Review Buku Bahagia Bersama, Kolaborasi Antara JNE, Kang Maman, dan Mice

Review Buku Bahagia Bersama Karya Kang Maman & Mice

Table of Contents

Judul Buku: Bahagia Bersama

Penulis: Kang Maman (Maman Suherman)

Kartunis: Mice (Muhammad Misrad)

Tahun Terbit: 2021

Penerbit: PT Gramedia Widiasarana Indonesia

Jumlah Halaman: 188

Nomor ISBN: 9786020528380

Jenis Buku: Cerita Motivasi

Pekan lalu, aku membagikan foto beberapa halaman buku Bahagia Bersama di status Whatsapp. Tak disangka ternyata banyak yang meresponnya. Mereka menanyakan apa judul bukunya dan berapa harga bukunya. Makanya, aku memutuskan untuk me-review-nya saja supaya teman-teman lebih mudah menemukan informasi terkait buku ini.

Bahagia Bersama adalah judul buku beberapa hari lalu jadi bahan pertanyaan. Lahirnya buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan Mice ini merupakan bentuk kolaborasi dengan JNE. Iya, JNE. Teman-teman nggak salah mendengarnya, kok. Awalnya aku sempat skeptis dengan buku kolaborasi ini. Aku kira, buku ini akan membosankan karena berisi seputar strategi soft selling JNE, tetapi ternyata aku KELIRU.

Energi Positif Meluap Sejak Membaca Halaman Pertama

Review Buku Bahagia Bersama
Review Buku Bahagia Bersama

Saat aku memulai membaca halaman pertama, aku bisa menyimpulkan kalau aku keliru menilai buku ini. Perlahan aku mulai membaca halaman pertama. Ternyata dari halaman pertama saja semua kalimat yang ditulis Kang Maman sungguh menyentuh hati. Bahkan nggak jarang aku membaca kalimat-kalimat indah tersebut berulang kali.

Jujur, Buku Bahagia Bersama karya Kang Maman dan kartunis Mice ini merupakan salah satu buku ter-the best yang aku miliki. Ya, bagaimana nggak ter-the best? Wong baru membaca prolognya saja, rasanya sangat menyejukkan.

Buku Bahagia Bersama bisa menjadi salah satu cara untuk melapangkan pikiran yang suntuk. Selain itu, membaca buku ini bisa memotivasi siapa saja yang sedang putus asa. Pantas saja saat aku men-share foto salah satu halaman di buku ini, auto banyak yang penasaran karena isinya sangat relate dengan kehidupan sehari-hari.

Fyi, buku Bahagia Bersama ini memiliki 3 BAB. BAB pertama Berbagi Tidak Mengurangi, BAB kedua Tiga Serangkai, dan BAB ketiga Cerita Juara.

Apa yang Paling Disukai dari Buku Bahagia Bersama?

Seperti yang aku bilang di atas, baru membaca halaman pertama saja aku sudah dibuat kagum dengan buku ini. Bukan tanpa alasan, melainkan dari buku ini aku mendapatkan insight baru terutama dalam konsep berbagi, menghargai, dan menghormati sekalipun kita berbeda keyakinan.

Ya, buku ini menceritakan kisah nyata sosok hebat orang-orang di sekeliling Kang Maman. Selain itu, buku ini juga menceritakan orang-orang hebat di lingkup JNE. Mari kita ulas buku ini supaya teman-teman makin ingin membaca buku Bahagia Bersama. Dijamin deh setelah membaca buku ini beneran bahagia dan lega sekali.

BAB Pertama, Berbagi Tidak Mengurangi

Berbagi Tidak Mengurangi
Berbagi Tidak Mengurangi
Ada salah satu cerita yang menyita perhatianku di BAB pertama. Ketika Kang Maman hendak mencuri jambu untuk berbuka puasa di depan rumah orang, tak disangka pemilik rumah (ibu tua berkulit putih) keluar. Seketika Kang Maman gemetar dan langsung merangkai kalimat meminta izin memetik jambu untuk berbuka puasa. Sontak pemilik rumah ini mempersilakan Kang Maman masuk ke dalam rumahnya. Lalu Kang Maman disuguhi segelas teh manis, kue, dan nasi dengan berbagai hidangan lauk untuk berbuka puasa.

