Argowisata Besaran Hijau & PG Jatibarang : Wisata Sejarah yang Patut Dikunjungi

oleh Ella Fitria
Rumah Mbesaran Argowisata Besaran Hijau, Jatibarang

Kalian sudah pernah singgah di Brebes? Atau sudah pernah berwisata di Brebes? Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah. Ini kali pertama aku singgah di kota Brebes, biasanya hanya sekedar melewatinya. Jika Pekalongan dikenal dengan kota Batik, lain lagi dengan Brebes. Hayoooloh, kalau dengar Brebes apa yang kalian pikirkan? Telur asin? Brambang (bawang merah)? Yap betul. Surganya telur asin dan bawang merah ya di Brebes ini.

Argowisata Besaran Hijau, Jatibarang

Serius, sebelum menginjakkan kaki di Brebes. Aku sama sekali nggak tahu kalau Brebes memiliki banyak destinasi wisata yang asyik untuk di explore. Salah satunya wisata Sejarah Jatibarang. Hari kedua Famtrip Jateng On The Spot 2019, aku bersama teman-teman blogger dan media mengunjungi Argowisata Besaran Hijau dan ex Pabrik Gula Jatibarang.
Saat kakiku menuruni tangga bus, mataku menjelajah ke segala arah. Dalam hati menggerutu, “ini tempat apa sih? Kan kita mau ke Ex Pabrik Gula Jatibarang. Kenapa malah diajak ke taman-taman?” Ooo, santaiiii. Ternyata kami diajak mengelilingi Argowisata Besaran Hijau terlebih dahulu sebelum ke ex Pabrik Gula Jatibarang.
Rumah Besaran, Jatibarang

Di area taman ini terdapat rumah dinas yang digunakan oleh administrator (pimpinan pabrik gula) beserta keluarga mulai dari Pemerintahan Belanda hingga Pemerintahan RI. Tetapi sekitar tahun 2010, saat Ir. Djoko Wahjoediono menjabat sebagai administratur, beliau mengambil kebijakan untuk menjadikan rumah tersebut sebagai tempat wisata. Orang-orang biasa menyebut komplek rumah Mbesaran, karena memang rumahnya besar dan luasss. Pintu dan jendelanya pun khas bangunan peninggalan Belanda. Gedhe-gedhe uy! 

Selain rumah dinas, di Argowisata Besaran Hijau ini terdapat kolam keceh atau kolam renang untuk anak-anak, flaying fox, dan beberapa stan penjual makanan. Nggak cuma itu, pengunjung juga bisa menaiki sepur bekas pengangkut tebu. Yang pasti sepurnya udah dimodifikasi dong ya. Derit gerbong sepur mini menandakan betapa tuanya besi-besi rel yang kami gunakan. Rute sepur ini mengelilingi rumah Mbesaran dan kolam keceh, satu kali putaran cukup membayar tiket Rp. 5 ribu/orang.
Saat ini rumah dinas Mbesaran biasa digunakan untuk penginapan, wedding, atau acara yang lainnya. Yang bikin jatuh cinta tuh halaman rumah Mbesaran, rumput hijaunya bisa buat prewed ala ala. *yoh mau prewed sama siapa?! Wkwkwk
Halaman Rumah Mbesaran, Jatibarang

Eh ya, pas kami ke sana. Lagi ada aktifitas senam ibu-ibu. Fresh banget nggak sih, pagi-pagi senam di bawah pepohonan rindang? Anaknya suruh main-main di taman. Uww.. Argowisata Besaran Hijau ini  memang cocok untuk wisata keluarga.

Suasana Argowisata Besaran Hijau, Jatibarang

Sepengamatanku, Area Argowisata Besaran Hijau sedang dalam penambahan fasilitas. Saat berkeliling menggunakan sepur, aku sempat melihat bangunan mushala yang terlihat seperti bangunan baru. Lumayanlah, wisata murah dengan fasilitas lengkap. Lokasi Argowisata Besaran Hijau terletak di Jatibarang Lor, Kec. Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Wisata Sejarah Pabrik Gula Jatibarang

