Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman Menjadi Kebanggaan Warga Rembang Purbalingga

Table of Contents

Monumen Tempat Lahir Panglima Besar TNI Pertama : Jenderal Besar Raden Soedirman

Gerbang Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman

Siapa sih yang gak kenal sosok jenderal Soedirman ini? Namanya yang populer hingga dijadikan nama jalan dikota-kota besar. Jenderal Soedirman lahir pada tanggal 24 Januari 1916, di Dusun Rembang, Desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kali ini aku menyempatkan diri mengunjungi Monumen Jenderal Soedirman yang menjadi kebanggaan masyarakat desa Bantar Barang sebelum Soedirman kecil pindah ke Kroya, Cilacap. Beliau wafat di Magelang pada tanggal 29 Januari 1950 saat usia 34 tahun makamnya ada di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.

Sebenarnya monumen tempat lahir Jenderal Soedirman ada dimana sih?

Tampak Bagian Depan MTL

Banyak yang belum tau tempat lahirnya pejuang kemerdekaan ini. Makannya sini, ku kasih tau atau bisa juga langsung ku ajak kesana. *modus-modus*
Ya, monumen tempat lahir (MTL) Jenderal Soedirman ada di dusun Rembang, desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Kebetulan monumen ini deket banget sama rumahku, jadi piknik sejarah kali ini aku gak booking tiket.com. FYI, biasanya kalo aku piknik jauh yang memerlukan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel aku booking tiket di tiket.com karena banyak keuntungan dan gak ribet.

Untuk masuk ke Monumen ini kalian cuma bayar Rp. 2000/orang, murah banget gak sih? Cuma dengan receh dua ribu kita bisa dapet informasi, pengetahuan, pengalaman dan yang pasti nambah wawasan *gak cuma itu, kalian juga bisa dapet jodoh bila beruntung* hahaha

Dulu jaman SD sering banget main ke Monumen ini, soalnya jarak dari rumahku gak terlalu jauh. Tapi kalo kalian dari kota Purbalingga atau Banjarnegara butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di Monumen. Monumen ini diresmikan pada tanggal 21 Maret 1977.

Sebelum masuk ke dalam Monumen kita bakal disambut oleh kendaraan tempur yang terparkir dengan gagahnya, disisi kanan dan kiri juga terdapat 2 lapangan yang sangat luas *seluas hati yang berkali-kali dikibulin tapi tetep percaya dan meyakini*kok curhat? Hahaha

Lanjut masuk area monumen, terdapat gedung serba guna (aula), rumah kelahiran Jenderal Soedirman, Masjid dan Perpustakaan umum.

Yaiy, Ini Patung Jend. Soed, Bangunan yang ada di belakang patung ini adalah gedung serbaguna (Aula)

Jaman sekarang generasi muda tidak banyak yang tertarik belajar tentang sejarah, terbukti setiap kali aku kesini pasti sepi. Padahal kita bisa menikmati Indonesia bebas dari jajahan perang bersenjata juga berkat panglima perang Jenderal Soedirman ya, tapi gimana lagi. Generasi muda jaman sekarang lebih suka main ke mall, nongkrong gawl di cafe, nonton di bioskop, galau-galauan di sosmed *apasih ngomongin diri sendiri ini mah* HAHA

Mending kita masuk aja ke rumah Jend. Soed semasa kecil, yukkkk

Miniatur Perjalanan Jend. Soed

Lanjut kita keliling halaman sekitar, ada Masjid dan perpustakaan umum.

Masjid yang ada di dalam area Monumen Tempat lahir Jend. Soed

Wujud asli dari bangunan masjid dari dulu sama mbak, cuma belum lama ada pemugaran bagian lantai dan atapnya. Tapi wujud aslinya seperti itu” tutur Pak Tohar penjaga Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman.

Ini didalem Perpustakaan Panglima Jend. Soedirman, Ademmmm, banyak buku peninggalan yang bikin betah baca disini

Sekali-kali lah wisata bersejarah biar keliatan kayak anak pinter yang berkacamata *hahaha

Pada bulan Maret tahun 2007 perpustakaan panglima Jenderal Soedirman diresmikan untuk umum saat itu masih bekerjasama dengan Dinas Pendidikan. Namun sejak tahun 2016 perpustakaan ini dibawahi oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Purbalingga. Tutur Bapak Kusdiatmoko, pegawai Perpustakaan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Perpustakaan ini buka hari Senin-Sabtu pukul 07.30-14.00 Wib.

Em, jadi keinget buku yang pernah ku baca punya Pramoedya Ananta Toer, kalo gak salah kayak gini nih bunyinyaKemenangan, dan kekalahan itulah gurunya yang terlalu mahal dibayarnya. Tetapi biarpun kalah, selama seseorang itu bisa dinamai pejuang dia tidak akan menyerah. Bahasa Indonesia cukup kaya untuk membedakan kalah daripada menyerah.

Keren banget sosok Jenderal Soedirman ini, 34 tahun hidupnya mati-matian buat bela Indonesia tanpa pamrih. Beeh, aku baru 3 tahun memperjuangkanmu aja udah nyerah*eh

Well, di Monumen Tempat Lahir Panglima Jenderal Soedirman ini cocok buat pose-pose ala-ala selebgram lho, coba aja sendiri. Gak cuma informasi sejarah yang kita dapet, tapi juga dapet bonus view bangus. *perbanyak konten*

Ella Fitria

Yuk Baca Lainnya!