Ilustrasi Seorang Pelajar bersama ASUS VivoBook 14 A416 |
“Mbak, nanti pinjam laptopnya lagi buat nonton video dari bu guru, ya!” Teriak adikku sambil mengerjakan tugas di depan layar handphone ukuran 5 inch.
“Kenapa nggak nonton video di handphone saja sih? Bisa kan?” Sahutku.
“Bisaaaaaa! Tapi susah karena layarnya kecil, nggak bisa konsentrasi tahu!” Jawabnya dengan nada makin meninggi.
Adik yang Sering Mengeluh Pakai Smartphone Layar Kecil untuk PJJ |
Meski adikku baru duduk di kelas 4 Sekolah Dasar, namun kebutuhan perangkat untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah hal yang nggak bisa disepelekan. Adanya pandemi ini membuat proses belajar mengajar dilakukan secara online. Selain itu, aktivitas yang biasanya dilakukan secara offline kini banyak yang dialihkan ke online. Tanpa sadar, pandemi memang memaksa siapa saja untuk cepat beradaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Walaupun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah berlangsung cukup lama, namun masih banyak orang yang “kaget” dengan sistem pembelajaran ini. Sebagian orang merasa bingung apa yang harus dilakukan untuk menunjang pembelajaran, seperti mulai belajar dari mana, mengakses pembelajaran menggunakan apa, atau pun kendala teknis lainnya yang erat kaitannya dengan teknologi.
Memang ya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sangat berbeda dengan pembelajaran konvensional, dua metode pembelajaran ini sangat berbanding terbalik. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, kira-kira apa saja sih bedanya? Yuk disimak!
Ilustrasi Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan PJJ |
Karakteristik Pembelajaran Konvensional:
- Dilakukan dengan tatap muka secara langsung,
- Materi ajar dan evaluasi diberikan langsung oleh guru/pengajar,
- Terjadi komunikasi secara langsung (dua arah),
- Menitikberatkan guru/pengajar sebagai sumber informasi.
- Terbatas oleh ruang dan waktu (pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka di ruang yang sama),
- Penyampaian materi ajar dan evaluasi dilakukan dengan media komunikasi dan informasi (perangkat dan internet),
- Komunikasi secara daring (online meeting) bahkan secara tidak langsung (chating),
- Menekankan cara belajar mandiri dengan aturan lembaga,
- Fleksibilitas waktu belajar, peserta didik dapat mengatur sendiri waktu belajarnya.
Dari beberapa karakteristik di atas, kita bisa tahu bahwa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Pembelajaran Konvensional sangatlah berbeda. Bisa dipastikan sebagian orang akan merasa kesulitan beradaptasi ke sistem pembelajaran baru dan mengalami beberapa kendala terlebih bagi kita yang tinggal di desa. Seperti pengalaman adikku di atas adalah contoh kecil kendala yang umum dialami oleh peserta didik di masa pandemi ini.
Masalah-Masalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
Hayo siapa nih yang merasakan kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)? Kalian nggak sendirian kok, aku pun merasakan hal yang sama. Bukan cuma guru yang merasakan kendala Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tetapi peserta didik juga merasakan hal serupa. Nah, berikut ini kendala yang sering dialami selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ):
Keterbatasan Akses Internet
Mungkin bagi kalian yang tinggal di perkotaan nggak ada masalah dengan jaringan internet, ya? Tetapi bayangkan kami yang tinggal di pedesaan. Untungnya di tempat tinggal kami ada salah satu provider yang mampu memberikan layanan internet cukup stabil. Tetapi jika cuaca hujan jangan ditanya, jaringan internet auto lemot, bahkan seringkali sinyal hilang. Kalau jaringan terkendala, guru dan peserta didik nggak bisa melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dong? Ya masa mau pakai telepati? Kan nggak mungkin. Makanya maklum banget kalau banyak peserta didik setor tugas nggak tepat waktu.
