Serunya Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network

oleh Ella Fitria
Serunya Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network
 Serunya Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network 

Malam itu, suara notifikasi email terdengar samar di telingaku. Aku sudah bersiap mengistirahatkan badan setelah seharian berkutat dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Jariku mengusap layar pop up untuk mengecek email yang masuk. Ternyata email tersebut berisi Undangan Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network yang akan dilaksanakan pada hari Jumat, 02 Oktober 2020 dengan 30 peserta blogger terpilih dari seluruh Indonesia. Beruntung banget aku bisa bergabung dengan teman-teman blogger di acara sekeren ini. 

Jujur, tiap kali membicarakan perihal hutan dadaku berdegup, semangatku meletup, rasa bangga kian bergemuruh. Sungguh, bukan lebay ataupun berlebihan, mungkin karena aku pernah merasakan perbedaan yang sangat kentara saat tinggal di kota industri dan saat tinggal di pedesaan yang asri.

Hutan Itu Indonesia X BP Network

HII x BP Network
HII x BP Network
Kebetulan Hutan Itu Indonesia berkolaborasi dengan Blogger Perempuan dalam campaign program Adopsi Hutan. Teman-teman sudah tahu Hutan Itu Indonesia, kan? Yap! Hutan Itu Indonesia merupakan gerakan yang mengajak kita untuk mencintai hutan dengan cara Adopsi Hutan. Sejak tahun 2016 hingga 2019 Hutan Itu Indonesia sudah berhasil mengumpulkan dana Adopsi Hutan sekitar Rp. 640.900.000 untuk upaya konservasi dan restorasi di 14 hutan hujan tropis Indonesia bersama 4 lembaga pengelolaan Adopsi Pohon.

Sedangkan BP Network atau sering dikenal dengan Blogger Perempuan adalah platform digital blogger yang berkembang sangat pesat sejak tahun 2015 dan menjadi salah satu komunitas blogger terbesar Indonesia. Bangga nggak sih bisa bergabung dengan komunitas Blogger Perempuan ini? Bangga lah, bangga banget karena banyak manfaat yang aku dapatkan terutama di dunia blogging. Aku yakin, banyak juga dari teman-teman yang sudah bergabung dengan komunitas Blogger Perempuan ini.

Acara Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia raya sebagai bentuk rasa cinta kami terhadap bangsa Indonesia. Kami juga disambut dengan video dari Hutan Itu Indonesia yang menyuguhkan cerita dari hutan “Menjaga Hutan Air Tenam” yang mana Hutan Air Tenam merupakan hutan zona lindung.

Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network ini berlangsung selama 2 jam yang dipandu oleh Om Rian Ibram sebagai host serta 3 narasumber. Ada Kak Christrian Nataline (Manager Hutan Itu Indonesia), lalu Kak Irham Hudaya Yunardi (Forum Konservasi Leuser), dan ada Kak Satya Winnie (Influencer Blogger). 

Mengenal Forum Konservasi Leuser (FKL)

Ya, Berbicara soal hutan Indonesia memang sangat kaya, bukan hanya sekadar pepohonan namun di hutan juga terdapat ribuan mikroorganisme yang berpengaruh dalam keseimbangan hidup ini. Dalam acara Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network, Kak Irham mengajak kami berkenalan dengan Forum Konservasi Leuser (FKL). Hutan Leuser? Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)? Apakah teman-teman sudah pernah mendengarnya?

Jujur, aku baru tahu betapa kaya rayanya hutan Leuser saat mengikuti Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network ini. Dasar ya, kemana saja aku ini. Huhu. Untung Kak Irham banyak berbagi cerita mengenai Konservasi Leuser. Bayangkan saja, ternyata negara kita, Indonesia memiliki hutan Leuser yang menjadi salah satu wilayah konservasi paling penting di dunia. Waw banget nggak sih? 

Menurut laman wikipedia, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) terletak di dua provinsi paling utara Sumatra yakni Aceh dan Sumatra Utara. Hutan Leuser memiliki luas sekitar 2,6 juta hektare yang dihuni oleh keanekaragaman hayati. Fyi, Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) terbentang di 17 Kabupaten. 13 Kabupaten (Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang) di Provinsi Aceh, sementara 4 Kabupaten lainnya (Langkat, Dairi, Karo dan Deli Serdang) di Sumatra Utara.

