Bronchitis : Pertanda Untuk Menjauh Dari Asap Rokok

oleh Ella Fitria
Dua kali Rotgen Thorax

Siapa sih yang nggak pengin hidup sehat? Siapa? Tiga bulan terakhir ini badanku lagi rewel banget, minta diistirahatkan, minta dimanja, minta disayang pacar orang.😂
Eh padahal lagi banyak event, yang harusnya bisa dolan akhirnya cuma bisa gegoleran. Huhuhu

Greget sendiri kalau badan tiba-tiba drop, padahal ya udah sekuat tenaga buat maksa makan teratur, tidur cukup, bahagia tiada henti, tapi masih aja sakit-sakitan. Ku kira setelah recovery dua bulan gara-gara typus bakal bisa bebas melenggang dolan lagi, eladalah malah datang penyakit lagi 😩

Sampai temanku tuh gemas, yakali niat banget ke rumahku bawain obat batuk, njuk hari berikutnya tiba-tiba transferin duit, katanya buat ke dokter. Woiii, ini udah priksa ke dokter dua kali, udah minum obat, tapi belum ada perubahan. Nggak heran sih kalau mereka khawatir berlebih. Iya gimana, ku bebal banget masalah kesehatan, nggak pernah peka sama tubuh sendiri, tau-tau tepar. *pola hidup sehat wes bubar dari seabad silam😭

RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Sampai akhirnya ibu nesu ngajak ku periksa ke dokter spesialis. Lha ini kalau batuk tuh periksa ke spesialis apa ya? Spesialis THT? Spesialis penyakit Dalam? Atau? Hambuh, aku nggak tahu! Wes tah kudu googling dulu, kata mbah google kalau batuk tuh periksa ke spesialis Paru, gitu doang ku nggak tahu coba. Bego banget kan aku?😂

Menunggu antrean pendaftaran RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Paginya ku datang ke RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Seperti biasalah antre dulu di pendaftaran, barulah ke poli Paru. Di ruang tunggunya kebanyakan mbah-mbah dengan sakit asma. Lha ku sehat kok ini, cuma batuk dikit, nggak ada riwayat asma atau sesak nafas juga. Adula, jangan-jangan salah poli. Eh pas di panggil dokter, ditanya keluhannya langsung disuruh rontgen thorax. Ku bisikin ibu “yaelah bu, batuk doang ngapain dirontgen. Pulang aja lah, males antre lagi, besok sembuh kok“. Laah tanganku langsung aja ditarik masuk ruang rontgen, duh ibuku udah nggak santai nih. Tahu sendiri kan kalau kemauan (positive) ibu nggak dituruti niscaya kita akan menjadi anak durhaka. Baik bu, baiiiiiik.

Ruang rotgen RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara

Setelah masuk ruang rotgen, ibu gesit banget gantiin bajuku dengan baju pasien. Aku masih kaya bayi yang suci tanpa ngelawan apa kehendak Tuhan. Heuheuheu.. Lalu ku disuruh rileks berdiri depan papan. Tarik nafas-tahan-keluarkan, gitu terus aba-aba dari perawat sampai tiga kali. Setelah dapat foto thorax, ku digantiin baju lagi sama ibu. Raut wajah khawatir ibu nggak bisa ditutupi, sentuhannya tulus banget, aku cuma bisa megang tangan ibu sambil menatap mata mendungnya. Ku mengangguk pelan memastikan kalau aku akan baik-baik aja.

Kami kembali ke ruang dr. Estiningtyas Wardhani, Sp. P untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat ku disuruh rebahan untuk diperiksa, dokter membuka percakapan.

Dokter : mbak, pacarnya batuk?

Aku : ngg.. (belum selesai jawab udah dipotong)

Dokter : pacarnya perokok ya? Bilang pacarnya ya.. Kalau sayang, ngrokoknya jauh-jauh dari kamu. Kasian parumu..

Aku : doook, aku nggak punya pacaaaar!!! *ku ingin marah, melampiaskan tapi ku…..

Dokter : oh sorry, trus sering ngirup asap rokok? Temennya ngrokok? Di rumah ada yang ngrokok?

Aku : sering dok, tapi tahun lalu zaman kuliah. Kalau sekarang justru jarang ngirup asap rokok kok. Lebih sering kena debu.

Dokter : nah itu, jangan mau diboncengin pacar kalau perg…..

Aku : Dokteeeer, plis nggak punya pacar ni lho😭  (lha ini anak mental mbonceng doook)!!!!

Dokter+Ibu : saling tatap, terus ketawa ngekek.

