Berburu Kuliner Di Hutan Tinjomoyo : Pasar Semarangan

Table of Contents

Bb Rois, BB Idah, aku dan BB Jeim

Mendung menggelayut malas menghiasi langit Semarang, awan hitam tampak bergerombol seakan siap memuntahkan isinya. Masih 15 menit lagi kami tiba di pasar Semarangan Tinjomoyo setelah menempuh perjalanan sekitar empat setengah jam dari Kota Banjarnegara, Jawa Tengah.

Benar saja, setibanya di pasar Semarangan Tinjomoyo kami disambut hujan yang cukup deras, sontak kami berlarian mencari tempat untuk berteduh. Alhamdulillah di pasar Semarangan Tinjomoyo tersedia tempat untuk berteduh. Ada toilet, dan mushala juga. Jadi kami nggak khawatir jika masuk waktu shalat maghrib.

Lokasi Pasar Semarangan Tinjomoyo

Pasar Semarangan Tinjomoyo merupakan Destinasi Digital yang buka setiap hari sabtu pukul 15.00 – 21.00 WIB. Lokasi tepatnya terletak di Tinjomoyo, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah. Tidak jauh dari pusat kota Semarang, paling cuma tiga kali kedipan mata bisa sampai di pasar Semarangan Tinjomoyo.😬

Konsep Pasar Semarangan Tinjomoyo

Suasana Sore Pasar Semarangan Tinjomoyo

Kalian masih ingat pasar Karetan yang bulan lalu ku tulis di blog? *jawab aja inget ya, biar aku bahagia! Padahal kalian aja nggak baca😑
Sebenarnya konsep pasar ini sama dengan konsep pasar Karetan, sama-sama mengimplementasikan konsep pasar digital, sama-sama di alam bebas, sama-sama sistem pembayarannya non tunai, sama-sama menjajakan kuliner dan dolanan bocah, sama-sama instagramable, sama-sama……. Lha ini kok sama-sama trus, ena banget. Padahal ini yang lagi nulis aja sendirian mulu. *eh apa😂!

Terlepas dari kesamaan konsep di atas, tetap ada perbedanya kok. Tempat dan waktunya udah jelas beda. Pasar Karetan terletak di Kendal dan buka setiap hari minggu pukul 06.00-12.00 WIB, sedangkan pasar Semarangan Tinjomoyo terletak di hutan kota Tinjomoyo Semarang dan buka setiap hari sabtu pukul 15.00-21.00 WIB.
Bedaya lagi lapak penjual di pasar Karetan mengusung tema pasar tradisional (Jawa) yang kekinian sedangkan lapak penjual di pasar Semarangan Tinjomoyo mengadopsi budaya yang ada di Kota Semarang yaitu Cina, Belanda, Arab dan Jawa.