Team BB, ada Kecemut juga loh ikutan piknik manja👧 |
Satu tahun yang lalu, aku bertemu dengan orang-orang yang memiliki hobi sama denganku. Ada BB Idah, BB Rois, BB Imam, BB Jeim, dan BB-BB yang lain. Apa sih artinya BB? Sampai sekarang pun aku nggak tau artinya. Kalau mau tau, tanyakan ke BB Idah, dia pun bingung sendiri. *LOL*😂😂😂
Hampir tiap minggu kami dolan, banyak list tempat yang akan kami kunjungi dari minggu ke minggu. Semenjak kenal mereka, weekendku nggak pernah kelabu. Tau sendiri kan? Gimana rasanya ditinggalin pacar pas lagi yakin-yakinnya? Maka tidak ada obat terbaik selain piknik😏(e tapi ku belum pernah ditinggalin sih, cuma pernah diduain) *SAMA AJA KELES* tapi gara-gara diduain ini jadi muncul banyak inspirasi, oh terima kasih wahai engkau yang sudah menduakanku. Sudah! Sudah! Jangan diteruskan lagi, nanti dikira aku masih belum terima. Padahal mah, ikhlas lahir batin, dunia akhirat udah!
Pagi itu, aku dipaksa sarapan oleh Ibuku sebelum mengendarai motor menuju padang golf PLTA Jendral Soedirman yang berada di Tapen, Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah. Woah Banjarnegara ada lapangan golf? Ada dong, ada. Kalau nggak percaya, sok main ke sini *jangan mau, ini cuma modus*😅 Aku membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di padang golf ini.
“Eh kamu mbonceng siapa La?” Nggak mbonceng dong. Dulu kan belum bermental mboncengan, tapi setelah kecelakaan tiba-tiba suka pusing di tengah jalan, makannya daripada nggletak di jalan kan mending mbonceng kemana-mana. *alasan doang ini*😂
Btw kalau ditempuh dari alun-alun Banjarnegara kira-kira 15 menitan lah, kalau bawa motornya macam Rosi paling 5 menit sampai.
Aku menghentikan motor agak jauh dari pintu masuk padang golf. Buru-buru merogoh hp di dalam tas untuk menelepon temanku, memastikan mereka tidak nyasar. Lima menit menunggu, akhirnya kami pun bertemu tepat di depan gang masuk padang golf. Sebelum masuk ke padang golf, kami menuju monumen waduk Mrica PLTA Jendral Soedirman. Letaknya sebelum masuk ke padang golf.
Saat kami mengendarai motor hendak menuju monumen, ada dua orang pemuda yang menghentikan laju motor kami, ternyata kami dikenakan biaya 5ribu/motor. Alasannya untuk biaya keamanan dan parkir motor tanpa selembar karcis pun. Ya sudah nggak apa, itung-itung sedekah. Hhh
Sebenarnya monumen waduk Mrica dan padang golf tidak dibuka untuk tempat wisata, makannya nggak ada tiket masuk. Karena tanah ini milik PT. PLN.
Sebelum sampai monumen, mari narsis dulu *maklum ya narsis gawan bayi* |
Monumen Waduk Mrica Jend. Soed @immumshin |
Usai memarkirkan motor, kami pun menaiki tangga satu persatu menuju monumen waduk Mrica. Karena demi apa, monumen ini hanya berbentuk batu besar. Di batu itu terdapat nama-nama pekerja yang gugur saat bertugas menyelesaiakan pembangunan PLTA Jendral Soedirman. Sebagai pengingat peristiwa tersebut, maka dibangunlah sebuah monumen. Setelah ngadem beberapa saat, kami berpindah menuju padang golf. Dari kejauhan sudah terlihat hamparan hijau rumput yang begitu rapi, terlihat pepohonan rindang yang menggoda untuk gegoleran di sana.
Dulu sih, zaman SMA sering main ke padang golf ini. Kalau lagi ada yang bermain golf, tak jarang aku diusir sama petugas. Hahaha. Yakan emang bahaya kalau ada bola yang mengenai kepala kita, bisa-bisa kepala benjol segede bola golf.😂
Alhamdulillah, kali ini padang golf aman tidak ada yang sedang bermain golf, jadi kami bisa santai duduk di atas rumput hijau. Berasa lagi duduk di karpet permadani kualitas super.😂
Padang golf Mrica |
Vinda tercyiduk lagi ngulet🙊 |
Padang golf ini memiliki kontur berbukit yang landai dengan beberapa rintangan air sebagai tantangannya. Mirip bukit yang ada di film teletubies gitu. Terlihat hijau, empuk, rapi, nggak ada sampah. Tapi meski keliatan empuk, aku nggak guling-guling kok, ya gila aja. Mbok pikir aku apa. Hhh.. Dan nggak semua rumput boleh diinjak loh. Haram hukumnya menginjak rumput yang ada di lapangan golf. Tapi selain rumput di lapangan golf, pengunjung bebas kok mau nginjek, mau gegoleran atau mau salto-salto juga boleh.
Waduk Mrica tepat berada di sebelah selatan lapangan golf ini. Sebenarnya kita bisa melihat langsung waduk Mrica dari jarak dekat, tapi demi keamanan tidak ada pengunjung yang boleh masuk melewati pintu pembatas waduk Mrica. Kami pun bisa menikmati hamparan air waduk Merica yang begitu tenang dari lapangan golf ini, karena hanya dibatasi oleh tembok setinggi satu meter.
Di belakang kami ada hamparan air waduk Mrica @Sari |
Berhubung hari sudah sore, tetapi langit cerah seakan mengajak kami untuk menikmati matahari tenggelam. Akhirnya kami tergoda dan memutuskan nyunset di Rawa Windu. Dududu, syahdu banget tauk. Cerita lengkap nyunset di Rawa Windu besok lusa aku tulis kok, lengkap bersama “mantan” meski nyunsetnya nggak bareng dia. Soalnya kalau nulis nggak bawa si mantan kok ya ada yang kurang. *ketok pala tiga kali*😂
Tips piknik ke padang golf Mrica:
- Datang pagi atau sore hari. Jangan waktu siang, karena panasnya bisa bikin belang-belang, kecuali ngadem di bawah pepohonan.
- Bawa air minum dan cemilan, biar bisa nggosip lebih nikmat. Tapi tetep, nggak boleh buang sampah sembarangan.
- Bawa buku bacaan, minimal kalau datang sendiri ke sana nggak kaya orang ilang. Bisa sambil baca buku.