Sekadar memilih merek mesin cuci, lemari es, kompor, kasur, hingga rice cooker saja kami kelimpungan. Bingung mana yang bagus, mana yang hemat listrik, dan mana yang terbaik. Hahaha. Dasar ya. Akhirnya kami memutuskan membeli barang-barang rumah tangga berbekal review di blog maupun youtube. Kehidupan setelah berumah tangga memang banyak bedanya, ya? Terutama soal mengambil keputusan. Terdengar klise memang, tapi jujur ada rasa aneh dan kaget saat dihadapkan untuk mengambil keputusan meski hal sepele. Contohnya saat kami memulai membeli peralatan rumah tangga. Ya kali, dari dulu urusan rumah tangga memang di-handle sama orang tua. Lha sekarang, mau nggak mau kami harus mulai belajar.
Alasan Memilih Kasur Inthebox
Sama halnya ketika memilih kasur. Aku punya pilihan A, mas suami punya pilihan B. Gitu saja terus hingga kami memutuskan mencoba membeli kasur Inthebox. Please, jangan anggap ini endorse, ya! Tapi kalau Inthebox mau meng-endorse diriku ya mau banget lha. Eh siapa diriku astaga. Hahaha
Motivasiku menulis review kasur Inthebox nggak lain karena saat iseng bikin story unboxing kasur di instagram banyak pertanyaan yang masuk. Maybe banyak yang masih galau memilih kasur yang nyaman untuk menjaga kualitas tidur, ya. Jadi, mari kita review kasur ini pelan-pelan.
Eits, sampai lupa alasan kami memilih kasur Inthebox ini. Jujur, kami sempat bingung memilih kasur yang nggak ‘ngendelong’ ketika ditiduri, pun kami prefer kasur yang nggak panas. Maklumlah, sebelumnya kasur baru kami bikin badan sakit-sakit karena ketika ditiduri ‘ngendelong’ dan cenderung menyimpan panas. Bangun tidur bukannya segar malah badan terasa diajak maraton berkilo-kilo meter dan berkeringat.
Sebenarnya kami mencari kasur yang bukan sekadar empuk saja, tetapi yang nyaman dan enak ketika ditiduri. Terlebih berat badan suamiku 73 kg, PR banget mencari kasur empuk tapi nggak ‘ngendelong’. Btw, teman-teman mudeng kan arti ‘ngendelong’? Jadi nyungsep gitu.
Packing Kasur Inthebox X
Namanya juga kasur Inthebox, otomatis packing-nya di dalam box kardus dong. Sebenarnya nggak kaget-kaget amat dengan bentuk kasur Inthebox X saat tiba di rumah kami. Ya karena kami sudah kepo jauh-jauh hari seperti apa bentuknya, lalu bagaimana cara unboxing-nya.
Meski di-packing dengan box kardus, kasur ini tetap berat, lho. So, sebelum unboxing, pastikan ruangan bersih supaya nggak perlu gotong-gotong kasur untuk memindahkan, ya. Nggak bisa membayangkan deh, kalau harus menggotong-gotong kasur Inthebox yang sudah mengembang. Berat bangeeet sungguh.
Hah? Kasur Inthebox bisa mengembang?
Jadi begini, kasur ini di-packing dengan vacuum sehingga lebih ringkas dan kecil. Dalam box kardus terdapat satu kasur dan satu bantal (free) yang di-vacuum juga, lalu ada manual book, kartu garansi, dan uniknya ada cutter untuk memudahkan kita merobek plastik kasur. Nah begitu plastik disayang eh sayat pelan-pelan, kasur ini mulai mengembang. Puuussshhhhh!
Kelebihan Kasur Inthebox X
Kelebihan Kasur Inthebox X |
Selain itu, kasur Inthebox seri X dilengkapi dengan teknologi quilting supersoft yang membuat kasur nggak terasa panas di malam hari. Kasur ini juga memiliki lapisan busa atas dengan kepadatan tinggi dan supersoft yang dilengkapi dengan teknologi fiber (fibertech), lho.
Dan yang paling penting, kasur Inthebox X memiliki independent pocket spring. Pocket spring dirancang sesuai dengan anatomi tubuh manusia dan konturnya saat sedang tidur. So, apakah kasur ini benar-benar nggak bikin pegal linu saat tidur? Nanti kita bahas, ya!
