Berkah di Balik Zakat yang Hadirkan Ketenangan

Table of Contents

Ketika kumandang adzan subuh terdengar, seperti biasa, aku memulai hari dengan rutinitas yang sama. Menyiapkan sarapan untuk keluarga, mengurus berbagai keperluan anak-anak yang masih balita, kemudian memulai bekerja sebagai content writer. Meskipun bekerja dari rumah, setiap hari aku menghabiskan waktu sekitar 8-9 jam di depan laptop. Sayangnya, sepadat-padatnya pekerjaanku, kadang aku merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupku. Sebuah kekosongan yang sulit dipahami.

Sejak memutuskan pindah ke desa yang jauh dari pusat kota dan fokus bekerja di salah satu perusahaan asing, seringkali aku bertanya-tanya. Apa yang sebenarnya aku cari dalam hidup ini? Apakah semua jerih payah dan pengorbananku telah membawaku kepada kebahagiaan yang sejati? Nah, kali ini aku ingin berbagi cerita bagaimana caraku memaknai hidup dan bagaimana Dompet Dhuafa memberikan kemudahan untuk menunaikan zakat sebagai jalan menuju ketenangan.

Melalui Zakat yang Mendatangkan Berbagai Manfaat

Zakat bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga sebuah jalan untuk membersihkan harta dan menyucikan hati. Lantas, aku mulai berpikir, bagaimana bisa ikut berkontribusi? Meskipun aku bukan orang yang kaya raya, aku percaya bahwa setiap rezeki yang aku terima, sekecil apa pun, ada hak orang lain di dalamnya. Mengamalkan zakat bukan hanya soal jumlah, tetapi juga niat untuk membantu sesama.

Karena itu, aku memutuskan untuk menyisihkan sebagian dari penghasilanku setiap bulan. Memang tidak banyak, tetapi aku yakin, dengan zakat yang aku tunaikan, akan ada manfaat yang dirasakan oleh mereka yang membutuhkan.

Aku yakin teman-teman sudah paham dengan berbagai macam zakat. Namun, supaya lebih jelas, aku akan coba merincikan macam zakat. Menurut laman Dompet Dhuafa zakat terbagi ke dalam tiga macam, yaitu zakat fitrah, zakat mal, dan zakat penghasilan.

Zakat Fitrah

Zakat Fitrah diwajibkan untuk semua muslim, selama mereka hidup dan bertemu dengan bulan Ramadan maka wajib menunaikan zakat fitrah. Waktunya adalah setiap bulan Ramadan hingga menjelang Idulfitri, satu kali dalam setahun. Berikut dalil terkait zakat yang wajib ditunaikan, termasuk zakat fitrah.

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’.” (QS. Al-Baqarah: 43)

Zakat Mal

Zakat mal adalah zakat yang wajib dikeluarkan dari harta yang dimiliki seseorang setelah mencapai nisab (batas minimal kepemilikan) dan haul (kepemilikan selama satu tahun penuh). Objek zakat mal meliputi berbagai jenis harta, seperti emas, perak, hewan ternak, hasil pertanian, serta aset perniagaan. Setiap jenis harta memiliki aturan nisab dan kadar zakat yang berbeda sesuai dengan ketentuan syariah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat Pasal 4 ayat 2, jenis-jenis zakat mal ada 9. Antara lain:

  1. Pertanian, perkebunan, dan kehutanan
  2. Peternakan dan perikanan
  3. Pertambangan
  4. Emas, perak, dan logam mulia lainnya
  5. Rikaz (harta temuan)
  6. Uang dan surat berharga lainnya
  7. Perniagaan
  8. Perindustrian
  9. Pendapatan dan jasa

Zakat Penghasilan

Zakat penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari pendapatan seseorang dalam pekerjaan yang halal atau mubah menurut syariat Islam. Termasuk profesi, seperti pejabat, aparatur sipil negara, dokter, pengacara, dan lain-lain. Zakat ini wajib dikeluarkan jika penghasilan telah mencapai nisab dan memenuhi syarat-syarat zakat. Berikut dalil zakat penghasilan.

