CAWANBARA : Wani Ngomong, Wani Lapor, Aja Meneng Bae

oleh Ella Fitria
Outbound Cawanbara 2017

Udah ada yang tahu belum kalau Banjarnegara ada komunitas Cawanbara? Kalau belum tahu sini tak kasih tahu. Cawanbara (Cahaya Wanita Banjarnegara) adalah sebuah komunitas perempuan di Banjarnegara sebagai sarana konseling perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan. Dengan tagline “Wani ngomong wani lapor aja meneng bae”. Bisa dikatakan lahirnya Cawanbara ini dipelopori oleh LSM Mitrawacana WRC Yogyakarta, dimana LSM ini bergerak di bidang perlindungan perempuan dan anak.

Cawanbara terbentuk pada tanggal 29 Juni 2016. Saat ini Cawanbara beranggota sekitar 70 orang yang tergabung dari dua Kecamatan di Banjarnegara yakni Kecamatan Punggelan dan Kecamatan Susukan.

Waiki rasa penasaranku mulai muncul, langsung ku tanya ke mbak Elfa salah satu fasilitator dari LSM Mitrawacana WRC. Kenapa sih yang terpilih dua Kecamatan tersebut? Kenapa nggak Kecamatan yang lainnya? Kata mbak Elfa karena di dua Kecamatan tersebut tingkat kekerasan perempuan dan anak tergolong tinggi. Dari dua Kecamatan dipilih empat Desa yang akan dibina.

Setiap Desa memiliki anggota masing-masing. Berikut Desa yang menjadi sasaran program LSM Mitrawacana WRC :

  1. Desa Karangjati, Kecamatan Susukan. Nama komunitas Women Care (WOCA).
  2. Desa Berta, Kecamatan Susukan. Nama komunitas Lentera Hati (LH).
  3. Desa Bondolharjo, Kecamatan Punggelan. Nama komunutas Serikat Bondolharjo Peduli (SEJOLI).
  4. Desa Petuguran, Kecamatan Punggelan. Nama komunitas Pelita Wanita Petuguran (PWP).

LSM Mitrawacana WRC sudah mendampingi empat Desa tersebut sejak tahun 2014. Akhir tahun 2017 ini program kerja LSM Mitrawacana WRC sudah selesai. Jadi, bu ibu di empat desa itu tinggal melebarkan sayapnya untuk menjangkau anggota baru dari desa-desa tetangga.

Kegiatan komunitas disetiap Desa sebenarnya apa aja sih?

Nah agenda kegiatan setiap bulan salah satunya mengadakan sosialisasi tentang perempuan dan anak di tiap dusun, ada workshop misalnya tentang perkembangan diri anak, workshop kesadaran diri perempuan dan anak, ada program penguatan masyarakat untuk penghapusan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, mengusulkan kepada pemerintah Desa untuk menerbitkan kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak, lalu ada juga program sekolah perempuan, dll.

Berkat LSM Mitrawacana WRC, tahun 2016 Kecamatan Susukan meraih juara 1 lomba BKL (Bina Keluarga Lansia) tingkat Kabupaten Banjarnegara loh.

Suasana ketika membahas program kerja tahun 2018

Nah kemarin hari Selasa, 26 Desember 2017 Cawanbara mengadakan outbound di lokawisata Baturaden. Salah satu tujuan diadakannya outbound adalah untuk mempererat solidaritas antar Desa dan Kecamatan binaan LSM Mitrawacana WRC sekaligus reorganisasi kepengurusan dan menyusun program kerja 2018. Outbound ini dihadiri oleh ibu camat Susukan dan ibu Kades dari Desa Gumelem, Karangjati, dan Desa Berta.

Aku mulai antusias ketika intermezzo dari mbak Septi fasilitator LSM Mitrawacana WRC mengenai empat zona anggota tubuh yang tidak boleh disentuh orang lain. Bu ibuk serentak menjawab dengan sebuah nyanyian. Wah, coba kalau nyanyian seperti itu diajarkan kepada seluruh anak, sangat membantu pemahaman tentang bagian anggota tubuh yang harus dilindungi.

Menurut mbak Hartati ketua PWP (Pelita Wanita Petuguran) adanya Cawanbara ini diharapkan dapat memperluas jaringan komunikasi perempuan di Banjarnegara yang konsen dibidang perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan, karena selama ini baru dua Kecamatan di Banjarnegara.

Semoga adanya para aktivis peduli perempuan dan anak dapat mengurangi kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan sosial khususnya di Kabupaten Banjarnegara.

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar