Rasanya Suntik Vaksin Sinovac Dosis Pertama

Rasanya Suntuk Vaksin Sinovac Dosis Pertama

Table of Contents

Siapa yang sudah vaksin, nih? Tos virtual dulu, yuk! Eits meski sudah vaksin, prokes juga nggak boleh kendor dong, ya! Aku bersyukur banget karena mendapat kesempatan vaksin dosis pertama pada 17 Juni 2021 lalu. Sebenarnya kalau aku nggak masuk skala prioritas tenaga pendidik mungkin sampai saat ini aku belum mendapatkan vaksin deh.

Maklum saja karena vaksin yang masih terbatas sehingga hanya skala prioritas (lansia, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, dll) yang baru mendapatkannya. Sebelum mendapatkan jadwal vaksin, setiap hari aku mencari informasi seputar vaksin. Terlebih hoax vaksin merajalela banget, kan?

Untungnya aku menggunakan Smartfren Gokil Max yang sangat mendukung dalam mencari informasi seputar vaksin. Paket kuotanya pun ramah di kantong lho, apalagi aku bisa mendapatkan kuota paling besar yang bebas digunakan di waktu pagi, siang, dan malam. Berikut beberapa paket Gokil Max yang bisa dipilih:

GOKIL Max
Smartfren GOKIL Max
  • Rp30.000 (Kuota Nasional 3 GB, Kuota Lokal 6 GB, Extra Kuota (01.00-05.00) 30 GB, dan masa berlaku 30 hari);
  • Rp50.000 (Kuota Nasional 7 GB, Kuota Lokal 14 GB, Extra Kuota 50 GB (01.00-05.00) dan masa berlaku 30 hari);
  • Rp70.000 (Kuota Nasional 12 GB, Kuota Lokal 24 GB, Extra Kuota 70 GB (01.00-05.00), dan masa berlaku 30 hari).

Btw, kamu juga bisa ikutan challenge download MySmartfren, nih! Hadiahnya nggak kalah menggiurkan, lho. Caranya gampang banget, simak infografik di bawah ini ya!

challenge download MySmartfren
Challenge download MySmartfren

Fyi, saat ini juga sedang berlangsung program Rejeki WOW Periode 2 nih. Program ini merupakan appresiasi Smartfren kepada seluruh pelanggan Smartfren (Pascabayar dan Prabayar) untuk mendapatkan hadiah pasti dan Grand Prize. Cara mainnya juga gampang kok, sering-sering bertransaksi dan check-in setiap hari di aplikasi MySmartfren untuk mengumpulkan poin, ya.

Vaksin Covid-19? Sepenting Apa Sih?

Vaksin Sinovac
Ambil nomor antrean Vaksin Sinovac
Bisa mendapatkan vaksin Covid-19 adalah hal yang sangat aku tunggu. Aku sadar diri karena memiliki tubuh yang ringkih. Khawatir banget jika aku terinfeksi virus Covid-19, lalu tubuhku merasakan gejala yang berat. Makanya, buatku vaksin adalah salah satu bentuk ikhtiar supaya tubuh dapat mengenali virus Covid-19. 

Jujur, aku nggak begitu peduli vaksin apa yang sebaiknya kita pilih. Toh, kita nggak bisa memilih jenis vaksin sesuai kemauan kita. Mengingat jatah vaksin saat ini belum menyeluruh, baru mendapat jadwal vaksin saja rasanya bahagia dan senang sekali.

Alur Vaksin di Puskesmas

Alur Vaksin di Puskesmas
Alur Vaksin di Puskesmas
Singkat cerita, semua tenaga pendidik di sekolahku mendapat tawaran vaksin dari petugas puskesmas terdekat. Lalu, kami melakukan pendaftaran secara kolektif dan beberapa hari kemudian keluarlah jadwal vaksin. Nah berikut ini beberapa langkah vaksin di Puskesmas Punggelan I:

  1. Mengambil nomor antrean dan meminta form data vaksin;
  2. Mengisi data diri sesuai dengan KTP. Jangan lupa mengisi lembar screening (berisi pertanyaan seputar riwayat penyakit, pastikan jawab jujur ya);
  3. Cek suhu badan dan cek tekanan darah;
  4. Penyuntikan vaksin yang dilakukan oleh bidan;
  5. Cek tekanan darah lagi dan disarankan duduk sekitar 15 menit untuk mengetahui efek pasca vaksin.
  6. Jika selama 15 menit tersebut nggak merasakan gejala seperti mual, muntah, atau pusing diperbolehkan pulang.

Keesokan harinya aku mendapatkan sms dari 1199 yang berisi link sertifikat vaksin dosis pertama.

Sebelum Vaksin, Pastikan Tubuh dalam Kondisi Sehat!

Proses Vaksin Sinovac
Proses Vaksin Sinovac
Selain mencari informasi vaksin yang valid, aku juga menyiapkan diri supaya pasca vaksin tetap sehat dan nggak mengalami KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Berikut beberapa poin yang aku lakukan sejak H-14 sebelum menerima vaksin dosis pertama:

  1. Istirahat yang cukup;
  2. Konsumsi makanan dengan gizi (buah, sayur, telur, daging);
  3. Olahraga rutin dan konsumsi vitamin.

Btw, aku mendapatkan vaksin Sinovac yang menggunakan metode inactivated virus (virus yang dimatikan). Meski mendapatkan vaksin Sinovac, aku tetap merasakan KIPI di hari keempat hingga hari keenam pasca vaksin. Kepala terasa pusing, tulang punggung terasa pegal linu, dan disertai dengan rasa lapar yang wow banget. Ehehe. Setelah itu, alhamdulillah kembali sehat seperti biasa.

Setelah Vaksin, Bisakah Positif Covid-19?

Berkali-kali pertanyaan serupa masuk ke DM Instagramku. Ya, pasca vaksin 3 mingguan aku dan suami dinyatakan positif Covid-19 melalui swab PCR. Awalnya kami nggak sadar jika sudah terpapar Covid-19 karena masih sehat-sehat saja. Namun, saat suami mendapat kabar jika orang kantor yang kontak erat dengan dia dinyatakan positif Covid-19, kami melakukan swab PCR.

Ya meski sudah mendapat vaksin dosis pertama, aku tetap terkonfirmasi positif Covid-19.

Lalu apa sih fungsi vaksin? Vaksin atau nggak vaksin tetap bisa positif Covid-19 dong?

Oh tentu saja jawabannya IYA. Sekali lagi, vaksin bukan berarti menjamin kita terhindar dari virus Covid-19. Kita tetap bisa terkena virus ini, tetapi seenggaknya jika kita sudah menerima vaksin, gejala saat isoman terasa ringan. Hanya migrain, badan pegal linu, dan tenggorokan nggak nyaman. Nggak kebayang deh jika aku belum vaksin, mungkin gejalanya akan lebih berat.

So, jika kamu memiliki kesempatan untuk vaksin Covid-19 jangan ragu dan jangan ditunda-tunda. Bismillah, ikhtiar biar badan sudah mengenali virus Covid-19 sehingga ketika positif Covid-19 kekebalan tubuh sudah terbentuk. Doaku, semoga kita yang sedang sakit atau sedang pemulihan segera sehat lagi ya. Sehat selalu untuk aku, kamu, kita semua. Aamiin

Ella Fitria

Yuk Baca Lainnya!