Yah, aku kok keluar flek lagi, ya?
Pesan singkat itu aku kirimkan kepada suamiku yang masih berada di kantor. Cuaca mendung di luar sana seakan mendukungku untuk bed rest total. Kemudian, ingatanku kembali melayang. Membayangkan ketika kemarin malam kami mendatangi praktik dokter spesialis kandungan untuk memeriksakan kandunganku.
Begitu namaku dipanggil, aku bersiap untuk USG transvaginal yang kedua kalinya. Betapa bahagianya kami saat layar monitor di depan menampakkan kantung kehamilan yang sudah berisi embrio. Sungguh terharu sekali, apalagi suara detak jantungnya juga sudah terdengar. Seketika aku meneteskan air mata, rasa bahagia membuncah, menyibak kekhawatiran yang selama ini kami rasakan.
Kehadirannya Mengukir Kebahagiaan untuk Kami dan Keluarga Besar
Ya, siapa yang tidak bahagia ketika dipercaya memiliki buah hati? Makanya, begitu selesai USG, kami buru-buru menebus vitamin dan obat penguat kandungan. Kami pun segera pulang supaya aku bisa langsung beristirahat dan tidak kelelahan. Maklum lah ini adalah kehamilan pertamaku yang ditandai dengan flek. Jadi, setiap saat merasakan pergulatan batin luar biasa.
Hasil USG : Terlihat Kantung Kelahiran dan Ada Detak Jantung |
Selama perjalanan pulang, mata kami sering beradu dan berujung tersenyum bersama. Sesekali suamiku menggenggam dan mengusap punggung tanganku. Gerimis di luar, playlist lagu yang kami dengar, dan potongan foto USG yang aku pandang membuat malam itu terasa sempurna. Sungguh!
***
Ternyata, kebahagiaan kami hanya bertahan tak lebih dari 24 jam saja. Persis saat suamiku selesai menyiapkan air hangat untukku dan aku menuju kamar mandi, sepersekian detik tiba-tiba aku merasakan perdarahan sangat deras. Aku pun memanggil suamiku dengan suara paruh. Tenggorokanku terasa kering, dadaku sesak, rasanya semua yang kami miliki hancur seketika. Gelap!
Suamiku langsung mendekapku, mengelus kepalaku sambil menenangkan. Tanpa pikir panjang, kami langsung menuju ke IGD salah satu Rumah Sakit di Semarang. Dalam perjalanan, kami saling diam, kami saling menata hati, dan kami saling mengontrol perasaan emosi. Kesunyian menyelimuti, seakan kami terpisah dari keramaian jalan malam itu.
Tetesan air hujan terlihat berguguran di balik jendela mobil yang kami kendarai. Rasanya aku ingin sekali berteriak, lalu membasahi tubuh dengan air hujan. Ya Tuhan, apakah aku ini keguguran? 7 minggu, 3 hari. Kami berjuang semampu dan sekuat yang kami bisa. Namun, mungkin Tuhan punya rencana yang lebih hebat.
Berkali-kali air mata kami menetes bersama. Berkali-kali pula kami mencoba menerima rasa kehilangan, kecewa, sedih, marah, dan segala emosi terhadap diri sendiri. Kami pasrah, kami kalah, apa pun yang dokter katakan, kami akan menerimanya sepenuh hati.
Tindakan Kuretase untuk Membersihkan Jaringan yang Tersisa
Esok hari, aku dijadwalkan untuk melakukan kuretase. Bermalam di ruang observasi rasanya sungguh melelahkan fisik dan mental. Namun, suamiku selalu menjadi penguat, padahal aku tahu betapa hancurnya dia. Makin malam, suara jarum jam terdengar makin nyaring di telingaku.
Ruang observasi terasa sangat sunyi, sepi, dan dingin. Meski aku sudah disuntik obat untuk menghentikan perdarahan, tetapi perdarahan belum juga berhenti. Aku mencoba terlelap dengan menahan rasa pegal di sekujur tubuh.
