Yogyakarta Dalam 3 Hari 2 Malam

Table of Contents

Sunset Pantai Parangtritis
Kebiasaan kalau kerjaan numpuk, udah lelah ngadep layar komputer, suplemen termujarab tuh buka-buka folder foto Bagaskara. Ugh isinya koleksi sunset & sunrise dong. Ini kok jadi kangen nyunset di Yogyakarta bareng mantan tercinta sih? Yakali laaaaaa, udah mau ganti tahun masih zaman inget-inget mantan? Uhuk, ya gimana kalau mudik ke Yogyakarta sepanjang jalan tuh ada muka dia, macam spanduk partai gitu mukanya berjejer-jejer di pinggir jalan. 😹

Udahan sama pacar bukan akhir dari segalanya Sist, kamu masih berhak bahagia dengan orang-orang terkasih dong, dunia tuh nggak akan berhenti berputar, mau hatimu ngilu kek, perih terasa keiris-iris kek, mau kamu nangis berdarah-darah kek, mau kamu merasa jadi orang yang tersakiti seantero raya kek, dunia nggak peduli! Makanya, kalau mau sedih secukupnya aja ya, jangan lama-lama nanti keburu tua. Hehehe, udah sini-sini ku kirim peluk, mau? Uwww

Lha ini kenapa kalau bahas Yogyakarta selalu bablas bahas mantan pacar, padahal aku mau bahas perjalanan bareng Syaquita. Jadi tuh, aku, mbak Olipe, Syaquita beserta emaknya di pertengahan tahun ini terealisasi piknik manja ke Yogyakarta. Kenapa Yogyakarta? Karena ada… Yasudah jangan dibahas lagi. Sudah, sudahi saja rasa cinta ini. Uhuk

Tiga Hari, Dua Malam di Yogyakarta udah cukup bikin kami bahagia. Mau tahu kami kemana aja? Yang jelas nggak ke hati dia aja udah! Hahaha

Hari Pertama

Hari Pertama, kami sampai di stasiun Lempuyangan pukul 14.00 WIB. Kami langsung menuju hotel di sekitar Malioboro. Demi apa sampai hotel Syaquita minta renang sama TANTE ELLA. Mau nggak mau aku ikut nyebur dong ya, nih anak orang aja aku momongin, aku jagain, apalagi besok anak kita. Eak!

Malioboro

Sorenya, kami menyusuri jalanan Malioboro, makan sate di pinggir jalan, beli es krim, liat orang pada pacaran. Ah ya jalan Malioboro memang selalu ramai, selalu menjadi incaran wisatawan untuk menghabiskan waktu di Yogyakarta.

Alkid (Alun-alun Kidul)

Setelah shalat maghrib, tujuan kami adalah Alkid (Alun-alun Kidul) karena udah janji sama Syaquita mau naik mobil becak, yang banyak lampunya gitu. Tapiiii sampai di Alkid malah Syaquita bobok. Kan nggak mungkin dibangunin, jadilah kami balik ke hotel lagi. Bobok nyenyak, nyiapin tenaga buat besok harinya.

Hari Kedua

Taman Sari Yogyakarta

Taman Sari Yogyakarta

Tempat pertama hari kedua yang kami kunjungi adalah Taman Sari Yogyakarta, nggak tau udah berapa kali kesni, tapi nggak ada bosennya. Kaya ada magicnya gitu, is magic *auto nyanyi. Tiket masuknya lupa berapa, tapi kalau nggak salah Rp. 5ribu/orang. Saranku sih kalau mau main ke Taman Sari jangan pas siang, puanasnya nggilani kaya liat gebetan kencan sama pacarnya. Fufufufu

Museum Kareta Karaton Ngayogyakarta

Museum Kareta Karaton Ngagyakarta

Seumur-umur bolak balik ke Yogyakarta baru tahu ada museum Kareta Karaton Ngayogyakarta. Ayah ibuku nggak pernah ngajak kesini, mantanku apalagi. Speechles banget saat masuk museum ini, ya gimana ada 23 kereta yang memiliki nama, fungsi, ukuran, dan warna yang berbeda. Meskipun ada 23 kereta, hanya 18 yang masih digunakan untuk berbagai macam acara. Seperti acara Maulid Nabi, kirab ulang tahun Keraton, festival nusantara, pernikahan putri/putra Sultan, pengangkatan raja baru, hingga kereta untuk mengantar jenazah. Kereta-kereta ini hanya digunakan untuk keluarga Sultan loh, kata abdi dalemnya sih bisa aja aku naik kereta, asal dapat izin dulu dari Sultan. Ya gimana mau minta izin, aku iki sopo?😂

Museum Kareta Karaton Ngayogyakarta buka setiap hari jam 9 pagi hingga jam 4 sore. Tiket masuknya sebesar Rp. 5rb, jika ingin mengabadikan foto di dalam Museum ini maka harus membayar lagi Rp. 1rb.

