QR Code Indonesia Standard : Inovasi Pembayaran Digital Kaum Millenial

Table of Contents

QRIS: Inovasi Pembayaran Digital Kaum Milenial
QRIS: Inovasi Pembayaran Digital Kaum Milenial
Memiliki hobi traveling membuatku belajar banyak hal, dari perjalanan pula aku mendapatkan banyak pengalaman dengan cara melihat, mendengar, dan merasakan. Mulai dari hal kecil sampai dengan hal yang rumit. Bagiku perjalanan merupakan mata pelajaran kehidupan. Setiap akan melakukan perjalanan, aku selalu dihadapkan dengan segala aktivitas yang berkaitan dengan pemesanan tiket perjalanan, booking hotel, dan hal finansial lainnya.
Ella Fitria
Menunggu Kedatangan Kereta Api
Seperti pengalamanku lima tahun terakhir ini, ketika menggunakan jasa kereta api, aku mulai mengenal sistem pembelian tiket secara online yang dapat dibayar melalui aplikasi dompet digital/ uang elektronik. Pun ketika booking hotel, bahkan untuk memesan makanan kita dapat melakukan pembayaran menggunakan aplikasi dompet digital/ uang elektronik. Ya begitulah, banyak hal baru yang kudapatkan dari sebuah perjalanan. Selama ini perjalanan favoritku adalah dengan menggunakan transportasi kereta api, tidak heran ketika kaki ini baru mulai menginjak tempat parkir stasiun hatiku seolah bersorak gembira.
Antrean Menunggu Uang Kembalian
Antrean Menunggu Uang Kembalian
Sering kali ketika aku berjalan menuju ruang tunggu stasiun, aroma lezat dari berbagai makanan mulai masuk ke rongga hidung. Langkahku terhenti di salah satu stan makanan ringan. Seperti biasa aku harus mengantre untuk memesan dua bungkus roti. Bagiku berdiri di barisan yang mengular tidak masalah jika jadwal kedatangan kereta api masih lama. Berbeda ketika tiba di stasiun dengan waktu keberangkatan last minutes, aku memilih mengurungkan niat untuk membeli makanan karena antrean lumayan panjang. Apalagi kebiasaan orang Indonesia yang lebih sering menggunakan nominal uang besar supaya mendapat kembalian uang pecahan kecil. Hal demikian tentu saja menambah antrean lebih panjang. Namun belakangan ini sudah ada beberapa toko/merchant di stasiun yang melayani pembayaran non tunai seperti debit, aplikasi dompet digital/ uang elektronik yang disediakan oleh Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJPS).

Permasalahan Sistem Pembayaran QR Code di Indonesia

Saat berada di stasiun, tidak jarang aku menemui meja kasir yang dipenuhi oleh QR code dari berbagai sistem pembayaran berbasis uang elektronik, tetapi sayangnya sistem pembayaran yang biasa kugunakan tidak selalu tersedia di tiap toko/merchant. Alhasil seringkali kuurungkan niat untuk melakukan transaksi dengan ponsel, padahal jika membayar menggunakan sistem pembayaran yang tersedia kita bisa mendapat berbagai keuntungan, salah satunya dengan adanya cashback serta meminimalisir antrean yang mengular.
Harus Instal Semua Aplikasi PJPS
Harus Instal Semua Aplikasi PJPS
Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Indonesia memang sangat banyak, rasanya tidak mungkin jika aku harus menginstal semua aplikasi sistem pembayaran berbasis uang elektronik dan mengisi saldo di tiap sistem pembayaran yang kupasang. Ribet? Pasti! Apalagi untuk generasi millenial yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan gaya hidup yang serba praktis dan memudahkan, sudah barang tentu untuk menginstal semua aplikasi dompet digital/ uang elektronik akan merepotkan.

Peredaran Uang Elektronik Di Indonesia

Dikutip dari CNN Indonesia Transaksi uang elektronik hingga Juni 2019 mencapai Rp11,87 triliun. Angka ini tercatat meroket 242 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp3,46 triliun. Secara volume, berdasarkan situs Bank Indonesia (BI), transaksi uang elektronik tembus 393,69 juta per semester I 2019. Sementara, pada periode yang sama tahun sebelumnya, volume transaksi uang elektronik hanya sebanyak 206,88 juta.
Peredaran Uang Elektronik Di Indonesia
Peredaran Uang Elektronik Di Indonesia

Cari Tahu Tentang QRIS, Yuk!