Penguasaan Teknologi yang Belum Memadai
Di tempatku masih ada beberapa orang yang belum mampu menggunakan smartphone apalagi perangkat seperti laptop. Kebanyakan dari mereka hanya bisa menggunakan aplikasi chating seperti WhatsApp. Iya kalau gurunya menguasai teknologi dan tools yang menunjang proses pembelajaran tentu akan memudahkan peserta didik dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) seperti aplikasi meeting Zoom, Google Classroom ataupun platform lain yang dapat memudahkan pembelajaran. Sayangnya, sumber daya manusia di tempatku masih banyak yang gaptek, sekalipun itu seorang guru. Tetapi semakin kesini, aku semakin bangga dengan metode pembelajaran di sekolah adikku karena guru/pengajar di sana sudah mulai memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada.
Kesulitan Orang Tua dalam Mendampingi Proses PJJ
Meski sebagian orang tua bekerja di rumah selama pandemi, namun tetap saja ada yang harus berangkat ke tempat kerja bukan? Berangkat pagi, pulang sore. Sedangkan si anak yang nggak memiliki smartphone atau pun laptop, terpaksa menunggu orang tua mereka di rumah untuk menggunakan smartphone atau laptop. Pun jika orang tua WFH belum tentu bisa mendampingi anak dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini karena berbagai alasan dan kesibukan. Lebih sulit lagi, jika si anak tinggal bersama nenek atau kakeknya, otomatis proses pembelajaran daring akan terhambat bukan? Kecuali jika nenek dan kakeknya bisa beradaptasi dengan kecanggihan teknologi saat ini.
Adapun kesulitan lainnya yakni orang tua belum terbiasa mendampingi anak dalam belajar di rumah. Sebelum pandemi Covid-19 melanda, beberapa orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak di bangku sekolah. Sedangkan di rumah, orang tua hanya menanyakan hasil apa yang di dapat di sekolah. Entah itu mendapat nilai berapa atau hanya menanyakan aktivitas yang dilakukan di sekolah. Selama pandemi berlangsung, banyak orang tua nggak siap mendampingi anaknya belajar di rumah karena kurangnya pengalaman dan kesulitan dalam mendampingi proses belajar.
Keterbatasan Perangkat yang Belum Memadai
Nah kalau kendala yang satu ini mah sama persis yang dialami oleh adikku. Selama ini adikku hanya mengandalkan smartphone 5 inch untuk menerima dan mengirimkan tugas kepada gurunya. Nggak heran sih kalau hampir setiap hari dia meminjam laptopku untuk menonton video pembelajaran dari gurunya. Maklum, di layar smartphone beberapa tulisan di video terlihat kecil dan menyulitkan untuk dibaca. Hal ini terjadi karena pada proses pembuatan video atau materinya, guru-guru menggunakan laptop sehingga ketika diplay di smartphone dengan layar kecil tulisan sulit dibaca.
Di sisi lain, penggunaan perangkat dengan layar yang terlalu kecil bisa menyebabkan risiko gangguan mata loh, apalagi jika penggunaannya sangat intens selama pandemi ini. Makanya dengan terpaksa aku meminjamkan laptopku ke adik untuk keperluan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau kegiatan lain selama pandemi seperti menonton video, menulis tugas di whatsapp web, atau berkreasi untuk mengisi luang.
Aku yakin sih, beberapa peserta didik dan orang tua pasti ada yang merasa kesulitan mengikuti pembelajaran karena keterbatasan perangkat yang belum memadai. Hal ini jelas dapat mengganggu lancarnya proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nggak terbayang deh, jika nanti adikku masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah pasti wajib memiliki laptop untuk menunjang proses pembelajaran. Wong baru duduk di kelas 4 Sekolah Dasar saja sangat membutuhkan laptop. Memang ya, internet dan perangkat (smartphone atau pun laptop) adalah kunci yang menunjang keberhasilan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Seberapa Penting Penggunaan Laptop untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)?
Bingung Mencari Laptop untuk Pembelajaran Jarak Jauh?
- Sesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Nah ini termasuk poin pertama yang perlu diperhatikan dalam memilih laptop. Usahakan memilih laptop yang dapat menunjang kegiatan namun masih tetap dalam range budget yang kita miliki. Misalkan kita butuh laptop dengan spesifikasi lebih tinggi, bolehlah budget kita naikkan. Asal itu masih worth, kenapa nggak?
- Pertimbangkan memilih laptop dengan prosesor generasi terbaru dan teknologi baru. Hal ini berkaitan erat dengan kemudahan produktivitas dan kelancaran selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Penggunaan prosesor terbaru, fitur baru, dan teknologi baru yang cepat seperti penyimpanan SSD tentu akan memperlancar proses kegiatan PJJ dan meningkatkan produktivitas. Pertimbangan ini juga dapat meminimalisir permasalahan teknis yang sering dialami. Entah itu karena laptop lelet, macet, atau pun sering error karena masalah kompabilitas.
- Pilih laptop yang sudah Pre-Installed Operating System. Kenapa poin ini nggak kalah penting? Ya karena sistem operasi yang telah terpasang resmi (pre-install) seperti Windows Pre-Install menghindarkan kita dari pembajakan dan aplikasi-aplikasi berbahaya yang mungkin saja dipasang oleh pihak-pihak yang nggak bertanggungjawab. Sistem Operasi yang telah terpasang ini juga memudahkan kita untuk langsung memakai perangkat setelah membelinya, tanpa harus pusing membeli sistem operasi secara terpisah dan memasangnya secara manual.
- Pertimbangkan daya baterai. Biasanya seorang pelajar Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas menggunakan laptop untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama kurang lebih 5-6 jam / hari. Meskipun selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan di rumah dan sangat mudah untuk pengisian daya ketika baterai habis, namun kapasitas baterai yang cukup akan menambah kenyamanan dan mobilitas pemakaian.
- Pertimbangkan desain laptop. Mungkin bagi sebagian orang, desain laptop nggak begitu penting ya, namun menurutku desain laptop untuk seorang pelajar harus diperhatikan mulai dari warna, ketebalatan, hingga keyboard yang nggak berisik. Supaya bisa membuat anak lebih percaya diri dalam proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
ASUS VivoBook 14 A416: Penuhi Kebutuhan Pelajar di Era Digital
Spesifikasi Mumpuni dengan Teknologi Terkini
Spesifikasi ASUS VivoBook 14 A416 |
Meskipun laptop ini berada pada lini laptop mid-range yang ditujukan untuk pelajar dan pekerja kantoran, namun laptop ASUS VivoBook 14 A416 sudah dibekali prosesor cepat serta generasi baru dari intel loh. Nggak tanggung-tanggung prosesor yang digunakan varian tertinggi laptop ini pun merupakan generasi 10 yaitu Intel® Core™ i3 1005G1 dan Intel® Core™ i5 1035G1.
Chart perbandingan performa Intel Core i5-1035G1 dengan prosesor lain |
Desain Stylish Minimalis dan Fitur Keren Abis
Pilihan warna ASUS VivoBook 14 A416 |
Menurutku, desain laptop adalah hal yang patut diperhitungkan dalam memilih laptop. Selain menambah rasa estetika dari sebuah perangkat, desain yang bagus dan sesuai juga bisa mempengaruhi mood seseorang loh. Terus nih bisa bikin lebih percaya diri pula.
Layar Luas dengan 82% screen to body ratio |
Nah ASUS VivoBook 14 A416 ini memiliki desain simple elegant dengan pilihan warna Slate Gray dan Transparent Silver. Dengan dua pilihan warna tersebut, laptop ini nampak lebih minimalis namun tetap elegan. Desain elegan ini juga diperkuat dengan hadirnya layar 14 inch NanoEdge Anti-Glare yang memiliki bezel tipis hingga 82% screen-to-body ratio. Untuk varian tertinggi, ada juga fitur panel IPS yang memiliki sudut pandang lebar hingga 178° dengan resolusi Full HD (1920 x 1080px). Auto membayangkan kalau menggunakan ASUS VivoBook 14 A416 ini deh, nggak ada lagi mata senut-senut atau pusing ketika pembelajaran online.