Persiapan Tindakan Kuretase |
Selama kurang lebih 3 jam, aku baru tersadar setelah melewati serangkaian drama karena aku mengigau tak ada hentinya. Begitu aku membuka mata dan memegang pipi suamiku, air matanya jatuh. Aku bisa merasakan kekhawatirannya. Sungguh, baru kali ini aku merasakan sosok laki-laki setulus dia, sehebat dia, dan sesabar dia.
Keguguran Menyisakan Sakit Mental, Fisik, dan Finansial
Berada di Rumah Sakit selama 3 hari 2 malam memang menguras energi. Terlebih, kami harus berkenalan dengan rasa depresi atas kehilangan janin di dalam kandungan. Belum lagi jika memikirkan biaya yang dihabiskan. Luka batin, fisik, dan finansial menjadi tidak stabil pun bisa menjadi bumerang.
Ilustrasi Kondisi Setelah Keguguran |
Untungnya, aku sudah memiliki asuransi kesehatan sejak beberapa tahun lalu. Jadi, kami tak harus mengorbankan tabungan, dana darurat, atau menjual sebagian investasi untuk keperluan pemulihanku. Bayangkan saja kalau aku tidak memiliki asuransi kesehatan, mungkin finansial kami akan sangat berantakan. Mengingat biaya kuretase di rumah sakit swasta dengan pelayanan prima terbilang cukup mahal.
Keguguran ini menjadi pelajaran berharga buat kami untuk makin serius merencanakan keuangan dan makin melek terkait proteksi diri dengan pertanggungan atau asuransi. Memang, bagi sebagian orang menganggap asuransi hanya sebelah mata saja. Malah banyak yang beranggapan memiliki asuransi hanya akan memperkaya perusahaan asuransi.
Selain itu, banyak juga yang merasa dirugikan, bahkan ditipu oleh pihak asuransi. Padahal, jika kita menelisik lebih jauh, asuransi bisa menjadi penolong dan penyelamat kita. Dengan catatan, kita paham dan tahu betul hak serta kewajiban yang kita pilih.
Aku jadi ingat, beberapa waktu lalu aku membaca riset Alvaro Research Center tahun 2017 yang mengemukakan bahwa 41,1 % generasi milenial usia 22 hingga 36 tahun memiliki kesadaran pentingnya asuransi kesehatan. Semoga, makin tahun, makin banyak yang menyadari betapa pentingnya sebuah pertanggungan atau asuransi.
Sama kah Asuransi dengan Tabungan dan Investasi?
Terus terang, dulu aku beranggapan kalau pertanggungan atau asuransi sama halnya dengan tabungan dan investasi masa depan. Ternyata, makin mempelajari tentang asuransi, mindset itu berubah. Aku memang bukan agen asuransi atau seseorang yang ahli di bidang keuangan. Melainkan, aku hanya ingin berbagi sekelumit informasi mengenai asuransi dan seberapa penting asuransi berperan dalam hidup kita.
Perbandingan Asuransi dengan Investasi |
Sebagian orang, banyak yang mengira bahwa asuransi sama dengan investasi dan menabung. Padahal konsepnya berbeda. Jika investasi, tujuan utamanya tentu untuk mendapatkan keuntungan, bukan? Lalu jika menabung, tujuannya hanya untuk mengumpulkan uang dengan risiko nilai uang yang kita kumpulkan akan tergerus inflasi. Nah, jika asuransi, tujuan utamanya adalah untuk memproteksi diri dan harta benda yang kita miliki. Konsep asuransi, investasi dan tabungan berbeda, kan?
Baru-baru ini, issue terkait publik figur yang merasa dirugikan oleh asuransi mencuat di media sosial. Nah, dari sini kita bisa belajar untuk lebih aware dan memahami asuransi apa yang sebaiknya kita pilih. Jujur, sebagai pengguna asuransi pendidikan dan asuransi kesehatan, aku merasakan betul kemudahan klaim dan hak yang didapatkan.