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Al-Baqarah: 267)

Menurutku, zakat merupakan sebuah cara untuk menyeimbangkan harta agar membawa keberkahan dalam hidup. Sayangnya, aku tinggal di desa yang tidak begitu aware dengan zakat mal, apalagi zakat profesi atau zakat penghasilan. Rata-rata, masyarakat di sini hanya aware dengan zakat fitrah saja. Jadi, aku dan suami memutuskan untuk menunaikan zakat penghasilan melalui Dompet Dhuafa.

Dompet Dhuafa: Jembatan Kebaikan untuk Mereka yang Membutuhkan

Dompet Dhuafa merupakan lembaga filantropi Islam sekaligus lembaga kemanusiaan yang berfokus pada pemberdayaan umat dan kemanusiaan. Pemberdayaan ini berasal dari pengelolaan dana zakat, infak, sedekah, wakaf (ZISWAF), serta dana sosial lainnya yang dikelola secara transparan. Yang membuat aku selalu menunaikan sedekah dan zakat melalui Dompet Dhuafa karena konsep welah asih dengan lima pilar program utamanya. Ada Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi, Sosial, serta Dakwah dan Budaya.

Selain itu, menunaikan zakat penghasilan melalui Dompet Dhuafa juga sangat praktis. Hanya dengan sentuhan jari dan hitungan detik, proses pembayaran zakat penghasilan bisa selesai. Aku juga memanfaatkan fitur kalkulator zakat untuk menghitung nominal zakat yang harus dibayarkan. Untuk menggunakan kalkulator zakat penghasilan hanya perlu memasukkan gaji bulanan, penghasilan tambahan, pengeluaran bulanan, dan harga emas per gram saat ini. Nantinya, akan otomatis muncul nominal zakat penghasilan yang perlu kita tunaikan.

Kalkulator zakat penghasilan di laman Dompet Dhuafa
Kalkulator zakat penghasilan di laman Dompet Dhuafa

Setelah tahu berapa nominal zakat penghasilan kita maka langkah selanjutnya adalah membayar zakat dengan langkah mudah berikut ini.

  1. Kunjungi laman https://s.ellafitria.com/zakat-penghasilan
  2. Klik Bayar Zakat
  3. Masukkan nominal zakat
  4. Pilih metode pembayaran, bisa melalui berbagai e-wallet dan transfer via bank
  5. Isi profil muzzaki (orang yang berzakat)
  6. Baca niat zakat yang tertera di bawah profil muzzaki
  7. Klik lanjutkan pembayaran
  8. Selesai!

Yuk, Tunaikan Zakat Sebagai Wujud Syukur yang Tak Terukur

Sungguh, setelah menunaikan zakat penghasilan, rasanya ada sesuatu yang berbeda di dalam hati sana. Sebuah kelegaan dan kebahagiaan yang sulit digambarkan dengan kata-kata. Aku merasa seperti beban yang lama menghimpitku perlahan terangkat. Suasana hati pun terasa tenang. Terlebih, setiap kali melihat anak-anak, aku menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya tentang memberikan yang terbaik secara materi, tetapi juga tentang bagaimana aku bisa membawa manfaat bagi orang lain melalui harta titipan-Nya.

Semoga, bulan demi bulan, aku bisa terus menunaikan zakat penghasilan dengan penuh kesadaran. Hal ini supaya aku tidak lagi merasa kosong atau kehilangan arah. Karena dengan berzakat aku merasa bahwa hidupku makin bermakna dan penuh berkah. Selain itu, zakat penghasilan bukan hanya soal memberi, tetapi juga soal menerima ketenangan batin, keberkahan, dan rasa syukur yang melimpah.

Yuk Baca Lainnya!

Yuk Bantu Bagikan Tulisan Ini!