Yasalam, gusti pangeran. Baru pernah ketemu dokter yang suka ngledek gini, tapi ada faedahnya sih jadi enak buat konsultasi. Dari hasil rontgen dan pemeriksaan, ku mesti ke RS lagi esok paginya untuk melakukan tes dahak karena dokter khawatir kalau ku kena virus TBC. Ribet amat ya gusti, padahal aku sehat nih. Tapi standar sehatku dan dokter beda jauh uy. Hamdallah esok harinya langsung keluar hasil tes dahak dan dinyatakan negatif virus TBC. *gapapa bolak balik RSUD, asal bapak ibu nggak nesu teruzzzzz

Dua kali rontgen Thorax

Fix nih diagnosanya Acute Bronchitis (yakali penyakit aja namanya cute cute gitu), katanya corak bronchovaskulernya tampak kasar, tampak infiltratre peribronchial, sinus cf lancip, diafragma kiri tenting, trus apa lagi ya? Oya CTR kurang dari 0,5, tak tampak fraktur clavicula. Halaah nggak ngerti maksudnya segambreng istilah kedokteran itu.

Apa itu Acute Bronchitis? 

Ringkasnya, Acute Bronkitis adalah peradangan dan pembengkakan pada saluran pernapasan yang terletak di paru-paru. Biasanya batuk berlangsung selama 3 bulan. Kata dokter Bronchitis dapat disebabkan oleh virus, infeksi bakteri, bahan kimia, debu, asap kendaraan dan asap rokok. Nah kalau semuanya udah menumpuk di dalam paru kita tanpa diimbangi pola hidup sehat, maka sudah dipastikan akan terjadi iritasi pada saluran pernapasan.

Pasien poli Paru menunggu antrean priksa dokter

Bisa dibilang waktu zaman kuliah tiada hari tanpa menghirup asap rokok. Iya gimana, kebanyakan temanku cowok yang doyan ngrokok. Meski udah sebisa mungkin jauhi asap rokok, tapi tetap aja kita nggak bisa mengendalikan udara yang kita hirup kan. Efeknya baru kerasa sekarang.

Gejala Acute Bronchitis yang ku alami, diantaranya :

  1. Batuk kering yang terjadi hampir 2 minggu hingga menyebabkan susah tidur.
  2. Batuk kering berubah menjadi batuk berdahak yang berwarna kekuningan lebih dari 3 minggu.
  3. Kepala terasa berat, pening karena saluran pernafasan terhalang lendir.
  4. Mudah lelah, seolah beraktivitas sangat berat, padahal ora ngapa-ngapa.

Bagaimana untuk mengobati Acute Bronchithis?

Jadi Bronchitis itu penyakit yang bisa kambuh jika menghirup udara yang nggak bersih, bisa juga karena alergi udara dingin. Ye baru inget waktu DCF kemarin kan suhu sampai minus, mungkin itu juga salah satu faktor ku sakit Bronchitis ya.
Kalau dokter sih menyarankan hal-hal berikut untuk proses penyembuhan :

  1. Minum air yang cukup, ini nih mesti berjuang banget. Karena emang nggak senang minum air putih. 😑
  2. Berjemur di pagi hari, sinar matahari pagi bagus untuk kesehatan tubuh.
  3. Jauhi asap rokok, usahakan selalu menghirup udara yang bersih. Pokoknya batasi paparan polusi udara.
  4. Jika bepergian menggunakan motor, wajib hukumnya mengenakan masker dan jaket. Entah perjalanan jauh/dekat, dokter nggak mau tahu. Mesti pake tuh masker dan jaket. Helm juga yak
  5. Mengonsumsi makanan sehat.
  6. Menerapkan pola hidup sehat.
Antrean menunggu obat di loket farmasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara
Pesanku buat mantan tersayang, buat gebetan orang, buat pacar selingkuhan, buat cowok-cowok ganteng, buat dedek emesh, buat mbak-mbak cantik, buat siapa aja deh yang ngrokok sok ngrokok atuh. Tapi tolong kasihanilah kami perokok pasif yang lebih beresiko terkena infeski saluran pernafasan. Kasih kami ruang untuk menghirup udara bersih. Kami sama sekali tidak akan melarang kalian merokok. Bagaimana mungkin kami melarang kalian merokok? Sedang kalian menjadi penyeimbang dunia perekonomian di Indonesia. Hm hm hm (ngintro Nisa Sabyan) 

Tertanda
Perokok pasif yang sedang memperjuangkan hidupnya.

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
Bang Day
16 September 2018 13:23

Turut prihatin mb.
Smg lekas sembuh.

Anggara Wikan Prasetya
16 September 2018 13:23

Yen dolan g nganggo masker po..? kan ws suwe ora awor wong" udud..

Aris Armunanto
16 September 2018 22:37

Cepat sembuh ya mbak Ella.

Dulu waktu msh merokok saya ga peduli sama perokok pasif. Tapi sekarang saya ga suka bau asap rokok.

Masandi Wibowo
17 September 2018 01:19

Lekas sembuh ya nduk… biar bisa motor-motoran jarak jauh lagi.. terus pengalamannya di ceritin ke kita.

jangan lupa cari pacar.. 🙂
🙂

M. Rifan Fajrin
17 September 2018 06:05

Baca tulisan ini sebenarnya nadanya sedih, tapi kok saya masih ketawa-ketiwi juga.

