Yuk, Belajar Mengatur Keuangan Sejak Dini

oleh Ella Fitria
Mengatur Keuangan
Yuk, Belajar Mengatur Keuangan Sejak Dini

Kalau ngomongin masalah keuangan memang agak sensi ya? Oh tenang, aku nggak akan bahas berapa gajimu, berapa gajiku, berapa pendapatanmu, berapa pendapatanku. Ahahaha, yakali apa urusan kita kepoin keuangan orang lain, ya ‘kan? Mending yuk sama-sama belajar untuk atur keuangan, apalagi di tengah pandemi begini rasanya keuangan mulai berantakan nggak sih? Tapi percaya saja kalau Tuhan sudah mengatur rizeki kita dan nggak mungkin rizeki kita tertukar dengan orang lain. Sedari tinggal di pesantren, aku memang sudah dilatih untuk mengatur keuangan sejak dini, mulai dari mengatur uang jajan bulanan hingga coba-coba memulai bisnis untuk menambah uang bulanan. Jadi, saat dewasa nggak begitu kaget untuk mengatur keuangan sendiri. Meski demikian, aku juga masih terus belajar dalam me-manage keuangan. Nah, kira-kira bagaimana sih supaya lancar mengatur keuangan meski gaji pas-pasan?

4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Keuangan

Mengatur Keuangan
Mengatur Keuangan


Untuk belajar mengatur keuangan nggak harus berpenghasilan puluhan juta kok, meski hanya seorang freelance dan guru honorer kudu banget mengatur keuangan dengan baik supaya nggak kewalahan jika tiba-tiba terjadi sesuatu yang membutuhkan uang. Nah berikut ini beberapa cara ku mengatur keuangan:

Analisa Kebutuhan

Serius deh, point pertama ini wajib banget diperhitungkan karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Jadi, yang tahu persisi mengenai kebutuhan kita ya diri kita sendiri, nggak bisa disamaratakan dengan orang lain apalagi disamaratakan dengan gaya hidup seseorang. Bedakan antara kebutuhan pokok dan kebutuhan ‘nafsu’ ya, eh. Serius ini ngomong sama diri sendiri, soalnya aku pun kadang masih suka kalap membeli barang yang sebetulnya nggak ku butuhkan banget, cuma sekadar ingin doang. Buatku sesekali nggak papa kok untuk membeli sesuatu yang kita inginkan, tapi kalau setiap saat kita mengikuti keinginan kita, ya repot. Kudu benar-benar menyadari seberapa besar kemampuan kita, jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang.

Menabung

Sejak dulu, aku sudah terlatih untuk menabung meski hanya uang koin 500-an. Makin kesini pola pikir mulai berubah. Jadi ketika mendapat penghasilan dari ngeblog/ gaji bulanan, aku selalu membaginya dengan prosentase sesuai kebutuhanku. Lagi-lagi kebutuhan tiap orang berbeda-beda ya, silakan sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan tiap harinya. Kadang suka dapat pertanyaan, gaji saja nggak seberapa bagaimana bisa menabung? Solusinya cari pekerjaan sambilan, apalagi di era digital ini menurutku banyak banget pekerjaan sambilan yang bisa didapatkan asalkan punya skill. Yang suka menulis bisa jadi copy writing, yang suka editing bisa jadi editor foto dan video, yang suka desain bisa jadi desainer grafis, dan masih banyak lainnya. 

Investasi

Apa sih bedanya investasi dan menabung? Ada yang tahu? Sebenarnya mau menabung atau mau investasi nggak ada salahnya kok, tapi perlu di garis bawahi kalau menabung biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, kapanpun kita bisa mengambil uang yang disimpan. Sedangkan, investasi biasanya penanaman modal atau penyimpanan uang dalam jangka panjang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Tapi jika akan berinvestasi ada baiknya mencari info seputar investasi sebanyak-banyaknya supaya nggak keliru dalam memilih jenis investasi. 

Sedekah

Sungguh point ini kalau dilakukan secara ikhlas dan tepat sasaran nggak akan mengurangi materi kita, justru akan menambah rezeki dari berbagai jalan yang nggak terduga. Lagipula harta yang diberikan ke kita ada hak orang lain di dalamnya, jadi sudah semestinya kita rutin bersedekah kepada orang-orang sekitar yang memang membutuhkan. Biasanya di awal gajian atau fee ngeblog cair aku sudah menyisihkan untuk berbagi, meski nggak seberapa. Oya, sedekah juga nggak harus berwujud materi kok, bisa juga dengan melakukan hal-hal kecil yang dapat meringankan beban sesama. 

Nah, itu tadi beberapa point yang perlu diperhatikan dalam me-manage keuangan yang bisa kita lakukan untuk masa depan yang lebih baik. Kalau pun di antara teman-teman terpaksa harus mengajukan KTA online ada baiknya mencari fintech yang sudah terdaftar di OJK sehingga lebih aman, seperti Tunaiku. 

Tunaiku, FinTech dari Amar Bank

Tunaiku, dari Amar Bank
Tunaiku merupakan produk digital pinjaman tanpa agunan dari PT Bank Amar Indonesia, Tbk yang dimiiki oleh perusahaan multinasional bernama TOLARAM. Tunaiku terdaftar di OJK sejak 2014, Tunaiku ini berada di bawah naungan bank resmi dari Amar Bank, salah satu institusi finansial berbentuk bank resmi di Indonesia sejak tahun 1991. Belum lama ini Amar Bank berhasil meraih dua penghargaan dari Majalah Infobank sebagai “TOP SME LENDER 2019 (UMKM) dan “THE BEST BANK IN MORTGAGE 2020”.

