Mahakarya Itu Ada Di Museum Affandi Yogyakarta

Table of Contents

Suasana di dalam galeri I Museum Affandi

Tiga tahun silam, sepeda motor yang kami kendarai melaju membelah jalanan kota Yogyakarta, sesekali memotong jalan menghindari beberapa titik kemacetan. Awan hitam menggelayut melengkapi perjalanan kami menuju pameran lukisan. Sepanjang jalan, pikiranku sudah melayang membayangkan suasana pameran lukisan. Namun, tak disangka ternyata motor memasuki gapura yang bertuliskan “Museum Affandi” tepatnya di seberang perpustakaan UIN Suka di Jalan Yogyakarta-Solo. Seketika turun dari motor, aku langsung protes kepada si Dul.

Aku : Kenapa malah kesini sih? Aku kan mintanya liat pameran lukisan, bukannya ke museum begini! *nadaku ketus

Dul : Hehe, memang siapa yang mau ngajak kamu ke pameran lukisan? *tanyanya tanpa dosa. Sembari berjalan menuju loket tiket.

Aku : *aku ikut berjalan membuntutinya, masih trus menggerutu tak jelas*

Dul : Udah to, jangan nesu trus. Nanti tenagamu habis, udah disuruh makan susah, crewet, ngeyelan lagi *sambil menyodorkan uang ke loket untuk membayar tiket masuk museum.

Aku : Lha EMBUH!!!! *sambil nyender di dinding loket tiket*

Dul : Ayo, gek masuk. Kenapa malah diam aja?

Aku : Dibilang aku nggak mau kesini, maunya ke pameran lukisan! Ngapain malah ke museum.

Dul : Mbok diliat dulu to nduk, di dalam ada apa. Nggak nesu gitu. Ayo!

Aku pun menurutinya masih dengan perasaan kesal, langkah kami berjalan beriringan memasuki pintu utama galeri I. Mataku menyelidik, melirik setiap sudut dinding. Seketika langkahku terhenti saat mendapati lukisan-lukisan yang berjejer rapih di dinding. You know that! Ini lukisan indah bangeeet. Sungguh! Keren bangett, gila!

Salah satu lukisan Affandi, galeri I

Ya salam, ya salam! Dari dulu sering banget melewati museum ini, tetapi sama sekali nggak tahu kalau ternyata Museum Affandi ini berisi lukisan. Affandi Koesoema adalah seorang pelukis yang dikenal sebagai Maestro Seni Lukis Indonesia, lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di luar negeri. Yakali pantes aja sering mengadakan pameran lukisan di luar negeri, lha wong lukisannya keren banget begini.

Perlahan langkahku melambat setiap mendapati lukisan-lukisan yang ada di ruang ini, meskipun aku nggak begitu paham arti dari setiap lukisan yang menempel di dinding ini tapi rasa takjubku benar-benar menggelora. Karena boro-boro aku bisa ngelukis, misal disuruh nggambar pemandangan yang isinya gunung, sawah, sungai, matahari, awan aja masih harus diajarin macam anak SD.😂

Masih di galeri I museum Affandi
Lukisan yang paling ku suka, Museum Affandi

Karya-karya Affandi ini kebanyakan berupa sketsa dan karya reproduksi. Dari setiap lukisan tergambar jelas bahwa lukisan yang ia buat penuh dengan rasa cinta yang begitu besar, terlihat goresan-goresan kuas penuh dengan ketulusan. Kerennya lagi lukisan ini lahir dari inspirasi Affandi semasa hidupnya. Nggak hanya lukisan saja yang terawat di museum ini, tetapi ada banyak benda peninggalan Affandi lainnya seperti mobil tua dan sepeda onthel.

Lanjut ke galeri II, di sini kami masih menikmati lukisan dari para pelukis Indonesia lainnya, antara lain: Popo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli, dll. Galeri II ini terdiri dari dua lantai. Rasanya pengin bawa pulang lukisannya, satu aja buat ku pasang gantiin foto mantan di dinding kamar😅

Galeri II museum Affandi

Setelah berkeliling di galeri I dan II. Kami pun melangkahkan kaki menuju galeri III,  bangungan galeri III ini unik banget karena berbentuk garis melengkug dengan atap membentuk pelepah daun pisang. Galeri III ini digunakan sebagai gedung serba guna.

Tak begitu jauh dari Galeri III ada sebuah menara, perlahan kami menaiki tangga besi yang berbentuk spiral. Tangga demi tangga berhasil kami naiki. Dudududu, angin di menara ini kunceng banget. Sampai takut badanku melayang terbawa angin karena saking langsingnya.😂
Nah dari menara, kami bisa melihat seluruh bagian musem dan menikmati derasnya air sungai gajah wong.

Galeri III museum Affandi 📷 Dul

Sebenarnya dari flayer yang kami peroleh, terdapat satu galeri lagi. Yakni galeri IV, namun karena harus tepat waktu sampai stasiun, akhirnya kami pun nggak sempat masuk ke galeri IV. Bahkan nggak sempat menukarkan tiket Museum dengan soft drink di cafe Loteng. Cafe ini dulunya adalah rumah Affandi.

Museum Affandi buka pada hari Senin s/d Sabtu pukul 09:00 – 16:00 WIB.
Tiket masuknya (tahun 2015) Rp. 15 ribu, jika ingin memotret menggunakan kamera, maka membayar lagi Rp. 20 ribu, namun jika hanya memotret menggunakan ponsel cukup membayar Rp. 10 ribu lagi. Setahuku tiket masuk sekarang (tahun 2018) Rp. 25 ribu/orang.

Noted : Aku ucapkan terima kasih kepada Dul. Dimana pun kamu sekarang, semoga sehat dan bahagia selalu ya!!! Ku menyimpan banyak ceritamu Dul, pelan-pelan akan ku abadikan melalui tulisan💙💙💙

Ella Fitria

Yuk Baca Lainnya!