Pertama Kali Shalat Di Mushala Dome Teletubbies
![]() |
Taman kanak-kanak Dome Teletubbies |
Terik matahari sore itu tidak membuat langkah kakiku berat. Satu dua anak terlihat asyik bermain bulu tangkis di depan rumah. Mereka melempar senyum menyapa kami. Seolah mereka sudah terbiasa dengan orang asing yang berkunjung ke mari. Sepontan aku melontarkan pertanyaan "adek suka tinggal disini? Seneng dek?" mereka menjawab bergantian, "seneng kak, suka". "Kakak mau coba tinggal disini?" Tanya salah satu diantara mereka sambil asyik melayangkan raket.
Seketika aku teringat peristiwa gempa di Yogyakarta pada tahun 2006. Ketika ayahku menerima kabar gempa dari mbah kakung di Gunungkidul, ayah dan ibuku langsung bergegas menuju Yogyakarta. Sepanjang jalan raut wajahnya terlihat gelisah. Aku yang masih duduk di bangku sekolah dasar belum paham sepenuhnya dengan situasi seperti itu. Aku masih beranggapan jika kami mudik ke Yogyakarta artinya kami akan memulai petualangan baru, jalan-jalan bersama bu lik dan saudara yang tinggal di Yogyakarata.
Tetapi ketika kami memasuki wilayah Yogyakarta, ibu dengan sabar memberi pengertian bahwa kami ke Yogyakarta bukan untuk jalan-jalan. Melainkan menjemput mbah dan saudara yang ada di sana karena mereka terkena dampak gempa. Aku pun hanya manggut-manggut tidak begitu peduli. Hingga paham dengan sendirinya karena menyaksikan langsung atap rumah, ruko, dan bangunan yang sebagian besar rata dengan tanah. And then! Aku baru tahu kalau dampak gempa waktu itu juga menghancurkan puluhan rumah di bukit Nglepen hingga amblas sedalam tujuh meter.
Sebanyak 34 kepala keluarga (KK) kehilangan rumah tinggal. Mereka mendapat relokasi di tempat baru dan bantuan rumah dome yang berasal dari Domes For The World, lembaga nirlaba dari Amerika Serikat, dan donatur perorangan dari Arab Saudi. Rumah dome ini hanya ada di lima negara yaitu Indonesia, Sri Lanka, India, Ethiopia, dan Haiti. Kabarnya rumah dome dibuat tahan gempa, tahan api, badai, dan topan.
Rumah Dome Teletubbies
![]() |
Sekretariat Rumah Dome Teletubbies |
![]() |
Dinding Atap Rumah Dome Teletubbies |
Di New Nglepen ini terdapat 80 unit bangunan dome, tetapi hanya 71 bangunan yang dijadikan tempat tinggal. Sisanya dijadikan sebagai fasilitas umum seperti taman kanak-kanak, mushala, aula, dan poskesdes serta beberapa toilet bersama untuk setiap kompleks.
Mushala Dome Teletubbies
![]() |
Mushala Dome Teletubbies |
Saat aku tengah berkeliling kompleks di rumah dome teletubbies, suara adzan lelaki tua terdengar nyaring dari speaker mushala. Aku pun melangkah menuju ke mushala. Mencari kran air untuk mengambil air wudlu. Air kran yang mengucur terasa hangat, mungkin karena penampungan air terkena cahaya matahari dari pagi. Perlahan ku basuh muka hingga mata kaki lalu kembali mengenakan jilbab.
Mushala ini memiliki bentuk yang sama persis dengan rumah dome yang dijadikan tempat tinggal. Berdinding dan beratap beton serupa kubah. Bedanya mushala ini tidak memiliki dua lantai. Saat aku mengambil mukena di almari mushala, mataku melirik tumpukkan al-quran di sudut meja, seolah menarik ingatanku semasa kecil, dulu jika adzan ashar berkumandang aku dan teman-temanku sibuk bermain di surau menunggu iqamah dilanjut mengaji. Tetapi tampaknya berbeda dengan suasana di mushala ini, aku hanya mendapati dua ibu lanjut usia dan satu bapak yang mengimami kami.
Suasana di dalam mushala pun tak kalah panasnya, padahal tiga kipas angin yang menggantung di dinding mushala sudah menyala. Rasa syukur tiba-tiba menyelimutiku saat berada di mushala. Aku tidak bisa membayangkan jika harus tinggal di rumah dome seperti ini, bukan aku sedang merasa lebih beruntung daripada orang-orang yang tinggal disini. Toh, anak-anak yang tadi aku tanya, mereka merasa senang tinggal di rumah dome teletubbies. Do'aku semoga penduduk New Nglepen ini senatiasa diberi kesehatan dan keselamtan. Aamiin
![]() |
Kompleks Rumah Dome Teletubbies |
![]() |
Poskesdes Dome Teletubbies |
Semua biaya di atas akan masuk ke dalam dana kas desa, apalagi tanah desa hingga kini belum dibebaskan sehingga penduduk yang tinggal di rumah dome teletubbies masih dikenakan biaya sewa tanah Rp. 11 juta/tahun.