Ex PB. Jatibarang, Brebes

Puas mengelilingi Argowisata Besaran Hijau, kami menuju ex Pabrik Gula Jatibarang yang berada di seberang rumah Mbesaran. Terik panas Brebes nggak membuat kami mengeluh dong, tapi bohong. Wkwkwk

Aku dan Mas Aji Ebret beberapa kali mengusap peluh, anak gunung macam kami selalu merasa kepanasan saat piknik di pesisir. Nggak papa, panas terik nggak mengurangi rasa penasaran kami mengexplore ex Pabrik Gula Jatibarang.
Mesin Pembuat Gula, PG. Jatibarang
PG Jatibarang, Brebes
Aku melangkahkan kaki perlahan, agak ragu meneruskan langkah. Bukan apa-apa, tapi bayanganku berasa sedang menjelajah ex Pabrik Gula Sokaraja yang sering kulewati. Padahal masuk ke sana aja belum pernah, cuma menyaksikan uji nyali di televisi. Dasar parno ya! Pertama kali masuk ke ex Pabrik Gula Jatibarang ini hawa sejuk langsung terasa, mesin-mesin raksaksa berdiri kokoh membisu, debu berserakan di lantai menandakan pabrik ini sudah lama nggak beroperasi. 
Aku masih terpukau dengan besi-besi tua yang ada dihadapanku. Jaring laba-laba memenuhi sela-sela ruangan. Pabrik Gula Jatibarang dibangun pada tahun 1842 merupakan peninggalan Belanda. PG Jatibarang termasuk salah satu dalam komoditi yang diikutsertakan dalam program Cultuurstelsel.

Bangunan PG Jatibarang, Brebes
PG Jatibarang, Brebes

Btw, saat masih beroperasi Pabrik Gula Jatibarang bisa menghasilkan gula 22 ribu kwintal/hari, lho. Auto bayangin gimana kesibukan aktifitas di dalam pabrik kan? Pabrik Gula Jatibarang berhenti beroperasi tahun 2017-an karena berbagai faktor. Mulai dari tebunya yang makin langka, bahan bakarnya mahal, biaya operasional melambung, dll. 

Di area belakang PG. Jatibarang terdapat Remise yang masih berdiri kokoh, desain bangunan Remise ini mengingatkan film kartun Thomas. Bangunan ini bertuliskan Locomotife Remise 1916. Fyi, Remise adalah tempat berkumpulnya lokomotif, kalau nggak salah hitung. Remise ini terdiri dari 9 pintu masuk untuk loko.
Locomotif Remise 1916, PG Jatibarang
Saat kami berkunjung ke sana, lumayan ramai banyak muda mudi yang swafoto. Mungkin akan lebih mengena ketika ada guide yang menjelaskan sejarah dari Pabrik Gula Jatibarang ini, karena memang taglinenya Wisata Sejarah.
Lokasi Wisata Sejarah Pabrik Gula Jatibarang berada di Jalan Raya Jatibarang – Slawi, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Tiket masuknya lagi-lagi Rp. 5 ribu/orang. Dibuka dari jam 08.00-17.00 WIB.
Hayoo, kalau malam hari berani masuk ke PG Jatibarang nggak? Aku sih nggak!🤣🤣🤣

Tulisan ini merupakan rangkaian Famtrip Jateng On The Spot 2019 yang diselenggarakan oleh Disporapar Jawa Tengah.
Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
Sains Box
23 Desember 2019 05:36

Udah pernah ke Cirebon belum? mampir ke Cirebon… 😀

Adie Riyanto
23 Desember 2019 13:54

Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memang banyak banget gedung eks pabrik gula. Bahkan ada yang masih beroperasi sampai sekarang. Dan ciri khasnya, kalau ada pabrik gula, pasti ada rel dan kereta api karena memang komoditi ini diangkut dengan kereta api sebelum dikapalkan di Tanjung Emas dan Tanjung Priok.

Rudi Chandra
25 Desember 2019 11:18

Keren locomotif nya.
Pabrik gulanya juga mantap.
Walau kesan tuanya kerasa banget.

