Setelah melewati beberapa jeram 📷Bb @Roisardian |
Akhir-akhir ini cuaca siang Banjarnegara tak menentu, kadang matahari seperti di ubun-ubun meskipun bisa saja hujan tiba-tiba turun, atau kadang sepanjang hari langit mendung tanpa turun gerimis sekalipun.
Lokasi Tubing Winong
Siang itu, kami berlima menuju desa wisata yang terletak tidak jauh dari pusat kota Banjarnegara. Tepatnya di Desa Winong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Desa wisata Winong menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari desa wisata pada umumnya. Masyarakat Winong memanfaatkan saluran irigasi sawah yang dijadikan rute tubing untuk anak-anak. Selain memanfaatkan irigasi sawah, masyarakat juga memanfaatkan area sawah untuk lokasi outbound dan kolam parak iwak. Tak hanya itu, anak-anak pun bisa berinteraksi dengan sapi ternak. Kan udah mirip wisata edukasi ya? Hhh
Sesampainya di sana, kami disambut hangat oleh pokdarwis Winong. Kami langsung diantar menuju sungai Kedawung menggunakan mobil bak terbuka. Yesss!! Aku langsung nyender di ban pelampung, mencari posisi ternyaman. Tak heran selama perjalanan kami menjadi bahan tontonan warga setempat, yakali ketawa kami nggak ada yang bisa direm, iya kalau ketawanya anggun, lha ini ketawanya mangap-mangap semua. Hhh
Jadi inget acara Juguran Blogger Indonesia tahun lalu saat ke bukit Tranggulasih, kami ramai-ramai naik mobil bak terbuka.
Persiapan menggunakan pelampung & helm |
Sekitar 10 menit perjalanan, kami masih harus traking kurang lebih 200 meter. Dengan kekuatan kilat cahaya, tiga kali kedipan mata kami pun tiba di bibir sungai Kedawung. Wkwkwk
Btw, harus safetyfirst ya! Kami diwajibkan menggunakan pelampung dan helm, yakan takut kepalanya kebentur lagi, trus gegar otaknya makin parah. Iya kalau parah trus bisa lupain mantan, ada faedahnya. Lha kalau udah parah, tapi masih keinget mantan trus, kan nyesek!😑
Gemuruh air yang cukup deras membuat suasana terasa menyatu dengan alam, satu persatu pelampung ban besar dilempar ke tengah sungai, kami bersiap menduduki pelampung ban dibantu oleh guide. “pegangan tali mbak!” seru mas guide. Ku lupa banget nih nama mas-mas guidenya.🙊
Pelampung ban mulai berjalan pelan mengikuti arus sungai, tak lama berselang gerimis mulai turun. Ada rasa khawatir jika gerimis semakin deras maka aliran sungai akan meluap. Tapi alhamdulillah, gerimis segera reda setelah beberapa meter pelampung kami melaju.
Aku mencoba merebahkan punggung di pelampung, mendongak ke langit-langit sesekali memejamkan mata. Rasa syukur kembali membunca