Ukuran Kasur Inthebox X
Untuk ukuran kasur sama seperti kasur Inthebox seri lainnya, kok. Terdapat ukuran 90×200, 100×200, 120×200, 160×200, 180×200, dan 200×200. Teman-teman bisa memilih ukuran kasur ini berdasarkan kebutuhan dan ukuran kamar. Jangan sampai beli kasur ukuran besar tapi membuat kamar terasa sesak bahkan bikin pintu kamar nggak bisa ditutup. Hahaha
Cara Membeli Kasur Inthebox X
Nah, pertanyaan yang paling banyak masuk ke DM instagram-ku adalah “beli kasur Inthebox dimana, mbak?” Tentu sobat mager ini selalu membeli barang via online. Sungguh, dari berbagai peralatan rumah tangga 99% beli secara online. Kulkas dan mesin cuci sekalipun beli online. Wkwkwk
Teman-teman bisa membeli kasur Inthebox ini melalui e-commerce Shopee atau Tokopedia. Bisa juga langsung membeli melalui webiste Inthebox, ya. Paling suka sih free ongkir-nya mantap, kami sama sekali nggak kena ongkir. Untuk estimasi pengiriman juga tergolong cepat karena kurang lebih 3 harian saja. Awalnya ku kira harus menunggu dua mingguan, eh ternyata nggak dong!
Oya, untuk harganya bisa teman-teman cek di official store-nya, ya. Kemarin kami membeli ukuran kasur 120×200 yang seri X ini seharga Rp1.599.000. Free ongkir, dapat free satu bantal Inthebox. Oya tinggi kasur seri X ini sekitar 30 cm. Serius, ukuran 120×200 sudah lebih cukup untuk kami, nggak kekecilan dan nggak kebesaran. Mengingat ruangan kami yang nggak begitu luas, jadi mesti pintar atur posisi.
Satu Bulan Pemakaian Kasur Inthebox X
Jujur, awalnya rada ragu dengan kasur ini. Ya karena berat badan suamiku cukup gendud, di angka 73 kilogram. Namun, selama satu bulan pemakaian sungguh takjub banget sama kualitas kasur Inthebox X.
Kasur Inthebox X |
Pertama, ketika kasur ini diduduki atau ditiduri nggak ‘ngendelong’ atau nyungsep banget. Meski ada efek mentul karena cukup empuk, tapi nggak bikin badan pegal linu. Menurutku tingkat keempukannya pas dan soft.
Kedua, kami nggak lagi merasakan kasur yang cenderung panas. Sungguh, dulu tuh sering banget beringat dan kebangun tengah malam. Eh sekarang ini pakai Inthebox kualitas tidur terasa maksimal.
Ketiga, kasur ini cepat banget kembali ke bentuk semula setelah terkena tekanan. Sepersekian detik doang sudah kembali seperti awal.
Keempat, permukaan kasurnya tuh terasa lembut dan halus. Meski sudah dilapisi seprai tetap saja terasa lembut dan empuk.
Kekurangan Kasur Inthebox X
Nah biar afdol, kita juga bahas kekurangan kasur Inthebox X, yuk.
Corak kasur Inthebox X |
Pertama, aku kurang suka dengan corak yang ada di permukaan kasur Inthebox X. Jadi tuh ketika dilapisi seprai yang polos, apalagi warna putih, coraknya masih terlihat. Huhuhu *padahal seprainya tebal, lho. Tapi kalau menggunakan seprai polos selain warna putih aman sih, coraknya tertutup.
Kedua, untuk struktur tepi dan pojokan kasur terlalu soft sehingga ketika diduduki di bagian pojok terasa ‘nyungsep’. Ya walaupun nggak ‘nyungsep’ banget sih. Namun terasa berbeda ketika duduk di kasurnya.
Ketiga, kata admin Inthebox kasur ini nggak boleh diberdiriin terlalu lama karena khawatir pear-nya bergeser. Agak repot kalau mau pindahan beda kota, kan. Ehehehe. Tapi untuk sekadar dibersihkan atau pindah tempat boleh diberdirikan kok. Asal nggak lebih dari lima jam.
Keempat, belum ada lagi kekurangan yang kami rasakan, nih. Maybe kalau sudah enam bulan atau satu tahun pemakaian akan aku review lagi, ya! Hahaha
Overall, untuk harga segitu menurutku worth to buy, apalagi kualitas kasur yang bagus. Sungguh, berkat kasur Inthebox X tidur kami makin nyenyak. Badan kami juga nggak pegal-pegal lagi. Isolasi mandiri karena positof