Pilihan opsi touchpad NumberPad atau Fingerprint Sensor |
Oh iya,
ASUS VivoBook 14 A416 juga dilengkapi dengan fitur yang nggak kalah keren loh, seperti touchpad laptop ini tersedia dua opsi yang bisa kita pilih. Ada opsi NumberPad dan opsi Fingerprint Sensor. Menurutku NumberPad ini berguna banget saat kita sering bergelut dengan angka-angka atau data. Kita bisa langsung mengetik angka secara langsung di touchpad dengan cara mengaktifkannya melalui ikon di pojok kanan atas, otomatis touchpad berubah menjadi NumberPad dengan angka yang diterangi LED putih.Backlit Keyboard dengan keytravel 1.4mm |
Fyi, keyboard ASUS VivoBook 14 A416 hadir dengan chiclet keyboard yang memiliki key travel 1.4mm. Keyboard ini juga dilengkapi opsi backlit yang memudahkan pengguna ketika mengetik di tempat minim cahaya. Belajar siang atau malam nggak jadi masalah dong, pun ketika belajar atau bekerja di tempat yang redup pengguna bisa memanfaatkan backlit.
Enhanced Protection |
Oh iya dikarenakan ASUS VivoBook 14 A416 ditujukan untuk mobilitas yang tinggi, maka laptop ini juga dilengkapi dengan proteksi internal dan proteksi HDD loh. Tau kan kalau penyimpanan HDD itu sangat rawan akan benturan keras. Jika terjadi benturan keras, bisa mengakibatkan kerusakan pada piringan Harddisk. Fitur peredam getaran HDD E-A-R® ini memberi keamanan ekstra sehingga kita tak perlu lagi khawatir laptop terbentur dan Harddisk masih tetap aman di tempatnya. Nah bagian internalnya ada juga Reinforced lid yang memperkokoh layar dan Reinforced chassis yang memperkokoh bagian internal laptop saat mengetik atau terkena tekanan. Wah emang laptop yang cocok untuk mobilitas tinggi ya?
Konektivitas untuk Menunjang Segala Aktivitas
Konektivitas dan Port I/O Penunjang Segala Aktivitas |
Demi menunjang segala aktivitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang maksimal, ASUS VivoBook 14 A416 dilengkapi beberapa konektivitas yang lengkap. Terdiri dari satu port Type-C USB 3.2 (Gen 1) dengan kecepatan 10x lebih cepat dari USB 2.0, satu Type-A USB 3.2 (Gen 1), dan dua port USB 2.0. Sebuah microSD card yang memudahkan transfer data dari satu perangkat ke perangkat lain, HDMI, DCIN, dan juga Audio Combo Jack sebagai sarana mendengarkan musik dengan headset saat belajar. Bagaimana? Konektivitas port ASUS VivoBook 14 A416 lengkap banget, kan?