Keistimewaan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)

Hutan Leuser memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan hutan pada umumnya, karena hutan Leuser merupakan satu-satunya hutan hujan tropis di dunia yang dilewati oleh garis khatulistiwa. Selain itu, hutan Leuser juga memiliki 4 mega fauna. Hayooo, teman-teman tahu nggak apa saja mega fauna yang ada di hutan Leuser? Yap! Ada Gajah Sumatra, Badak Sumatra, Harimau Sumatra, dan Orangutan. 

Nggak hanya itu, Kak Tian (Manager Hutan Itu Indonesia) juga menuturkan kalau Hutan Leuser memiliki jumlah fauna terbanyak di kawasan Asia, bahkan terbesar di dunia setelah Brazil yang memiliki Hutan Amazon. Nah lho, merinding nggak sih ternyata kita memiliki hutan Leuser yang berperan sangat penting di alam semesta?

Fungsi Stasiun Penelitian Soraya bagi Kawasan Ekosistem Leuser (KEL)

Salah satu lokasi pos keamanan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) Provinsi Aceh berada di Stasiun Penelitian Soraya. Meski Stasiun Penelitian Soraya ini pernah dibakar, untungnya Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Aceh dan Forum Konservasi Leuser (FKL) bisa membangunnya kembali. Saat ini Stasiun Penelitian Soraya juga menjadi pusat penelitian dan riset para mahasiswa baik lokal maupun mancanegara.

Stasiun Penelitian Soraya terletak di desa Pasir Belo yang nggak jauh dari Sungai Alas. Stasiun Penelitian Soraya tepat berada di dalam Hutan Lindung Kawasan Ekosistem Leuser dengan luas sekitar 500 hektar. Adanya Stasiun Penelitian Soraya bertujuan untuk menjaga keamanan hutan, melindungi kawasan Stasiun Penelitian Soraya, dan juga mengumpulkan informasi tanda-tanda satwa. Hormatku untuk teman-teman FKL yang selalu melakukan patroli. Patroli ranger ini terdiri dari 2 tim ranger FKL dan DLHK Aceh setiap bulan.

Jalan-jalan Virtual Ke Desa Ketambe

Desa Ketambe
Desa Ketambe

“Di masa pandemi ini kita sadar bahwa tanpa gadget, kita bisa hidup. Tetapi tanpa hutan kita pasti mati karena semua yang kita butuhkan dimiliki oleh hutan. Udara bersih, air, tanaman, dan juga buah-buahan” Satya Winnie.

Keseruan Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network belum usai. Setelah Kak Irham bercerita bagaimana kondisi Kawasan Ekosistem Leuser, kami pun kembali diajak jalan-jalan virtual ke Desa Ketambe oleh Kak Satya. Begitu Kak Satya menampilkan slide foto pertama, aku langsung senyum-senyum sendiri. Mendekatkan mata ke layar laptop seraya merapal doa, “semoga suatu saat semesta merestui kaki ini melangkah di Desa Ketambe”. Aamiinin.. Minta aamiinin yang kencang dong ah! 

Desa Ketambe terletak di Kecamatan Ketambe, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh. Desa Ketambe juga berperan penting dalam Kawasan Ekosistem Leuser lho, karena di desa ini menjadi lokasi penelitian orangutan Sumatra, sebagai pusat pengamatan Burung Rangkong, serta digunakan untuk jenis-jenis penelitian lainnya.

Cara Menuju Desa Ketambe

Desa Ketambe merupakan desa kecil yang dihuni oleh keramahtamahan warga sekitar. Kalau kata Kak Satya sih penduduk Desa Ketambe kerjaannya senyum mulu, ramah banget. Kan jadi semakin ingin melangitkan doa-doa biar cepat sampai di sana ya? Fyi, Desa Ketambe menjadi pintu masuk jika kita ingin berkunjung ke Kawasan Ekosistem Leuser lho.

Berdasarkan informasi dari Kak Satya, untuk menuju Desa Ketambe lebih cepat masuk lewat Medan daripada Aceh. Jika ditempuh dari Medan hanya membutuhkan waktu sekitar 7 jam. Atau bisa juga menggunakan pesawat terbang ke Kutacane. Sementara jika masuk lewat Aceh kita harus melanjutkan perjalanan selama 13 jam. 

Keindahan Desa Ketambe

Keindahan Desa Ketambe
Keindahan Desa Ketambe
Foto-foto Kak Satya sukses menghipnotisku, sungguh. Potret keadaan Desa Ketambe terlihat sangat damai. Beragam flora dan fauna, hingga aliran sungai yang begitu jernih ada di sana. Desa Ketambe menjadi salah satu tujuan wisata alam yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan internasional.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengeksplore keindahan Desa Ketambe sekitar Rp. 300 ribu – Rp. 3 juta tergantung paket yang kita pilih. Bisa memilih paket 2D1N, 3D2N, atau 4D3N. Sepertinya seru ya, kalau bisa mengeksplore Desa Ketambe bersama keluarga. Ya kan kapan lagi bisa belajar langsung di alam bebas didampingi oleh guide yang mumpuni. Duh, jadi membayangkan melihat orangutan yang sedang bergelantungan nih. Lucu banget nggak sih?

Dari Kak Satya, aku juga belajar bagaimana membawa diri ketika masuk ke dalam hutan. Sepele, namun buatku hal ini wajib diperhatikan bagi siapa saja yang akan masuk ke hutan. Semoga esok lusa ketika kaki ini melangkah di Desa Ketambe nggak sampai teriak kegirangan saking bahagianya melihat orangutan dan berbagai kekayaan yang dimiliki Desa Ketambe.

Kuis Anti Mainstream Bikin Online Gathering Happy Ending

Kuis Anti Mainstream HIIxBPN
Kuis Anti Mainstream HIIxBPN
Baru kali ini aku mengikuti Online Gathering nggak merasa bosan apalagi mengantuk sampai acara selesai. Selain karena host dan narasumber yang asyik banget dalam menceritakan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL), ada juga kuis yang nggak kalah seru. Makanya nggak bikin bosan dan mengantuk karena kami diajak main kuis seputar Hutan.

Salah satu kuisnya menghitung jumlah flora dan fauna yang ada di gambar, lalu mengisi huruf-huruf yang kosong disertai dengan gambar. Jadi kita tinggal main tebak-tebak saja. Eh kebetulan di sesi kuis kedua aku beruntung terpilih memenangkan kuis. Lumayan dong, bisa dapat hampers lagi. Hihihi. Serius deh, keren nih ide kuisnya bisa ditiru buat webinar-webinar yang lain supaya peserta nggak bosan dan mengantuk. 

Kontribusi Blogger Dukung Campaign Hutan Itu Indonesia

Online Gathering HII x BPN
Online Gathering HII x BPN
Seperti yang sudah ku ceritakan di atas, Hutan Itu Indonesia memiliki program Adopsi Hutan. Siapa saja, di mana saja, kapan saja bisa ikut andil dalam menjaga hutan Indonesia salah satunya dengan cara Adopsi Hutan. Adopsi Hutan sama halnya menjaga pohon yang berdiri tegak di hutan agar pohon dan fungsi ekologisnya tetap terjaga. Bukan hanya pohon sih, namun juga satwa-satwa yang ada di hutan.

Fyi,, dulunya Adopsi Hutan ini bernama Adopsi Pohon, namun karena di dalam hutan bukan hanya sekadar pepohonan makanya beralih nama ke Adopsi Hutan. Dengan berdonasi di Kitabisa.com untuk Adopsi Hutan kita bisa menyelamatkan berbagai flora dan fauna serta berbagai microorganisme di dalam hutan. Dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan ke pengelola hutan untuk patroli hutan.

Sebenarnya nggak cuma blogger yang bisa berkontribusi dalam campaign Adopsi Hutan kok, siapapun bisa berkontribusi dengan berbagai cara salah satunya dengan berbagi cerita dari hutan. Selain itu, blogger bisa mendukung campaign Adopsi Hutan ini dengan cara sebagai berikut:

  • Menyuarakan Kekayaan Hutan Indonesia Melalui Tulisan
  • Mengikuti Campaign yang Berhubungan dengan Pelestarian Lingkungan
  • Menghemat Penggunaan Energi dan Melakukan Diet Plastik
Hampers HIIxBPN
Hampers HIIxBPN

Terima kasih untuk Hutan Itu Indonesia x Blogger Perempuan Network yang sudah mengadakan acara sekeren dan seinformatif ini. Dari Online Gathering Hutan Itu Indonesia x BP Network banyak pengetahuan baru yang ku dapatkan, sekali lagi terima kasih HII x BPN.

Mari, sama-sama menjaga Hutan dengan berbagai cara salah satunya dengan Adopsi Hutan.

Sumber:

Home

https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_Ekosistem_Leuser

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
abasozora
8 Oktober 2020 07:54

asik ya punya teman banyak dan banyak waktu luang untuk kumpul bersama teman

Andy Eko Pranoto
8 Oktober 2020 17:15

Seru ya mbak, online gathering nya, yang pasti nambah wawasan. Rasany pengen join gitu. Soalnya belum pernah ikut-ikut program seperti itu.