Selesai menyantap hidangan tersebut, Ibu pemilik rumah menyiapkan tempat salat dan menggelar sajadahnya. Beliau juga memberikan uang saat Kang Maman hendak pamit pulang. Tak hanya itu, Ibu tua berkulit putih ini juga mendoakan Kang Maman agar bisa lulus kuliah tepat waktu dan mendapat pekerjaan.

Ternyata, Ibu pemilik rumah berbeda agama dengan Kang Maman. Namun, Ibu ini rela menyiapkan minuman dan makanan untuk Kang Maman berbuka puasa. Selain itu, Ibu pemilik rumah juga rela menghamparkan sajadah untuk salat Kang Maman. Ya Tuhan, indah banget kalau semua orang berhati mulia seperti Ibu ini, ya.

Di BAB ini juga ada berbagai cerita yang menyejukkan dan menginspirasi untuk terus berbagi. Selain itu, di BAB ini ada pengingat yang dalam sekali perkara rezeki. Sungguh, tanpa sadar mataku meneteskan bulir air mata ketika membaca halaman 37.

“Boleh jadi…

Saat engkau tidur terlelap,

Pintu-pintu langit sedang diketuk

Oleh puluhan doa kebaikan untukmu,

Dari seorang fakir yang telah engkau tolong,

Atau

Dari orang kelaparan yang engkau beri makan

Dari orang yang sedih yang telah engkau bahagiakan

Dari orang yang berpapasan denganmu yang telah engkau berikan senyuman

Dari orang yang dihimpit kesulitan dan telah engkau lapangkan.

Dan jangan sekali-kali engkau meremehkan sebuah kebaikan…”

(Ibnu Qayyim Al-Jauzi)

“… bahwasanya mungkin saja kita tidak tahu di mana rezeki kita berada, tapi dengan ikhtiar sepenuh sungguh, rezeki kita sangat tahu di mana alamat kita. Dia akan datang tanpa terlambat atau lebih cepat barang sedetik pun. Tepat waktu.”

BAB Kedua, Tiga Merangkai Hati: Berbagi, Memberi, Menyantuni

Connecting Happiness, itu yang aku ingat ketika membaca BAB kedua dari buku Bahagia Bersama. Pada BAB ini, Kang Maman menuliskan kebaikan-kebaikan yang kadang susah dinalar. Kebaikan itu dilakukan oleh karyawan dan seluruh tim JNE tanpa memandang status pekerjaan dan agama.

Semua berkesempatan connecting happiness, memanjangkan kebaikan, dan kebahagiaan kepada sesama. Selain rutin menyalurkan zakat, JNE juga memberikan kesempatan untuk semua karyawannya untuk membuat proposal yang dananya akan diberikan kepada kaum duafa dan kepentingan sosial kemasyarakatan.

Rupanya kesuksesan JNE di tengah maraknya persaingan yang ketat, ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Seperti kutipan para direktur yang menggambarkan ketaatannya kepada Sang Pencipta. Ada di halaman 102 dan 108.

“Kerjakan dahulu apa-apa yang diperintahkan Tuhan, maka apa yang kamu minta akan diberikan-Nya, dan tepat pada waktunya.” – Hui Chandra Fireta (Direktur JNE)

“Bukan berapa besar volume margin (keuntungan) yang didapat, tetapi berapa besar kamu bisa meningkatkan jumlah zakat dan sedekah perusahaan ini.” – Edi Santoso (Direktur JNE)

BAB Ketiga, Cerita Juara

Sungguh, pada BAB Cerita Juara ini aku dibuat luluh lantah. Suasana yang panas, pikiran yang ruwet, dan hati yang nggak tenang seketika dibuat sejuk oleh tulisan-tulisan karyawan dan pelanggan JNE dalam berbagi, memberi, dan menyantuni. Aku yang terus mengejar dunia disadarkan oleh mereka yang justru mengedepankan kebermanfaatan untuk sesama.