Tepat pada 17 Agustus 2019, Bank Indonesia resmi meluncurkan sebuah inovasi terbaru yang diberi nama QR Code Indonesia Standard (QRIS). QRIS? Apaan sih? Aplikasi baru, ya? Oh tenang dulu, sebelum kita mengenal apa itu QRIS, yuk kita mengenal QR Code terlebih dahulu. Nah Quick Reponse Code biasa disingkat QR Code merupakan teknologi berupa kode yang berwujud sekumpulan titik-titik hitam yang bisa menyimpan informasi. QR Code ini dapat dibaca dengan cara memindainya menggunakan alat tertentu.
Sedangkan QR Code Indonesia Standard (QRIS) adalah standarisasi penggunaan QR Code pada semua Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) di Indonesia. Tujuan Bank Indonesia meluncurkan standar pembayaran berbasis QR code ini, supaya QR code yang tadinya bersifat eksklusif hanya bisa dibaca oleh penerbitnya, sekarang berubah inklusif yang bisa dibaca oleh penerbit lain. Perlu digaris bawahi jika QRIS bukan sejenis aplikasi, sistem pembayaran atau dompet digital. QRIS ini semacam identitas/ alamat/ portal pemilik dompet digital berbasis interface yang memudahkan untuk melakukan sistem pembayaran berbasis QR code di semua dompet digital (PJSP). Jadi apapun dompet digital yang kita gunakan, semua sudah terintegrasi dengan QRIS.
QRIS Bisa Terbaca oleh Semua PJPS
QRIS Bisa Terbaca oleh Semua PJPS
Peluncuran QRIS merupakan salah satu implementasi Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu. QRIS merupakan hasil kerjasama antara Bank Indonesia dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Nah nantinya pada 1 Januari 2020, BI mewajibkan seluruh penyedia layanan pembayaran nontunai menggunakan sistem QRIS. Wah nggak sabar nih pengin cepat merasakan sensasi pembayaran non tunai dengan QRIS.
Menurutku QRIS sangat bermanfaat dan menjadi media penyederhana sistem pembayaran dari berbagai layanan PJSP. Cara kerjanya sangat praktis, karena QR code (QRIS) ini bisa digunakan untuk berbagai sistem pembayaran, sehingga merchant atau penjual tidak perlu lagi menampilkan berbagai QR code dari tiap sistem pembayaran. Merchant cukup memiliki salah satu QR code sistem pembayaran yang sudah bekerjasma dengan QRIS. QRIS ini bisa langsung terbaca oleh semua penyedia jasa sistem pembayaran dengan sekali scaning
QRIS menggunakan metode Merchant Presented Mode (MPM). Artinya, merchant sebagai pemilik QR dan pelanggan atau pembeli yang melakukan scanning code. Jadi dalam melakukan transaksi, pelanggan tidak harus mempunyai QRIS. Pelanggan cukup melakukan scanning code QRIS milik merchant atau penjual menggunakan aplikasi dompet digital (PJSP) apapun yang dimiliki oleh pelanggan.

Manfaat QRIS di Era Digital

Nah, Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran tertuang dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/ 18 /PADG/2019. Di era digital seperti sekarang ini, sudah banyak konsumen cerdas yang mempertimbangkan berbagai kemudahan dan keuntungan saat bertransaksi. Ketika kita bertransaksi dengan QRIS, kira-kira apa saja keuntungannya?
Manfaat QRIS untuk Konsumen
Manfaat QRIS untuk Konsumen
  1. Konsumen tidak perlu menginstal semua aplikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa pembayaran atau bank yang berbeda. Konsumen hanya perlu melakukan pembayaran dengan menggunakan aplikasi pembayaran yang dimiliki, kemudian memindai QRIS merchant. Semua dompet digital/ uang elektronik akan otomatis terintegrasi dengan QRIS.
  2. Mempercepat Proses Transaksi. Salah satu keuntungan melakukan transaksi menggunakan QRIS adalah kita tidak perlu ribet memberikan uang tunai dan menunggu kembalian uang dari penjual. Jadi, tidak ada lagi kembalian dengan permen karena alasan tidak ada uang kembalian.
  3. Praktis. Hampir sebagian orang lebih sering menggenggam ponselnya daripada menggenggam uang tunai kan? Nah, akan sangat praktis ketika kita bepergian semua transaksi bisa dilakukan dengan sistem pembayaran berbasis uang elektronik yang cukup dijalankan dengan menggunakan smartphone.
  4. Transaksi Mudah dan Aman. Selain praktis, kemudahan yang akan dirasakan adalah ketika kita membayar suatu produk hanya dengan sekali scan. Transaksi pun sangat aman karena diregulasi dan diawasi oleh Bank Indonesia.
<