Yuk, Belajar Mengatur Keuangan Sejak Dini

Table of Contents

Mengatur Keuangan
Yuk, Belajar Mengatur Keuangan Sejak Dini

Kalau ngomongin masalah keuangan memang agak sensi ya? Oh tenang, aku nggak akan bahas berapa gajimu, berapa gajiku, berapa pendapatanmu, berapa pendapatanku. Ahahaha, yakali apa urusan kita kepoin keuangan orang lain, ya ‘kan? Mending yuk sama-sama belajar untuk atur keuangan, apalagi di tengah pandemi begini rasanya keuangan mulai berantakan nggak sih? Tapi percaya saja kalau Tuhan sudah mengatur rizeki kita dan nggak mungkin rizeki kita tertukar dengan orang lain. Sedari tinggal di pesantren, aku memang sudah dilatih untuk mengatur keuangan sejak dini, mulai dari mengatur uang jajan bulanan hingga coba-coba memulai bisnis untuk menambah uang bulanan. Jadi, saat dewasa nggak begitu kaget untuk mengatur keuangan sendiri. Meski demikian, aku juga masih terus belajar dalam me-manage keuangan. Nah, kira-kira bagaimana sih supaya lancar mengatur keuangan meski gaji pas-pasan?

4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Keuangan

Mengatur Keuangan
Mengatur Keuangan


Untuk belajar mengatur keuangan nggak harus berpenghasilan puluhan juta kok, meski hanya seorang freelance dan guru honorer kudu banget mengatur keuangan dengan baik supaya nggak kewalahan jika tiba-tiba terjadi sesuatu yang membutuhkan uang. Nah berikut ini beberapa cara ku mengatur keuangan:

Analisa Kebutuhan

Serius deh, point pertama ini wajib banget diperhitungkan karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Jadi, yang tahu persisi mengenai kebutuhan kita ya diri kita sendiri, nggak bisa disamaratakan dengan orang lain apalagi disamaratakan dengan gaya hidup seseorang. Bedakan antara kebutuhan pokok dan kebutuhan ‘nafsu’ ya, eh. Serius ini ngomong sama diri sendiri, soalnya aku pun kadang masih suka kalap membeli barang yang sebetulnya nggak ku butuhkan banget, cuma sekadar ingin doang. Buatku sesekali nggak papa kok untuk membeli sesuatu yang kita inginkan, tapi kalau setiap saat kita mengikuti keinginan kita, ya repot. Kudu benar-benar menyadari seberapa besar kemampuan kita, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.

Menabung

Sejak dulu, aku sudah terlatih untuk menabung meski hanya uang koin 500-an. Makin kesini pola pikir mulai berubah. Jadi ketika mendapat penghasilan dari ngeblog/ gaji bulanan, aku selalu membaginya dengan prosentase sesuai kebutuhanku. Lagi-lagi kebutuhan tiap orang berbeda-beda ya, silakan sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan tiap harinya. Kadang suka dapat pertanyaan, gaji saja nggak seberapa bagaimana bisa menabung? Solusinya cari pekerjaan sambilan, apalagi di era digital ini menurutku banyak banget pekerjaan sambilan yang bisa didapatkan asalkan punya skill. Yang suka menulis bisa jadi copy writing, yang suka editing bisa jadi editor foto dan video, yang suka desain bisa jadi desainer grafis, dan masih banyak lainnya. 

Investasi

Apa sih bedanya investasi dan menabung? Ada yang tahu? Sebenarnya mau menabung atau mau investasi nggak ada salahnya kok, tapi perlu di garis bawahi kalau menabung biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, kapanpun kita bisa mengambil uang yang disimpan. Sedangkan, investasi biasanya penanaman modal atau penyimpanan uang dalam jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tapi jika akan berinvestasi ada baiknya mencari info seputar investasi sebanyak-banyaknya supaya nggak keliru dalam memilih jenis investasi. 

Sedekah

Sungguh point ini kalau dilakukan secara ikhlas dan tepat sasaran nggak akan mengurangi materi kita, justru akan menambah rezeki dari berbagai jalan yang nggak terduga. Lagipula harta yang diberikan ke kita ada hak orang lain di dalamnya, jadi sudah semestinya kita rutin bersedekah kepada orang-orang sekitar yang memang membutuhkan. Biasanya di awal gajian atau fee ngeblog cair aku sudah menyisihkan untuk berbagi, meski nggak seberapa. Oya, sedekah juga nggak harus berwujud materi kok, bisa juga dengan melakukan hal-hal kecil yang dapat meringankan beban sesama. 

Nah, itu tadi beberapa point yang perlu diperhatikan dalam me-manage keuangan yang bisa kita lakukan untuk masa depan yang lebih baik. Kalau pun di antara teman-teman terpaksa harus mengajukan KTA online ada baiknya mencari fintech yang sudah terdaftar di OJK sehingga lebih aman, seperti Tunaiku. 

Tunaiku, FinTech dari Amar Bank

Tunaiku, dari Amar Bank
Tunaiku merupakan produk digital pinjaman tanpa agunan dari PT Bank Amar Indonesia, Tbk yang dimiiki oleh perusahaan multinasional bernama TOLARAM. Tunaiku terdaftar di OJK sejak 2014, Tunaiku ini berada di bawah naungan bank resmi dari Amar Bank, salah satu institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia sejak tahun 1991. Belum lama ini Amar Bank berhasil meraih dua penghargaan dari Majalah Infobank sebagai “TOP SME LENDER 2019 (UMKM) dan “THE BEST BANK IN MORTGAGE 2020”.

Tunaiku menggunakan teknologi dan data analytics yang canggih, sehingga mampu melayani dengan sangat cepat (24 jam) dan dengan persyaratan yang mudah serta pengajuan yang praktis, aman, serta fleksibel. Untuk memudahkan nasabah, Tunaiku juga memiliki aplikasi yang bisa diunduh di playstore ataupun app store. 

Oya, untuk area layanan Tunaiku tersebar di berbagai wilayah Jawa meliputi; Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya. Lalu ada juga di wilayah Sumatera meliputi; Medan, Palembang, dan Pekanbaru serta ada di wilayah Makassar dan Denpasar. Nah, buat kalian yang membutuhkan dana cepat bisa mencoba mengajukan di Tunaiku ya, silakan unduh aplikasinya. Baca syarat dan ketentuannya pelan-pelan. Semoga bermanfaat. 🙂

Ella Fitria

Yuk Baca Lainnya!