Geleang Island, 📷 Mas Gugun |
Setelah semalam berdrama karena tiba-tiba demam, alhamdulillah pagi harinya sehat wal afiat. Padahal udah khawatir banget takut nggak bisa ikut Island Hopping, tapi nyatanya semesta mendukung. Kalau Tuhan udah “kun fayakun” apa sih yang nggak, iya kan?
Karimunjawa Day 2 : Island Hopping
Island Hopping merupakan kegiatan mengunjungi beberapa beberapa pulau yang jaraknya berdekatan satu sama lain dalam waktu satu hari. Coba siapa yang nolak diajakin jelajah pulau? Yang waras mesti nggak akan nolak kan? Pagi itu, usai sarapan kami langsung menuju Pelabuhan Karimunjawa dong. Nggak pakai mandi, ya mau basah-basahan juga. Bodo amat lah ya, meski aku doang yang nggak mandi. *tetep gincuan for lyfe!
Menjangan Kecil Spot
Island Hopping 📷 Mas Gugun (sok b |
Sekitar pukul 07.00 WIB kami tiba di Pelabuhan Karimunjawa. Sebelum perahu motor membelah lautan, Mas Gugun (guide kami selama di Karimunjawa) memimpin do’a. Semua penumpang perahu motor wajib mengenakan life jacket, kalau kata bule sih safety first. Aku memilih duduk di bagian paling depan, terik matahari sama sekali nggak bikin takut asli, masih lebih nakutin diselingkuhin woi.😒
Suara mesin perahu mulai terdengar, pertanda perahu kami akan segera bergerak menuju Menjangan Kecil Spot. Perjalanan dari pelabuhan Karimunjawa menuju Menjangan Kecil Spot (Snorkeling) kurang lebih memakan waktu 40 menit. Dari kejauhan mulai terlihat gugusan pulau-pulau kecil, beberapa kali kami menjumpai burung elang bebas berterbangan. Memang benar, keindahan Pulau Karimunjawa bukan hanya isapan jempol. Nggak ngerti lagi gimana menggambarkan keindahan pulau ini 😗
Laju perahu motor kami mulai melambat, Mas Gugun dengan sigap menjelaskan bagiamana cara memakai Scuba Diving Mask (masker selam), dia juga mengingatkan kembali kepada kami untuk tidak menyentuh apapun ketika melakukan snorkling. Setelah instruksi selesai, satu persatu dari kami menceburkan diri. Yang jago renang dengan gagah langsung lepas life jacket, yang nggak jago renang kaya aku nggak kalah gagah dong ikut nyebur juga meski tetap pakai life jacket. Penting tenang, puas-puasin mblebek sampai perut kembung. Hahaha
Nggak bisa renang? Siapa takut nyebur laut? 📷 Mas Gugun |
“byur” dengan enteng aku menceburkan diri, yakali kan badan macam sapu lidi. *apa?! Nggak usah ngece! Btw air lautnya segar banget asli, bukan karena aku belum mandi lho ya. Tapi meski airnya segar, bening, biru agak kehijauan aku nggak betah lama-lama di air. Kamu tahu kenapa? Karena airnya asin nggak ketulungan. Yakali air laut ya pasti asin. Tapi ini asinnya nggak santai banget sampai bikin mual. Berasa air segelas dikasih 2 kg garam, trus diminum. Kan muaaaaal!
Snorkling Pulau Menjangan Kecil 📷 Mas Gugun |
Meski udah tahu asin, tetap aja nggak pengin udahan, mbok ya naik ke perahu to. Tapi gimana dong, terumbu karangnya cantik-cantik banget, banyak ikan juga, aku bisa ngeliat jelas. Jelas banget malah. Kali ini bukan ngeliat dari TV atau layar handphone, tapi benaran ngliat langsung, berenang bareng mereka. Sungguh berasa lagi masuk aquarium. Meski aku cuma bisa ngambang doang, tapi ya tetap deg-degan takut nggak bisa mengendalikan napas trus mblebek-mblebek, kan emoh!
Awalnya masih tenang karena ditemenin Mas Gugun, lah lama-lama suara dia nggak kedengeran. Mampus deh aku ditinggalin, kalau badan goyang dikit udah wasalam kelelep nggak bisa jaga keseimbangan.😹
Menuju Pulau Geleang
Geleang Island 📷 Mas Rifki |
Puas main bareng nemo, kami melanjutkan perjalanan menuju Geleang Island. Cuma mau makan siang doang ke Pulau Geleang? Sombong banget sih! Hahaha
Dari Menjangan Kecil Spot menuju Pulau Geleang tuh nggak jauh banget kok, sekitar 15 menitan. Tapi aku udah kaya mau muntah mual banget, selain kebanyakan menelan air laut juga karena ombaknya lumayan gede.
