan angkutan mini bus. Berjam-jam kami menunggu bus melaju menuju goa Jatijajar, karena jika bus belum terisi penuh oleh penumpang, maka bus nggak akan jalan. 😐 hingga akhirnya si ella yang masih kelas satu SMP sampai di depan Goa Jatijajar. Hhhh
Tepat 11 tahun yang lalu aku menginjakkan kaki di Goa Jatijajar, syukur alhamdulillah hari ini aku kembali mengunjunginya. Goa Jatijajar berada di desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Jarak dari kota Kebumen menuju Goa Jatijajar membutuhkan waktu tempuh sekitar satu jam. Lumayan jauh dari kota, lokasinya masuk pedesaan gitu. Tapi akses jalannya mudah kok. Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati hamparan persawahan yang hijau, sesekali terlihat tebing-tebing yang menjulang tinggi dengan suasana khas pedesaan. Sejuk, adem gitu pokoknya lah.
Stalaktit Goa Jatijajar @Jimmyhermanto21 |
Goa Jatijajar merupakan sebuah goa yang terbentuk dari batu kapur. Saat kita memasuki mulut goa, kita langsung dimanjakan dengan ornamen stalaktit, stalakmit, dan tiang kapur yang cukup memesona. Kita juga akan akan menemukan diodrama dan patung-patung di dalam goa. Menakjubkan! Di goa ini kita juga akan menjumpai sendang (mata air) bawah tanah. Ada beberapa sendang, diantaranya Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puser Bumi. Masing-masing sendang memiliki mitos yang berbeda, mulai dari mitos awet muda sampai mitos enteng jodoh. Tuh yang jomblo segeralah cuci muka di sendang ini. Kalau aku ogah, takut. Hahaha
Diodrama @endy_nww |
Beberapa patung di dalam goa @Jimmyhermanto21 |
Sendang mawar @prapto_mulyo |