Candi Ijo

Candi Ijo

Candi Ijo memiliki jarak kurang lebih 28 km dari arah timur Yogyakarta. Nggak begitu jauh dari pertigaan Piyungan-Patuk. Saat kami kesana, Candi Ijo lagi ada pemugaran, tapi tetep sih bisa untuk swafoto, udaranya juga sejuk banget karena Candi Ijo terletak di perbukitan. Jalannya nanjak-nanjak nakutin sungguh. Tapi kebayar saat kami sampai di sana, viewnya ntasp! Tiket masuknya Rp. 5 ribu/orang.

Rumah Dome Teletubies

Rumah Dome Teletubies
Pernah dengar peristiwa gempa di Yogyakarta pada tahun 2006? Atau malah kamu juga merasakannya? Ternyata dampak gempa itu menghancurkan puluhan rumah di bukit Nglepen hingga amblas sedalam tujuh meter. Sebanyak 34 kepala keluarga (KK) kehilangan rumah tinggal. Mereka mendapat relokasi di tempat baru dan bantuan rumah dome yang berasal dari Domes For The World, lembaga nirlaba dari Amerika Serikat, dan donatur perorangan dari Arab Saudi. Rumah dome ini hanya ada di lima negara yaitu Indonesia, Sri Lanka, India, Ethiopia, dan Haiti. Kabarnya rumah dome dibuat tahan gempa, tahan api, badai, dan topan.

Di New Nglepen terdapat 80 unit rumah dome, bisa dibilang kampung teletubies karena mirip rumah di teletubies. Tapi kalau masuk ke dalam rumah tuh panasnya, karena emang atapnya juga terbuat dari beton bukan terbuat dari hati. Lah apa? Hahaha

Sunset Pantai Parangtritis

Sunset Pantai Parangtritis

Siapa yang nggak tau Pantai Parangtritis? Siapa? Kujamin yang udah pernah ke Yogyakarta pasti udah pernah ke pantai ini. Obyek wisata pantai yang paling terkenal diantara pantai-pantai lain yang ada di wilayah Yogyakarta ya Pantai Parangtritis. Meskipun pantai-pantai yang berada di Gunungkidul juga nggak kalah terkenalnya. Pantai Parangtritis berjarak sekitar 27 km arah selatan Yogyakarta. Terletak di desa Parangtritis, kecamatan Kretek, kabupaten Bantul. Untuk menuju ke pantai ini dapat menggunakan jalur Yogyakarta – Jl. Parangtritis – Kretek – Parangtritis.

Demennya ke pantai Parangtritis tuh karena sunsetnya yang indah kebangetan. Bikin gagal move on. Syahdu banget liat Syaquita sama emaknya mainan pasir dan air apalagi pas kena sorot rona senjanya. Dududu

Hari Ketiga, kami bangun kesiangan. Jadi cuma kulineran bentar, njuk pulang. Hahaha

Untuk memudahkan perjalanan selama 3D2N di Yogyakarta kami memilih sewa mobil di sana, setelah menghubungi sana sini dengan banyak pertimbangan kami sepakat menyewa mobil yang sudah diasuransikan. Yakan, resiko yang ditanggung jadi lebih sedikit.

Ngomongin jenis asuransi mobil jadi inget Futuready, kalau aku bilang sih Futuready mirip “marketplace” asuransi. Bisa juga dibilang supermarket asuransi online  berlisensi OJK, yang menjual produk asuransi dari berbagai macam provider, seperti: AXA, AXA Mandiri, Simas Net, Adira, Lippo, MNC, Tokio Marine, Malacca, dll.

Ternyata banyak keuntungan juga, mulai dari metode pembayaran bisa menggunakan kartu kredit, transfer bank, atau bisa bayar di minimarket. Bayar asuransi udah kaya bayar belanja online aja. Tinggal klik-klik doang. Udah gitu, polis langsung aktif, dikirim via email. Uwwwh

Kalau mau klaim juga mudah, bisa dibantu CS. Trus lagi nih, kalau mau asuransiin mobil tanpa survey dulu, cukup kirim foto doang. Nggak pakai ribeeet uy.

Kebayang kan, kami 3 hari 2 malam di Yogyakarta sewa mobil, ada rasa was-was dong, bukan mobil sendiri kalau ada apa-apa gimana coba. Apalagi kami sering parkir lama, mobil ditinggal sendirian di parkiran. Kalau hilang gimana, tapi kalau udah diasuransiin seenggaknya lebih bikin tenang. Setenang kamu yang selalu berkabar meski mau kencan sama pacarnya. 🙁 huhuhu

Doakan kami ya, semoga tahun depan bisa piknik manja lagi ngajakin BB Rois dan Tante Neli. Biar keliatan keluarga bahagia. Aamiin kan yuk, aamiinkan :*

Ella Fitria

Yuk Baca Lainnya!

Manfaat kunyit putih
Health and Beauty