Airnya jernih banget kan @ditaseptiaanggraeni17 |
Ada yang nggak suka main air? Atau ada yang takut sama air? Kalau aku sih suka banget sama yang namanya air. Meski cuma ngeliat air doang udah seneng, apalagi bisa kecehan sambil kepo IG mantan. Uwww
Mungkin dulu pas lagi hamil, emakku suka nonton film putri duyung kali ya, jadi anakknya demen banget sama air. Eh walaupun suka banget main air tapi anehnya kadang sehari mandi cuma sekali doang. Sehari mandi dua kali termasuk prestasi banget! Dan jarang banget juga 😀
Nah, makannya pas aku diajak susur sungai Watu Mujur buru-buru aku iyain. Sengaja nggak mandi dari rumah, yakan mau basah-bahasan juga. Meski harus menempuh perjalanan selama 30 menit. Hahahaha *cukup gincuan, udah keliatan mandi kok. Makannya buat para cowok, jangan mudah percaya dengan tampilan luar cewek ya, bisa jadi cewek yang kalian puja-puja jarang mandi juga, cuma ngandelin gincu dan minyak wangi. Hahaha
Duh bocor ya😅 @baturadventure |
Sungai Watu Mujur ini terletak di dusun Batur, Desa Panusuapan, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Rute yang kami lalui nggak begitu sulit, jalanan udah beraspal kecuali setelah kami sampai di Dusun Batur, kami melewati gang yang diapit oleh rumah warga. Kanan-kiri rumah, jadi kalau ada rumah yang jendelanya kebuka aku harus nunduk takut kepalaku nabrak jendela karena saking sempitnya 🙁
Apalagi kalau papasan dengan motor lain, nggak bakal bisa! Makannya di komplek ini diberlakukan satu jalur. Jadi jalur masuk dan keluarnya beda. Kalau kalian dari pusat kota Banjarnegara atau Purbalingga kurang lebih harus menempuh perjalanan satu setengah jam.
Sesampainya kami di loket tiket susur sungai Watu Mujur, kami ditawari tiga rute.
Rute satu, jarak 150 M dengan harga 30 ribu.
Rute dua, jarak 600 M dengan harga 60 ribu.
Rute tiga, jarak 1,2 KM dengan harga 90 ribu.
Semua rute memperoleh fasilitas yang sama. Mulai dari guide, helm hingga pelampung. Yang membedakan harganya cuma jarak tempuhnya aja.
Saat kami (berdelapan) sedang berdiskusi memilih rute, tiba-tiba suara petir terdengar mengagetkan. Dudududu. Masa batal sih? Tapi ini demi keselamatan kan ya, hmm. Setelah menunggu guide koordinasi dengan tim susur sungai yang lain, kami diizinkan melakukan susur sungai Watu Mujur rute satu. Mereka nggak berani menyusuri sungai rute dua dan tiga. Takut hujan dan debit airnya membludag, kan bahaya. Baiklah, baiklah. Akhirnya kami bersiap meski agak sedikit kecewa. Sebelum kami nyebur ke sungai, kami briefing dan wajib melakukan pemanasan terlebih dahulu.
Setelah selesai melakukan pemanasan dan berdoa, kami langsung menuju ke sungai. Yeay, mari kita basah-basahan. Kami nggak perlu jalan kaki terlalu jauh, cuma sekedipan mata doang langsung bisa byurrr. Dingin-dingin seger gitu airnya. Arus sungai Watu Mujur ini nggak begitu deras kok, aman lah meski nggak pakai pelampung. Tapi aku sih tetap pakai pelampung, kan nggak jago renang. Bisanya cuma kecupakan doang 😀
Kamu berani nggak? @fiana_nur |
Karena cuaca mendung dan sungai ini juga dikelilingi pohon yang rimbun, maka hawa sejuk sangat terasa. Nggak keitung deh udah pipis berapa kali di sungai ini. Hahaha
Menyusuri sungai bertebing dengan air yang begitu bening, manjat tebing, dan sesekali jumping adalah sesuatu yang nggak mudah dilupakan. Apalagi bareng orang-orang tersayang, makin melekat kenangannya. Udah ah stop, nanti kalau udah bahas soal kenangan jadi nglantur ngalor ngidul. Ahahaha
Ini titik penghabisan kami akan sampai di rute satu @yanz_ari |
Kami berhasil menaklukan sungai Watu Mujur rute satu dengan waktu sekitar satu setengah jam, maklum lah kami main airnya agak lama. Untung juga nggak sampai lima jam. Hahaha
Yha walaupun jaraknya hanya 150 meter tapi sungguh ini sangat menantang.
Kami kembali ke pos pertama dengan berjalan kaki, ya kali masa mau naik motor? Ya jelas jalan lah ya, hhhh. Setelah kami selesai mandi dan shalat dzuhur, kami pun menghampiri warung yang ada di sekitar sungai Watu Mujur. Warung-warung kecil menyediakan banyak menu makanan, dari mie goreng, mendoan, nasi goreng, pecel, dll. Kalian tahu apa yang ku pesan? Yes bener, mie goreng pakai telor masih jadi menu andalan. Setelah kami sudah kenyang, saatnya kami pulang. Tapi hujan keburu datang. Ya sudah, nunggu agak reda dulu sambil makan mendoan😅
Tips melakukan susur sungai Watu Mujur :
1. Utamakan menggunakan kendaraan roda dua, jangan menggunakan mobil. Soalnya akses jalan menuju sungainya nggak bisa dilewati mobil. Nggak ada transportasi umum juga.
2. Perdiksi cuaca sebelum memutuskan ke tempat ini, karena sekarang lagi musim hujan.
3. Bawa kamera sendiri, karena di sana nggak menyediakan fasilitas dokumentasi.
4. Bagi yang muslim membawa perlengkapan shalat, karena di sana belum ada mushala. Jadi kami shalatnya numpang di rumah warga.
Ps: maaf ya, postingan kali ini masih bawa-bawa “mantan” 😂