Nasirullah Sitam
9 Oktober 2020 04:45

Pertama tahu acara ini dari Satyawinnie dan kawan yang bekerja di sana. Menarik, akhirnya ise mengundang bloger sudah terlaksana, salut untuk instansinya

Agus Warteg
9 Oktober 2020 04:45

Semoga suatu saat mbak Ella bisa ke desa katambe ya mbak, biar bisa merasakan indahnya kawasan ekosistem Leuser.

Sepertinya paket 4D3N itu yang harganya 3 juta ya mbak, ayo nabung mbak biar bisa kesana.

Selamat ya mbak Ella sudah bisa menang kuis, hadiahnya oke juga.

Himawan Sant
9 Oktober 2020 04:45

Lalu, kapan nih kak Ella akan berangkat trekking ke Gunung dan desa Ketambe ?.

Bareng-bareng yuk kesana …,biar seru acaranya.

Rudi Chandra
9 Oktober 2020 05:57

Seru banget gathering onlinenya, bisa nambah ilmu dan wawasan. Wah… Hutan Leuser, saya cuma pernah explore pinggir-pinggir ya aja saat ngunjungi air terjun di sana. Belum sampe ketemu satwa gajah atau orang utannya.

Ella Fitria
9 Oktober 2020 12:25

Hehe, iya seru banget. 2 jam nggak terasa rasanya, 🙂

Ella Fitria
9 Oktober 2020 12:25

Bekerja dimana, Mas?

Ella Fitria
9 Oktober 2020 12:27

Aamiin bangeet.. Hhh
Btw itu foto hampers bukan hadiah kuis, Bang.. Tp semua peserta memang dapat hampers, yg hadiah kuis lg otw ke rumah:D

Ella Fitria
9 Oktober 2020 12:27

Hayuk Mas Him, korona kelar yuk jalan2 ke sana. Aamiin dulu deh

Ella Fitria
9 Oktober 2020 12:28

Iya Mas Rudi. Saya malah baru eksplore via online 😀
Keren banget pasti air terjunnya ya?

Ella Fitria
9 Oktober 2020 12:30

Iya mbak Roem, 2 jam diajak jalan2 virtual nggak kerasa lama. Hhh
Yuk ah, aminin dulu. Biar suatu saat meski sekali dalam seumur hidup bisa eksplor Hutan Leuser dan Desa Ketambe 🙂

Kangg Mas Joe
10 Oktober 2020 06:44

Mantepp banget, mbak.. Bisa ikutan acara n komunitas semacam itu. Yaa hutan kita hari ini semakin lama semakin gundul, kebakaran hutan hampir tiap2 tahun terjadi, terutama di Kalimantan n Sumatera. Menyesakkan dada-dada kita..
miris yaa.

Si Bayuu
10 Oktober 2020 14:05

Ikutt,, bagus banget sumpah.. hahaha. Keren sih acaranya mba.. Jadi pngen gabung.. Soalnya zoom terakhir saya malah ngebahas ttg Omnibus Law.. Mana badan lagi nggk sehat, mau mengemukakan pendapat aja susahnya setengah mati karena ngos-ngosan.. hehe #malah curcol.. kebiasaan saya mah.

Rudi G. Aswan
11 Oktober 2020 01:42

Aku mupeng banget sama Desa Ketambe. Pesona kuliner dan hutannya, aduuh tak sanggup ditahan haha. Acaranya bagus banget buat mengedukasi orang biar makin sadar lingkungan terutama pelestarian hutan.

Devarisma
11 Oktober 2020 07:40

Rasanya setelah ikut gathering online ini. Pengen cepat-cepat bisa ke Ketambe menikmati hutan yang masih terjaga baik.

Nurhilmiyah
11 Oktober 2020 22:09

Beruntung banget akuu bisa barengan ikutan online blogger gathering Adopsi Hutan HIIXBPN yaa… Banyak wawasan yg didapatkan, bs onlinean bareng Mbak Ella jugaaa

Blogerwin
12 Oktober 2020 07:31

seru ya mbak, jadi kangen main di hutan 😀

Ella Fitria
12 Oktober 2020 11:02

iya, Mas Dodo. Suka sedih kalau melihat hutan kita mengalami bencana akibat ulah manusia 🙁
yuk ah, sama2 jaga hutan biar nggak ada lagi kerusakan dengan program Adopsi Hutan lewat kitabisa.com

Rina Darma
12 Oktober 2020 22:38

Hayuuk menabung agar bisa ke Leuser… Btw, acaranya seru banget ya bikin kita makin aware sama hutan…