Ella Fitria
25 Desember 2019 17:54

Woiii apaaam pengen prwed lagiiii. Istri mana istri, nih baca mbak. Wkwkwk

Ella Fitria
25 Desember 2019 17:54

Belooom, wish list tahun ini tp blm kesampaian. Duhh
Mau explore pantainyaaaa

Ella Fitria
25 Desember 2019 17:56

Iya, bener bgt Mas.. Di jateng byk bgt PG, tp byk juga yg udah nggak beroperasi

Ella Fitria
25 Desember 2019 17:57

Iya, udah nggak beroprasi tp. Cm bangunannya keren uyy, agak serem2 gmn gt. Wkkwk

devina
26 Desember 2019 10:48

tempatnya asyik juga ya mbak, hijau asri dan tentunya segar ternyata di brebes tidak cuma telur asin dan juga bawang merah aja yang jadi primadona

Movierall
27 Desember 2019 01:09

ini tempat apa sih? Kan kita mau ke Ex Pabrik Gula Jatibarang, disini saya menyimak kalo mbak ella agak ngegas, santuy mbak bro.

Saya suka difoto pabrik gula dan tak ketinggalan saat di lokomotif itu.

t h y a
27 Desember 2019 04:37

aku belum pernah ke brebes mba ella, krn gak punya saudara disana. hehe..
btw, boljug ya wisata di brebes. ini mba ella ke brebes itu dalam rangka famtrip sembari survey lokasi untuk prewed yaa? #eh #monmaap 😀

AuL Howler
27 Desember 2019 07:19

Awesome place

Penuh dengan spot yang instagrammable hihihi

CREAMENO
31 Desember 2019 02:29

Saya belum pernah ke Brebes hehe, dan belum pernah lihat langsung Pabrik Gula (cuma beberapa kali di TV dalam edisi ujinyali) ahaha~ saya rasa saya nggak akan berani ke Pabrik Gula karena imagenya yang angker dan seram :>

Tapi kalau dilihat-lihat dari fotonya, cukup menarik yaaa. Kebetulan saya suka tempat-tempat yang industrial seperti Pabrik Gula itu :3 ohya, saya juga baru tau kalau telur asin itu justru terkenalnya dari Brebes. Karena selama ini cuma makan telur asin kalau lagi ke Jogja saja hihi (pengetahuan saya masih jongkok). Terima kasih atas sharing bermanfaatnya 😀

Keep inspiring yaaa~

Gustyanita Pratiwi
31 Desember 2019 16:44

Jadi beneran pingin eksplore brebes dan sekitarnya, dulu aku mah cuma lewat yang pinggi sungai banyak bawang merahnya, juga liwat pemalang yang ada hutan kebon nanas pemalang

Klo yang di pabrik gula, sama aku juga selalu teringat pabrik gula tua tuh malah di acara tv hantu hantu, karena bangunan pabriknya yang design belanda kuno

Ternyata yang ini masih beroperasi ya bahkan produksinya benar2 banyak dlm satuan kwintal

Ella Fitria
1 Januari 2020 10:20

iya bener mbak, nagih bulan ini mau ke sana lagi. ehehhe

Ella Fitria
1 Januari 2020 10:20

soalnya kl nggak ngegas kurang ugh, wkwkwkwk
iya akupun suka, pengen ke sana lagiiii

Ella Fitria
1 Januari 2020 10:34

kapan2 bolehlah main ke brebes mbak, sekalian mampir Banjarnegara. ehe
ya maunya gitu, tp belum nemu yang diajakin prewed, uhu

Ella Fitria
1 Januari 2020 10:35

bangeeet, instagenic bangeeet

Ella Fitria
1 Januari 2020 10:37

yap bener banget, pas awal2 mau masuk juga q agak parno. tp ternyata mesin2 tua di dalam bikin uuuuwww, lupa sudah rasa takutnya.. semoga kapan2 bisa main ke Brebes ya biar bisa ngrasin telur asin dr pabriknya langsung, ehe

Ella Fitria
1 Januari 2020 10:38

ini udah nggak beroperasi sih mbak, tapi mesin2 tua masih berdidi kokoh, bangunanya pun masih utuh. jadi pengen ke sana lagiii

Masandi Wibowo
15 Januari 2020 07:35

Sayang udah gka beroperasi lagi, padahal outputnya gede gitu, tapi tetap dilestarikan sebagai wisata sejarah.
Rada ngeblur liat fotonya bingung mana Ella mana besi tua. hehehehe 🙂