33komentar
Semoga warga ngelepen bisa lagi memanfaatkan kunjungan wisata dengan berbagai sarana baru. Agar bisa menjadi penghasilan tambahan bagi warga
BalasHapusAku aamiinkan kak :)
HapusSemogaaaa
Rumahnya imut imut y kayak saya
BalasHapusBtw disana ketemu tungku wingky dipsi lala sama Poo Engga?
Mereka semua lg bobok manja, jd waktu aku kesana nggak bisa berpelukan dg mereka deh😂
HapusTahu ada rumah teletubies ini di liputan tv trans7.
BalasHapusPengen bisa ke sana, eh sudah keduluan mbak ella
Wah ayo kesana mas, biar nggak cuma liat di tv. Hehehe
Hapusyogyakarta betul-betul penuh pesona ya sis , belum lagi ibu kotanya
BalasHapusIya bener, dr bencana bisa dijadikan destinasi wisata :)
Hapuskreatif sekali bisa membuat tempat yang bagus sangat kreatif sekali..
BalasHapusHahaha iya, bencana yg mendatangkan berkah judulnya😂
HapusBelum pernh ke rumah domenya,,hanya ada di 5 negara, berarti negaranya sm2 dpt bantuannya. Srilanka kayaknya jarang dengar beritanya
BalasHapusYak bener mas Idris, coba deh googling aja.. Bisa buka ke websitenya dome for the world :)
HapusXixiix senengnya mbak ella ni jalan2 k dome teletubis ya... ehehehe ternyata rumah dome itu bisa digunakan untuk orang2 yang sedang mengungsi juga ya... dan ternyata tiket masuknya murah ya 5 rb aja.. itung2 jajan awet sambil cuci mata.. pengen ih kesana, nti deh bkin agenda kalau k jogyakartaaa hehe
BalasHapusRumah dome ini memang khusus diperuntukan untuk korban gempa tahun 2006 di Yogyakarta mbak vika :)
HapusIh lucu-lucu ya rumah"nya sampe musholanya jg dibentuk kaya gitu, hehe
BalasHapusIya semua bangunanya dome, kecuali rumah tambahan yg dibangun warga karena menganggap rumah dome ini terlalu sempit :)
Hapusaku pernah ke sini sekali
BalasHapusmaunya sih bikin video teletabies2an tapi kok ya gimana gitu wkwkw
Lah gimana to? Nggak jadi?
Hapuswkwkwk
mushola uni dan klasik banget, keren juga tempat dan sepertinya asyik untuk nongkrong
BalasHapusIni bukan tempat nongkrong kak, hahaha
HapusMba kalo ga salah ini yang mau ke arah Candi ratu Boko bukan dari arah prambanan
BalasHapusYappp betul betul betul.. Udah pernah kesini ya?
HapusSemua bangunanya ala ala teletubbies ya mbak.. keren,.. musholanya juga keren, Masya Allah...
BalasHapusmungkin kapan-kapan pas lewat boleh nih mampir :)
Yak, mampir aja.. Sekalian ke bukitnya ya, kemarin aku nggak sempet ke bukitnya :D
HapusItu perkampungan teletubies haha
BalasHapusKeren ini yg bikin, dan ngakak bca tulisan sekretariat dome teletubies, lucu ... hihi
Kreatif banget. Kompor gas!
Hahaha, iya itu relokasi buat warga yg kena gempa tahun 2006, plis deh nggak usah jadi kompor. Panas hidupnya😂
HapusSudah pernah kesana. Tapi barutau kalau mrk masih sewa. Mahal juga ya sewanya secara lokasinya cukup jauh dr kota.
BalasHapusIya bener mbak, 11jt/tahun... Hhh
HapusTp mungkin karena pertimbangan keamanaan rumah dr bencana alam, jd mahal kali ya.. *eh aku kok sok tau😂
tontonan teletubies sangat dikenang ya. ditempatku juga ada yg namanya bukit teletubies. hehe
BalasHapusIya buat generasi tahun 90n teletubbies jadi idola bgt, tp kl anak zaman sekarang mah nggak pd tau, hhh
HapusHuaha aku udah agak lama di Jogja ini, blm sempat kesana. Jadi penasaran lg kalo ke sana, tp kira² bisa ngapain aja ya ? selain foto² ?
BalasHapusRumah untuk korban gempa yang juga menjadi destinasi wisata.
BalasHapusKasihan juga masyarakat yang tinggal di sana karena harus bayar sewa tanah. Btw yang benar yang mana mbak Ella, 11 juta/bulan atau 11 juta/tahun?
Iya mbak Imah, sewa tanahnya 11juta/tahun.. Aku gagal fokus, makasih ya sudah mengingatkan 😘😘😘
Hapus