Ku biarkan percikan ombak membasahi wajahku, kali ini aku nggak bisa mendengarkan musik melalui headset karena jilbabku basah. Jadi selama perjalanan menuju Geleang Island aku cuma bisa duduk anteng, diem, ngliatin ombak, sampai beberapa kali Mas Rifki bertanya memastikan aku baik-baik aja. Saat pulau Geleang mulai terlihat, muka masamku agak berubah jadi manis. *uhuk. Alhamdulillah akhirnya kapal menepi, akhirnya bisa tiduran di pasir pantai, akhirnya bisa muntah. Hahaha *maap 😚
Geleang Island 📷 Mas Aji |
Pulau Geleang ini dihuni oleh satu keluarga yang berjumlah tiga orang lho, tapi bukan penduduk asli pulau tersebut. Mereka penduduk asli Pulau Karimunjawa yang ditugasi untuk menjaga pulau Geleang. Makanya nggak heran kalau di pulau ini ada warung jajan, lumayan setelah mabok laut langsung bisa beli teh hanget.
Saat yang lain sibuk pephotoan aku belum mood babar blas, masih pengin tiduran di pasir a la bule. Itung-itung ngitemin kulit lah, *padahal udah hitam dari sananya woi😹
Nah begitu ikan bakarnya matang, makanan yang lain siap, teman-teman langsung pada makan dong. Tapi tetiba moodku untuk lenjehan kumat. Ah untungnya aja ada Mbak Tati, Mas Gugun, Mas Rifiki dan Mas Aji yang suabar banget ngladenin aku lenjehan. Wkwkwk
Lunch at Geleang Island 📷 Mas Gugun |
Di pulau Geleang ini juga ada toilet dan mushalanya lho, surga banget deh ya. Cuma ya toiletnya masih seadanya. Yang ku suka di pulau ini tuh ada ayunannya, kamu bisa bayangin ayunan di bawah pohon dekat pantai nggak? Jadi tuh, ada ayunan di bibir pantai, beralaskan pasir putih yang lembut banget, anginnya spoi, coba deh kamu ambil posisi duduk di ayunan, bawa mundur sampai kaki jinjit, pegangan tali ayunan, lalu ayunkan! Duh, pacar mana pacar, mau ku ajakin ke siniii. *otw ngimpi dulu
Udah nggak usah kebanyakan mimipi ya, soalnya harus melanjutkan perjalanan menuju Pulau Cemara Kecil. Alhamdulillah dengan suasana yang lebih bahagia, udah makan, udah lenjehan, udah ganti baju (tetap belum mandi) 😹
Jeguran (lagi) di Cemara Kecil Island
Perjalanan dari Pulau Geleang ke Pulau Cemara Kecil sekitar 15 menitan, sama sekali nggak pusing, nggak mual, apalagi mabok. Kuncinya biar nggak mabok ya nyanyi-nyanyi, sambil menikmati terpaan angin dan percikan ombak. Uwwww
Cemara Kecil Island 📷 Mas Aji |
Mas Gugun & Mas Wizh Jeguran lagi di Cemara Kecil Island |
Karena nggak pada minat nyebur lagi, akhirnya kami memutuskan kembali ke homestay. Yeaaah, waktunya menuju pelabuhan hatimu, eh pelabuhan Karimunjawa ding. Ajaibnya aku nggak mabok dong, sungguh ini prestasi yang perlu dibanggakan wahai para netijen. HAHAHA
Kami tiba di Pelabuhan Karimunjawa sekitar pukul 16.50 WIB. Istirahat, njuk lanjut malamnya kami menghadiri launching Festival Karimunjawa 2018.
Launching Festival Karimunjawa 2018
Gapura Festival Karimunjawa 2018 |
Namanya juga launching kan? Ya jelas baru diadakan pertama kali. FYI, Festival Karimunjawa merupakan bagian dari event promosi Destinasi Wisata dan Budaya Jawa Tengah. Kabarnya ada sekitar 20 rangkaian kegiatan yang diadakan dalam Festival Karimunjawa ini, mulai dari tanggal 25-30 September 2018.
Malam itu, 29 September 2018 Festival Karimunjawa resmi di Launching oleh Bapak Urip Sihabudin selaku Kepala Dinas Kepemudaan Pariwisata, Olahraga Dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah mewakili Bapak Gubernur Jawa Tengah. Dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pariwisata Kab. Jepara, beserta camat dan jajarannya. Festival Karimunjawa ini berlangsung di Alon-alon Karimunjawa.