Suasana Malam Di Menara Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT)

oleh Ella Fitria
Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah

Kala itu langit sore Kota Semarang terasa syahdu, perpaduan warna kuning, orange, merah dan ungu menyatu. Lalulalang berubah menjadi siluet mirip kesibukan di negeri dongeng. Tidak lagi terlihat wajah orang yang sedang bersedih, menangis, lelah, ataupun marah. Itu alasanku menyukai senja, semua orang akan terlihat baik-baik saja berkat langit senja yang temaram kemerahan. Motor kami melaju pelan menuju Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Beberapa kali aku membuka maps, memastikan jalan yang kami lalui sesuai petunjuk maps. Selang beberapa menit, kami sampai di halaman parkir Masjid Agung Jawa Tengah. Alhamdulillah, sudah jauh hari kami merencanakan singgah di Masjid Agung Jawa Tengah ini.

Menara Al Husna Masjid Agung Jawa Tengah

Setelah selesai salat magrib, kami bergegas memakai sepatu. Beberapa titik lantai serambi masjid ini lumayan licin karena terdapat genangan air, sekali ndlenger dan nggak hati-hati siap-siap saja terpleset. Sambil memakai sepatu kami mendebatkan cara kerja membuka payung serambi masjid yang saat itu sedang dalam posisi tertutup. Itu tuh buka payungnya pakai aplikasi, masa iya bukanya manual ditarik-tarik. Katanya sambil sok tahu. Iya iya karepmu bae wissss! Hhh

Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah

Setelah sempurna mengenakan sepatu, kami melangkah kaki menuju menara Masjid Agung Jawa Tengah. 

Kamu capek, ya? Tanyanya saat melihat aku memegangi pinggang

Dikit sih, tapi kuat dooooong. Jawabku singkat

Padahal kalau mau naik ke puncak menara harus nglewatin ratusan tangga, lho. Beneran kamu kuat? *pasang muka khawatir

Lhaaaa!!!! Katamu ada HTMnya? Masa kita harus naik ratusan tangga?!!! Seriusssss?!!! *Sambil menoleh ke puncak menara yang ada di depanku

Yawes ayo coba dulu ya, kalau nanti nggak kuat jalan kita balik pulang. *pasang muka sok serius.

Harga Tiket Menara Al Husna Masjid Agung Jawa Tengah

Lalu kami masuk ke menara, membeli tiket Rp. 7.500/orang. Menara ini ternyata dibuka setiap hari mulai dari pukul 09.00-21.00 WIB, tetapi ada jeda istirahat tentunya. Menara Al-Husna (Al-Husna Tower) menjadi daya tarik tersendiri bagi orang yang singgah di Masjid Agung Jawa Tengah. Menara ini memiliki 19 lantai dengan tinggi 99 Meter, macam Asmaul Husna ya (Nama-nama Allah yang baik) jumlahnya 99. Setelah kami memegang tiket masuk, kami dipersilakan ikut mengantre bersama pengunjung lain untuk masuk lift. Kan dasar aku kena tipu, katanya nggak ada lift ternyata ada, dong. Ya meskipun liftnya nggak wush-wush, panas, dan agak goyang tetapi bersyukur banget nggak naik tangga.

Masjid Agung Jawa Tengah
View Malam Dari Menara Al Husna

Begitu pintu lift terbuka, aku disambut terpaan angin yang lumayan kencang. WOW. Hamparan kota Semarang terlihat dari puncak menara ini. Rasanya mirip ketika kita berada di bukit bintang, dari puncak menara ini terlihat sangat jelas tanpa terhalang apapun, semua yang ada di bawah sana terlihat kecil. Lampu-lampu terilhat ramai kelap kerlip. Syahdu banget Tuhan, apalagi terdengar lantunan ayat Al-Qur’an dari puncak menara.

Aku mendongakan kepala, melihat langit dari puncak menara. Menarik napas agak panjang lalu menghembuskan perlahan. Aku bersyukur atas kemudahan hidup yang diberi oleh Tuhan. Sampai detik ini masih diberi hidup, masih dipeluk Tuhan, dan masih diberi jalan. Sesekali aku memperbaiki jilbab yang tertiup angin sambil berjalan mengelilingi menara.

Masjid Agung Jawa Tengah
Mencoba Teropong Menara Al Husna

Aku mengangguk pelan ketika ditawari mencoba teropong. Ada lima teropong yang bisa digunakan pengunjung untuk melihat detail kota Semarang dengan cara memasukan koin ke mesin teropongnya. Pengunjung harus menukarkan uang seribu rupiah dengan koin khusus ke petugas jaga di puncak menara, sama persis ketika kalian bermain game di timezone zaman dulu. Koin itu dimasukan ke mesin teropong, barulah teropong bisa digunakan dengan durasi 1,5 menit. Ya dasarnya anak desa nyoba teropong malah mual dan pusing. :(((

