Eid Mubarak 1440 H Mohon Maaf Lahir Batin

Ella Fitria

Happy Eid Mubarak

Rasanya baru kemarin tarawih pertama. Baru kemarin saur perdana. Eh tapi malam ini takbir udah berkumandang aja. Alhamdulillah masih diberi kesempatan bertemu bulan Ramadan, semoga apa-apa yang kita lakukan di bulan Ramadan mendapat berkah dari Tuhan, semoga pula ibadah serta doa-doa kita menjadi penolong saat tiba waktunya kita menghadap Tuhan.

Menurutmu apa yang spesial di bulan Ramadan? Kalau menurutku ada banyak hal spesial di bulan Ramadan. Momen saur dan buka bareng keluarga tersayang, ya dulu inget banget sih makan saur dan buka sendirian, takbir udah menggema dari pengeras suara mushala tapi aku memilih menyendiri di rumah. Bukan tanpa sebab, melainkan ah sudahlaaaah. Yang penting sekarang Alhamdulillah, Ramadan kali ini banyak nikmat termasuk memaksa kaki untuk melangkah ke masjid. Lalu mengalahkan rasa malas untuk membuka mushaf yang entah kapan terakhir dibaca. Tambah semangat lagi ketika selesai tarawih ada yang ngajak tadarus bareng, kami saling mengoreksi jika ada tajwid yang keliru.

Buatku lebaran Idulfitri tahun ini agak berbeda, kami merayakan di Banjarnegara. Setelah mbah putri dan mbah kung meninggal, antusias mudikku nggak begitu besar. Rasanya ada yang kurang aja, meski di rumah mbah sudah pasti pakde, bude, om, dan tante berkumpul. Tapi rasanya nggak sehangat ketika mbah putri dan mbah kung masih ada. Nggak tahu cuma aku yang ngerasa gini atau kalian ada juga yang ngerasain hal yang sama? Soalnya di keluarga ibu juga gitu, mbah putri udah meninggal jadi ketika momen lebaran gini nggak seramai dulu ketika mbah putri masih ada. Tapi nggak papa, minta Al fatihah untuk mbah putri dan mbah kung, ya. 🙂

Oya selamat Idulfitri 1440 H untuk semua teman-teman yang merayakan, mohon maaf lahir batin, ya. Kuyakin banyak tingkah dan tutur kataku yang kadang nggak ngenakin, apalagi omonganku yang sering ceplas ceplos asal ndeplak. Huhuhu
Maafkan, ya. Maafkan.

Btw barusan aku baca meme lucu soal permintaan maaf lebaran, kurang lebih gini :

“nggak menerima permintaan maaf via online, apaan! Nyakitinnya aja sampai ke tulang, kalau mau dimaafin ya minta maaf secara langsung!”

Dan nggak lama kemudian baca meme lagi, yang isinya kurang lebih merespon meme di atas.

“kamu bilang lebaran nggak menerima perimintaan maaf via online, maunya ketemu langsung? Kalau Allah bilang nggak menerima maaf lewat doa maunya langsung ketemu, gimana?”

Ngekek dong aku. Ya memang ada baiknya minta maaf dengan datang langsung sekalian silaturahmi ke rumah dan keluarga, tapi kalau jarak nggak memungkinkan menurutku nggak masalah dengan meminta maaf via online. Terlebih dengan teman-teman medsos yang belum pernah bertemu tapi intens berinteraksi. Apapun model permintaan maafnya semoga bisa membuat hati kita sama-sama lega dan kembali suci, ya.

Sekali lagi, untuk siapapun yang membaca ini. Mohon maaf lahir batin. Diiringi dengan suara takbir yang menggema, berkumandang, saling bersautan, memberitahukan bahwa Bulan Ramadan telah usai dan berganti dengan Bulan Kemenangan. Selamat merayakan kemenangan untuk diri sendiri dari rasa marah, sakit hati, benci, dendam, dll. Selamat merayakan Idulfitri, salam untuk keluarga tercinta, yaaa! Yang mudik hati-hati di jalan, hati-hati ndak dapat pertanyaan kapan nikah, hati-hati juga ndak ketemu mantan. Nanti hatimu ambyar. Udah-udah. Sini peluk, sini. ❤

Ella Fitria