Ada puluhan cerita nyata yang ditulis dengan cinta. Ada jutaan kebahagiaan yang memenuhi relung hati ini. Ternyata, menjadikan hidup kita bermanfaat nggak susah. Sama sekali nggak sulit. Asal ada ketulusan dan niat yang ikhlas, kita bisa bermanfaat untuk orang lain dimulai dari hal kecil sekalipun. Ada yang berbagi dengan tenaga, ada yang berbagi dengan materi, dan ada pula yang berbagi dengan apa pun yang dimiliki.

Nilai 9.99 untuk Buku Bahagia Bersama

Kisah Nyata yang dilengkapi dengan kartun
Kisah Nyata yang Dilengkapi dengan Kartun
Terus terang, baru kali ini aku memiliki buku motivasi kisah nyata sebagus ini. Aku nggak merasa digurui, pun aku nggak merasa disuruh untuk melakukan kebaikan. Namun, semua kalimat di dalam buku ini seolah melembutkan hatiku, mengajak kepada kebaikan, dan mengajak untuk menjadikan hidup ini lebih bermanfaat. 

Berbagi, memberi, dan menyantuni nggak harus menunggu kita kaya. Pun untuk melakukan ketiga hal tersebut nggak akan mengurangi harta kita. Bisnis dengan Tuhan tentu akan lebih menguntungkan berpuluh ribu kali lipat ketimbang bisnis dengan manusia.

Ah ya, jika rentang nilai 1-10 untuk buku Bahagia Bersama, aku akan memberikan nilai 9.99. Saking bagus dan menyentuhnya buku ini. Saking hatiku dikoyak dan renungan pergulatan batin yang luar biasa. Menurutku, buku ini cocok dibaca oleh semua usia dan kalangan.

Buku Bahagia Bersama bisa menjadi pengingat untuk nggak mengejar dunia saja. Untuk mencoba berbagi dan bermanfaat untuk orang lain, untuk memperhatikan mereka yang nggak seberuntung kita. Terlebih, buku Bahagia Bersama dilengkapi dengan karya Mice berupa gambar yang dijadikan komik. Jadi, ketika membaca buku ini sama sekali nggak merasa bosan.

Kesimpulan Buku Bahagia Bersama

Kesimpulan Buku Bahagia Bersama
Kesimpulan Buku Bahagia Bersama
Saking magisnya buku ini, aku memulai membacanya lagi dari awal. Mencoba mencermati sambil merenung, apakah aku bisa seperti mereka yang melakukan kebaikan dengan tulus? Tanpa pamrih, tanpa memikirkan diri sendiri, dan nggak peduli apa agama yang dianut. 

Terima kasih JNE, Kang Maman, dan Mice atas maha karya yang luar biasa ini. Terima kasih kepada JNE yang mampu memberi pandangan yang berbeda terkait kesuksesan. Sukses bukan sekadar materi dan keuntungan saja. Melainkan, sukses adalah ketika kita mampu connecting happiness kepada sesama.

Btw, selamat ulang tahun yang ke 31 tahun untuk JNE. Nggak sabar ada kejutan apalagi di HUT JNE yang bertepatan di tanggal 26 November 2021 nanti. Semoga tagline “Berbagi, Memberi, Menyantuni” bisa menggema kepada siapa saja, ya. Aamiin

Oya, untuk harga buku Bahagia Bersama ini Rp140.000 (khusus pulau Jawa). Buku Bahagia Bersama bisa teman-teman dapatkan di Gramedia, ya. Atau teman-teman juga bisa membelinya di e-commerce favorit kalian. Pastikan membeli buku yang asli, jangan terkecoh buku bajakan dengan harga yang murah.

Ella Fitria