“Nduk, mbok cari kampus yang ada jurusan pendidikan saja. Bapak ingin kamu jadi guru.”
Ucapnya ketika aku sedang melihat beberapa kampus di layar laptop.
“Sekarang giliran kamu nurut Bapak ya, Nduk…”
Jujur, di satu sisi sebagai anak, aku ingin menuruti kemauan Bapak. Tapi di sisi lain aku juga ingin menjadi diri sendiri, berkarya dengan passion yang ku miliki, bekerja dengan sepenuh hati. Namun, apa yang bisa kuperbuat selain menuruti permintaan Bapak? Bismillah, meski berat tapi mungkin sudah saatnya giliranku mengikuti kemauannya. Ikhlas? Susah lah! Bahagia? Nggak! Nyaman? Apalagi nyaman? Saat itu aku hanya meyakini ada janji Tuhan di masa depan.
Masuk semester 5, perlahan aku mulai bisa menaklukkan diri untuk menjadi diri sendiri. Mencoba belajar sekuat dan semampuku untuk menerima dengan penerimaan terbaik, memahami kemauan Bapak dengan pemahaman sebaik mungkin, hingga akhirnya pelan-pelan aku mampu mengikhlaskan mimpi-mimpiku, mencoba berdamai dengan keadaan, memeluk erat keputusan yang kubuat. Berat? Iya! Tapi nyatanya aku bisa!
Kamu, Sudah Siapkah Menjadi Diri Sendiri?
Menjadi diri sendiri bukanlah hal sulit, menjadi diri sendiri bisa dimulai dengan melakukan hal sederhana. Meski dimulai dari hal kecil, percayalah… Suatu saat akan membuahkan hasil jika kita terus berusaha menjadi lebih baik. Berikut ini ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendorong kita supaya berani dan percaya menjadi diri sendiri;
Hal yang Mendorong untuk Berani Jadi Diri Sendiri |
Menerima Diri Sendiri Apa Adanya
Menerima diri sendiri berarti kita nggak perlu susah payah untuk ‘menjadi’ orang lain, apalagi membandingkan dengan orang lain yang lebih sukses, kaya, cantik, ganteng, beruntung, dll. Nggak perlu! Yang kita perlukan adalah berdamai dan mensyukuri titipan Tuhan dengan melakukan hal terbaik, karena sejatinya menerima diri sendiri bukan berarti menyerah, tetapi lebih mengenali diri dan membangkitkan potensi.