Beberapa fitur apps Link to MyASUS |
Tetap Aman dengan Windows Original
Spesifikasi Lengkap ASUS VivoBook 14 A416
Layar | 14.0″ (16:9) LED-backlit HD (1366×768) 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC 14.0″ (16:9) LED-backlit FHD (1920×1080) 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC 14.0″ (16:9) LED-backlit FHD (1920×1080) 60Hz Anti-Glare Panel with 45% NTSC with wide 178° viewing angles Anti-glare panel 82% screen-to-body ratio |
CPU | Intel® Core™ i5 1035G1 Processor Intel® Core™ i3 1005G1 Processor |
GPU | NVIDIA® GeForce® MX330 , with 2GB GDDR5 VRAM (Optional) Intel® UHD Graphics |
RAM | 4 GB DDR4 3200MHz SDRAM Onboard memory, 1 x SO-DIMM socket , total up to 12 GB SDRAM |
Storage | Hard drive: 1TB 5400 rpm SATA HDD Solid state drive: 256GB PCIe® Gen3 x2 SSD Solid state drive: 512GB PCIe® Gen3 x2 SSD Hybrid Storage: 1TB HDD + 256GB SSD |
Konektivitas | Wi-Fi Integrated Wi-Fi 5 (802.11 ac) Bluetooth® Bluetooth® 4.1 |
Webcam | VGAWebcam |
I/O | 1 x Type-C USB 3.2 (Gen 1) 1 x Type-A USB 3.2 (Gen 1) 2 x USB 2.0 port(s) 1 x HDMI 1 x Audio combo jack 1 x Kensington lock 1x DC-in 1 x Fingerprint reader (Optional) |
Baterai dan adaptor | 2 -Cell 37 Wh lithium-polymer battery Battery Plug type :ø4 (mm) Output: 19 V DC, 3.42 A, 65 W Input: 100 -240 V AC, 50/60 Hz universal |
OS | Windows 10 Home |
Keyboard | Chiclet backlit Keyboard 1.4mm keytravel |
Audio | ASUS SonicMaster Technology |
Included | Software MyASUS Link to MyASUS McAfee’s free one-year offer Garansi 2 tahun garansi hardware global. *berbeda di setiap negara |
Dimensi dan Berat | Dimensi: 325.4 x 216 x 19.9 mm (WxDxH) Berat: 1.6kg |
Bukan Hanya Pelajar, Laptop ASUS VivoBook 14 A416 Cocok untuk Pekerja Kantoran
Harga ASUS VivoBook 14 A416
- Untuk prosesor Celeron N4020 / Intel UHD Graphics / 4GB / 1TB HDD Rp. 4.799.000
- Untuk prosesor Celeron N4020 / Intel UHD Graphics / 256GB PCIe SSD Rp. 4.899.000
- Untuk prosesor Core i3 / Intel UHD Graphics / 4GB / 1TB HDD Rp. 6.699.000
- Untuk prosesor Core i3 / Intel UHD Graphics / 4GB / 512GB PCIe SSD Rp. Rp7.099.000
- Untuk prosesor Core i3 / GeForce MX330 / 4GB / 256GB PCIe SSD Rp. 7.499.000
- Untuk prosesor Core i5 / GeForce MX330 / 4GB / 512GB PCIe SSD Rp. 10.099.000
- Untuk prosesor Core i5 / GeForce MX330 / 4GB / 1TB HDD + 256GB PCIe SSD Rp.10.799.000
Yuk! Tunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan ASUS VivoBook 14 A416
Selalu suka dengan ASUS. Mesinnya bandel dan awet. Btw artikelnya sangat menarik. Sukses ya.
Duluuu aku kira Asus ini ga bagus dan meragukan mengingat harganya murah banget :D. Tapi setelah baca banyaaak resto temen2, aku baca juga sejarah ttg Asus yg dulunya adalah produsen motherboard banyak merk laptop di dunia, aku jd yakin laptop ini sama tangguhnya walopun murah.
Udh ngincer yg SPECS nya tertinggi mba, gilaaa ya, yg paling tinggi aja hrgnya cuma 10 JT ++ . Udh include Ama windows 10 pula. Murah banget sih dibanding laptop lain dgn SPECS yg sama
wah laptop dari zaman aku SMA ya ASUS ini, ehehe
terima kasih, Kang Amir sudah mampir 🙂
ahahaha, iya mbak Fanny. ASUS memang tahan banting banget, laptop andalan dr SMA dan awetnya nggak ketulungan. hhh
harganya juga bervariasi, kita tinggal pilih mau yang spesifikasi seperti apa.. ada yang untuk pelajar, pekera kantoran, dan profesional 😀
aku kebetulan lagi mau cari laptop nih mbak, ngelihat review asus tipe yg ini dari mbak dan dari blogger lain, jadi kepengen fiks incer nih laptop haaha
hihi, fix kepoin asus ini, Mas. selain harganya yang masuk kantong, performanya juga oke bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita 🙂
Asus adalah laptop pilihan keluargaku. Suami, anak-anak, dan saya sendiri menggunakan laptop Asus. Sangat membantu semua pekerjaan saya dan suami selama mengajar PJJ. Juga untuk si-bungsu yang belajar PJJ. Kami sudah terlanjur terpesona dengan produk Asus. Sudah bisa nih kami dikasi penghargaan dari Asus, hehehe…. bercanda mbak, tapi kalau kejadian duh pasti kami senang.
Ngiler nie Mbak lihat ASUS VivoBook 14 A416, sebagai guru jiwa q tersontak wkwk.
Selama ini pake leptop dg spek yg standar, jadi bila lagi kerja dan buka beberapa aplikasi bersamaan suka lemot.
Semoga pandemi ini berakhir dan pembelajaran juga bisa normal seperti dulu.
wah iyaa mbak..
untuk menunjang keberlangsungan PJJ biar lancar tanpa hambatan perlu laptop yang bersahabat yaa wkwk, belum pernah pakai ASUS sih tp sepertinya juga bagus yaa
Memang ya biar gimana lebih leluasa belajar lewat laptop. Btw adiknya lucu banget bisa bergaya hehe
waaah, keluarga ASUS nih yak. semoga nanti bisa dapat penghargaan dari ASUS ya kak.. hihi
memang ASUS ini memiliki produk untuk semua kalangan. Untuk pelajar ada, untuk guru dan pekerja kantoran ada, hingga untuk para profesional juga ada.. nggak heran kalau banyak yang kepincut dengan produk ASUS, sekeluarga pula kaya keluargamu kak, ahaha
ahahha, tos dulu kita. aku pun, ngileeer buat adekku PJJ daripada tiap hari ribut rebutan laptop, hhh
aamiin, doaku juga sama Mas. Semoga pandemi segera berakhir biar bisa belajar tatap muka tanpa ada rasa khawatir
iya mbak Zalfaa.. nggak guru, nggak siswa butuh laptop buat PJJ karena kalau cuma mengandalkan smartphone adekku kesulitan ketika menonton video pembelajaran, hhh
aku pun nggak bisa membayangkan kalau ngajar di masa pandemi ini nggak pakai laptop, bakal kewalahan deh
iya kak Andina, lebih leluasa menggunakan laptop. aku pun kalau ngajar di masa pandemi ini agak repot kalau cuma mengandalkan smartphone, lebih nyaman menggunakan laptop 😀
Ya Allah Mbak lengkap banget informasinya
Asus emang terdepan
Kemarin ponakan jg baru beli ASUS seharga 13 jt an dah bisa nunjang kuliahny di jurusan teknolologi informasi…Alhamdulillah
Btw gagal fokus ma adiknya Mba Ella
Kmut bangett
Dah pinter jd model jg hihi
Adikkk,lucuk banget sih kayak Mbak Ella *ehh kwkwkw
Memang ya, gak guru gak murid, gak orang tua, semua sama-sama tertantang dengan adanya PJJ di masa pandemi ini. Kebutuhan gadget dan kuota pun makin meningkat. Makanya klo fasilitas atau peralatannya gak bagus juga bisa bikin lemot pembelajaran. ASUS bisa jadi solusi nih ya sebagai salah satu merk terdepan dalam perangkat teknologi.
jujur aja, selama ini saya belum pernah pake asus. ternyata menarik juga speknya, ya. itu adeknya dah cocok jadi fotomodel mbak..hehehehe..
Lihat Spek nya memang mantul banget ini, apalagi nggak berat buat dibawa-bawa sehingga tetap produktif di mana aja
Pastinya hepi banget kalau bisa meminang laptop asus yang canggih gini. Sudah spesifikasinya oke banget, desainnya juga keren dan minimalis. Laptop idaman mah ini.
Makin ke sini, keberadaan laptop makin dibutuhkan. Apalagi di kondisi pandemi begini, bermanfaat untuk banyak kegiatan, salah satunya ya PJJ. Nggak salah kalau ASUS jadi incaran. Speknya keren dan kuat juga.