Tunaiku menggunakan teknologi dan data analytics yang canggih, sehingga mampu melayani dengan sangat cepat (24 jam) dan dengan persyaratan yang mudah serta pengajuan yang praktis, aman, serta fleksibel. Untuk memudahkan nasabah, Tunaiku juga memiliki aplikasi yang bisa diunduh di playstore ataupun app store. 

Oya, untuk area layanan Tunaiku tersebar di berbagai wilayah Jawa meliputi; Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya. Lalu ada juga di wilayah Sumatera meliputi; Medan, Palembang, dan Pekanbaru serta ada di wilayah Makassar dan Denpasar. Nah, buat kalian yang membutuhkan dana cepat bisa mencoba mengajukan di Tunaiku ya, silakan unduh aplikasinya. Baca syarat dan ketentuannya pelan-pelan. Semoga bermanfaat. 🙂

Ella Fitria

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
0 Komentar
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
Ella Fitria
10 Agustus 2020 02:28

silakan kak, barangkali bisa diterapkan 🙂

Ella Fitria
10 Agustus 2020 02:31

iya mas Him, sama banget. masih belajar buat ngerem membeli sesuatu yang nggak dibutuhkan, duh ngomongin tas jadi merasa berdosa karena seringnya beli tas sama sepatu 🙁

Ella Fitria
10 Agustus 2020 02:34

ahaha iya mbak Rey, memang kudu banget dilatih sejak dini masalah keuangan begini ya biar nggak kaget pas nanti besar. Meskipun udah dilatih untuk mengatur keuangan sejak dini, kadang juga masih susah ngerem untuk nggak konsumtif 🙂

Riza Alhusna
10 Agustus 2020 05:05

Ulala, saya bingung kenapa blognya berubah. Ternyata ada dua toh.

Ini sebenernya pelajaran penting. Tapi justru gak diajarkan di sekolahan. Karna saya punya asumsi si guru pun belum tentu melek tentang mengatur keuangan.

Ikrom Zain
10 Agustus 2020 10:15

bedakan antara kebutuhan dan keinginan itu penting
rajin menabung dan sedekah biar masuk surga
dan jangan lupa pakai aplikasi yang bisa bantu kita

dear anies
11 Agustus 2020 05:16

ibu bapa juga harus mainkan peranan sedari kecil…
masa zaman kanak-kanak saya, botol bedak yang sudah kosong dijadikan tabung. duit belanja di sekolah, bakinya disimpan terus dalam tabung. at the end of the month, minta guru masukkan ke dalam account bank…
tp zaman sekarang saya tak tahu bagaimana cara yang digunapakai oleh ibu bapa…

Asep Rohimat
11 Agustus 2020 05:16

Tipsnya wajib di coba nih

Nasirullah Sitam
11 Agustus 2020 10:20

Kayaknya makin ke sini malah uang gak bisa teratur ngurusinnya hahahah. Terlalu banyak yang harus dipecah-pecah.

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:11

iya mas HIm, apalagi kalau lihat diskonan 🙁
lemah aku tu

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:13

tos dulu Mas Bay, aku pun sepakat begitu. pokoknya nabung, mau ga mau suka ga suka. kl mau beli2 sesuatu ya jangan ambil tabungan, kl ambil2 terus kapan terkumpul. ya kan? xixi

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:14

cie, udah mampir ke blog satunya tah? om, Kennan ajarin nabung ya ommmm, jangan ajarin jajan ke indomart mele

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:14

wahahahah, ya siapa sih yang nggak pengin masuk surga. eh
iyes, pakai aplikasi sesuai kebutuhan yang bener2 kita butuhkan 😀

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:16

waah seru banget ya Kak Anies, jadi inget masa kecil diajari nabung sama ibu bapa 🙂
iya nih, harusnya sekarang pun orang tua makin semangat membudayakan hal baik seperti kebiasaan menabung ini

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:16

silakan mang Asep 🙂

Ella Fitria
11 Agustus 2020 14:16

jangan dipecah-pecah, hati aja udah pecah. masa uang mau pecah juga mas? eh

dear anies
14 Agustus 2020 06:10

ya. sebab kami bukan keluarga kaya. jadi perlulah belajar menabung. bila semakin dewasa kita fahami kenapa penting diajar menabung sedari kecil

fanny_dcatqueen
19 Agustus 2020 06:51

Aku baru mahir mengatur keuangan sbnrnya sejak kerja di bank. Dari situ banyak kenal Ama temen2 yg memang ahli sebagai financial advisor, dan aku belajar banyak jadinya, sekalian ikut investasi yg mereka sarankan :).

Pernah ada yg bilang, uang ditabung itu pas di awal2 trima, lgs sisihkan utk tabungan sekian persen. Baru sisanya dibikin pos2 alokasi yg lain. Jgn terbalik, bikin pos2 alokasi, trus uang sisa baru ditabung. Bakal susah kalo begitu :).

Aku sendiri juga nyisihin zakat dan Infaq di awal. Krn buatku itu kewajiban sih. Serem kalo sampe lupa :). Ada hak orang lain di dalamnya. Jgn sampe ditegur yg di Atas kalo lupa menyisihkan

Ella Fitria
19 Agustus 2020 09:34

tos dulu mbak Fanny, bener banget sih. begitu terima gaji atau fee cair harus langsung disisihin buat zakat dan infaq, bener2 the power of sedekah tuh ya ampun, bikin rejeki makin lancarrr, hhh

Ainun
21 Agustus 2020 00:21

hahaha samaan mbak, tapi ya harus ada remnya juga, tetep, kalao ga ya sama aja kayak pergi ke showroom offline

Ella Fitria
11 September 2020 01:43

bener banget mbak Ainun kudu ngereeeemmmm biar isi dompet nggak jebol, wkwk