Yah….semoga Lekas sehat yaaa, Mbak….

Niki s
17 September 2018 06:05

Semoga cepat dapet pacar terus diajak nikah y
Eh cepet sembuh maksudnya

Ramadani Idaham
17 September 2018 06:05

Jadi merasa bersalah gua merokok hehe, cuman gua merokok dialam terbuka kok, nggak ditengah orang banyak hehe

Tuteh
17 September 2018 08:07

Semoga lekas pulih ya, Ella. Btw, itu dokternya bikin ngakak 😀

Djangkaru Bumi
17 September 2018 08:07

Kalau disini, poli paru aduh antrinya sungguh luar biasa. Maka saya kemanapun menggunakan masker dan jaket tebal saat berkendara. Seminim mungkin menjauh dari asap rokok.

Muyassaroh
18 September 2018 01:05

Harusnya kusedih kamu sakit, seperti pas kamu kena typus. Tapi ini kenapa ku jadi ngakak pas kamu ngobrol sama dokter, Mba..kwkwk. Sy bersyukur banget suami bukan perokok. Tapi, bapak saya di kampung nggak berhenti2 merokok. Ku gemas itu bukan hanya nggak sehat buat diri sendiri tapi juga buat orang di sekitarnya. Terutama ibu yang di sana..hiks. Tapi ya gt, susah banget disuruh berhenti..

Ngayap.com
18 September 2018 10:57

Semoga lekas sembuh. emank perokok kadang gak tahu diri juga, sudah asapnya menggangu orang lain tetap saja ngerokok terus

Himawan Sant
18 September 2018 22:36

Ku prihatin dengan kesehatanmu, kak Ella.
Cepat sembuh, ya.

Ntar kalo udah sembuh, saat naik motor travellingan pakai masker.
Aku juga gitu kalo pas dolan naik motor, kututup rapat cuman kliatan mataku doang.

Ursula Meta Rosarini
19 September 2018 10:49

So sory to know that dear. Aku juga benco banget sm perokok, apalagi masih bocah udh ngrokok, pengen aku lempar ke laut

wongcrewchild
20 September 2018 03:09

kasian pacarnya disalahin mulu 🙂
yang masih merokok harus tau diri, asapnya ditelan aja jangan dibagi2 🙂

mawardi
20 September 2018 03:09

terima kasih informasinya,menjadi hati-hati terhadap asap rokok

Rani Bon Bon
21 September 2018 11:41

Aku pernah didiagnosa bronkhitis nih 🙁
Temen2ku pada ngerokok sih emang.
Tapi sekarang aku udah gak apa-apa sih.

Iya, setuju aku. Janganlah merokok…
selain merugikan diri juga merugikan orang di sekitar.
Udah tau racun kok, masih dibeli aja..masih dihisap aja.
Biasanya yang merokok itu nafasnya pendek.
Kalo suruh lari pagi, gak kuat. Gampang capek.
Bikin bau keringet. Bau badan. Eew..

Matius Teguh Nugroho
21 September 2018 11:41

Ella, kamu jangan meremehkan kesehatan. Banyak-banyak baca info soal kesehatan, atau bisa juga denger radio. Kamu jangan ngerasa "sehat-sehat aja", itu kayak lagi cari pembenaran untuk menyamankan diri sendiri. Teman blogger-ku yang beberapa hari lalu meninggal berawal dari menunda-nunda ke dokter, padahal udah sakit berhari-hari.

Sama. Jaman kuliah, aku juga tiap hari ngisep asap rokok karena temen-temen cowokku pada ngerokok, bangke emang. Puji Tuhan sejak kerja, aku malah temenan sama cowok-cowok yang sama-sama nggak merokok. Kalo pun ada yang ngerokok (biasanya bapak-bapak), mereka keluar ruangan. Aku ada riwayat asma, tapi puji Tuhan sekarang udah nggak pernah kambuh 🙂

Kang Nata
23 September 2018 04:39

Apakah Mantan Mbak suka merokok " ?

MbAK Selama ini sudah menjadi perokok pasif, karena asap yang dihirup dari orang2 yg merokok disekitar Mbak.

Saran saya sich, cari pasangan yg syah yang tidak merokok….. dan jangan jauh2 dari masker. 🙂

Ilham
26 Oktober 2018 07:19

Waduh ngeri juga ya saya juga termasuk perokok pasif mba. Semenjak kuliah sering ngirup asap rokok, saya punya hobi lari tapi setelah sering ngirup asap rokok gitunapas buat lari bawaannya berat wkwkwk. Bingung juga sih masalahnya temen dikampus ngerokok semua :D.

Ella Fitria
28 November 2019 07:30

Terima kasih bang day, skrg alhmdulillah dah sembuuuh