Masjid Agung Jawa Tengah
Narsis Gawan Bayik Di Menara Al Husna

Saat itu pengunjung menara Al-Husna lumayan banyak, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Kami memutuskan pulang sekitar pukul 20.00 WIB karena sudah mulai kedinginan, padahal sudah mengenakan jaket. Tapi yang namanya angin malam, kan? Apalagi di ketinggian 99 meter. Nah ketika kami mau turun, kami juga harus mengantre di depan lift bersama beberapa orang. Para petugas menara Al-Husna ramah-ramah banget, kusuka. Ohiya di samping loket tiket ada kantin mini juga kok, jadi kalau kalian yang haus atau sekedar ingin ngemil jajan bisa beli disitu, harganya juga nggak mahal. Next time, pengin ke Menara Al Husna lagi saat siang hari karena di lantai 2 dan 3 ada museum Sejarah Islam yang hanya buka sampai pukul 16.00 WIB.

Btw, kalau kalian ke Semarang biasanya ke mana aja, nih?

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
Nasirullah Sitam
22 Agustus 2019 02:19

Wih sedang melihat masa depan hgahahahahaha
Itu ada batasannya tidak sih di atas. Berapa orang gitu dalam sekali naik ahahhaha

Sabda Awal
22 Agustus 2019 04:30

Jadi pengen kemari juga biar bisa liat kota Semarang, tapi pengennya ditemeni sama orang Semarangnya langsung hihi

Wisnu Tri
22 Agustus 2019 09:19

Tos! Aku yo ngono kui. Dulu jaman SD pernah ke Ketep Pass. Nah, disana kan dulu juga ada itu orang-orang lokal yang nyewain teropong. Karena penasaran, nyobalah aku. Ternyata….. Mata sama kepala nggliyeng habis pakai teropong. Hahaha.

Ke Semarang kemana aja? Baru ke kampus UNNES (karena wisudaan mbak), Kota Lama, sama Kampung Pelangi. Wkwk

Agus rusdi
22 Agustus 2019 21:40

diluar cantik dari atas juga cantik apalagi kalau beribadah di dalamnya pasti hati adem banget

Bang Doel
22 Agustus 2019 21:40

Wah menyenangkan liat Kota Semarang dari atas ya. Meski ada harga tiketnya dan naiknya bikin capek, tapi kalo udah liat pemandangan kota dari ketinggian semoga bisa menebusnya.

t h y a
23 Agustus 2019 05:41

wuih, menara nya dijadiin destinasi wisata yaa.. ada HTM nya.. 😀
tapi memang cantik sih pemandangan dari atas apalagi tingginya 99 meter. tinggi banget, kalo naik tangga bisa encok.. wehehehe..

oya, akhirnya naik lift kan bukan tangga? haha

Djangkaru Bumi
23 Agustus 2019 08:21

Wah hebat banget itu menaranya
Monas bisa kalah dan sepi nantinya nih 🙂
Iya ya, itu payungnya bukanya bagaimana? Kalau aplikasi itu apa namanya, ah paling manual, biar petuganya punya kegiatan 🙂

Ella Fitria
23 Agustus 2019 09:07

Masa depan masih burem, Mas.. Mungkin ada batasannya, tp pas q naik meski ramai tp lega nggak yg smpe penuh manusia..

Ella Fitria
23 Agustus 2019 09:09

Iyaaa syahdu bgt di puncak sana tuh

Ella Fitria
23 Agustus 2019 09:11

Yadong mbak naik lift.. Wqwqwq
Syahdu bgt dr puncak sana tuh

Ella Fitria
23 Agustus 2019 09:12

Hahaha. Lah iya, Mas. Ku juga mikirnya dibuka dg cara manual. Eh dia ngeyel katanya pakai aplikasi yg dibikin buat buka si payung

Bang Day
26 Agustus 2019 22:57

wuih megah sekali yah masjidnya. Itu mb Ella lagi meneropong masa depan yah 🙂

Ella Fitria
31 Agustus 2019 22:34

Iya bang Day. Meneropong masa depan yang belum terlihat terang. wkwkwk

Ella Fitria
31 Agustus 2019 22:35

Kalau ke Semarang coba mampir ke Masjid Agungnya mbak, syahduuu banget suasananya

Ella Fitria
31 Agustus 2019 22:36

Hallo. Salam kenal juga. Duh dadi pengin soto krandegan kie. Wkwkwk

NOVAN SURYA
1 September 2019 04:20

hahaha mulane dolan krandegan mbak 😀

Kang Nata
1 September 2019 12:08

Wow, Masjid ini Indah sekali yah. Bikin hati sejuk dan nyaman.

Ohy…Mbak sedang meneropong apaan sih…? Meneropong Hilal atau Meneropong Mas Hilal..? 🙂

Ella Fitria
11 September 2019 04:44

kayaknya emang semua masjid bikin hati nyaman deh kang, sejuuuk.. Jangan bawa2 Mas Hilal, huhuhu

Bang Day
16 September 2019 04:20

Semoga hilalnya segera terluhat #eh

Daffa Alhafidz
22 September 2019 02:58

Apik men eh…
Dadi pengen moro euy.