Jenis-jenis Asuransi yang Paling Sering Diminati
Seperti yang sudah aku tuliskan di atas, bahwa asuransi bertujuan untuk memproteksi diri dan harta benda yang kita miliki. Berikut ini beberapa asuransi yang paling sering diminati:
Jenis Asuransi yang Paling Sering Diminati |
- Asuransi Kesehatan adalah asuransi yang menanggung biaya pengobatan hingga perawatan medis ketika kita sakit. Biasanya kita akan mendapatkan manfaat asuransi kesehatan berupa rawat inap, rawat jalan, dan pembedahan.
- Asuransi Jiwa adalah asuransi yang memberikan jaminan uang pertanggungan jika kita meninggal dunia. Biasanya produk ini disarankan untuk tulang punggung keluarga.
- Asuransi Mobil adalah asuransi yang bertujuan untuk memproteksi mobil kita. Produk ini terdiri dari dua pilihan, yakni all risk (comprehensive) dan Total Loss Only (TLO). Asuransi all risk mobil untuk menanggung semua risiko yang terjadi pada mobil, sedangkan asuransi TLO hanya mengcover kerusakan parah saja.
- Asuransi Perjalanan adalah asuransi yang memberikan pertanggungan jika terjadi risiko saat bepergian. Produk ini diperuntukkan untuk kita yang sering melakukan perjalanan atau traveling.
- Asuransi Kecelakaan adalah proteksi yang memberikan uang pertanggungan berupa santunan meninggal dunia, cacat tetap, hingga perawatan di rumah sakit jika kita mengalami kecelakaan.
- Asuransi Syariah adalah asuransi yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah. Cara kerjanya berbeda dengan asuransi konvensional. Asuransi syariah memiliki konsep saling menanggung risiko satu sama lain (sharing risk) dengan menghibahkan sebagian dana kontribusi (premi).
Hidup Makin Tenang dengan Proteksi Asuransi, Benarkah Demikian?
Saat ini, merasakan hidup aman dan nyaman di tengah pandemi adalah hal yang tidak mudah. Terlebih, aku dan suami pernah terkonfirmasi positif Covid-19. Selain itu, bulan lalu aku pun keguguran di masa pandemi. Rasanya makin mengkhawatirkan ketika mendengar kabar varian baru Covid-19 muncul di beberapa negara.
Namun, rasa takut dan khawatir itu bisa sedikit diredam ketika kita sudah memiliki bekal untuk mengatasi risiko terburuknya. Sama seperti beberapa manfaat asuransi di bawah ini yang akan membuat hidup kita makin tenang.
Beberapa Manfaat Asuransi |
Jaga Stabilitas Finansial
Bayangkan saja, jika aku tidak memiliki asuransi kesehatan, berapa biaya kuretase yang akan aku habiskan? Aku yakin, jika kami hanya mengandalkan tabungan dan dana darurat saat keguguran, keuangan kami tentu akan berantakan, bahkan minus.
Namun, berbeda cerita karena kami rela menyisihkan gaji untuk membayar asuransi kesehatan setiap bulannya. Selain itu, kami prefer membayar premi setiap bulan untuk mengantisipasi biaya Rumah Sakit yang mengalami kenaikan sebesar 12-18% setiap tahun.
Sama halnya dengan asuransi jiwa, jika tulang punggung keluarga meninggal dunia dan tidak memiliki asuransi jiwa. Apa yang bisa dilakukan oleh keluarganya? Apakah kondisi keuangan mereka akan baik-baik saja? Lain cerita jika tulang punggung keluarga memiliki asuransi jiwa, keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan dana santunan. Dana tersebut bisa digunakan untuk melanjutkan kehidupan dengan kondisi finansial yang baik-baik saja.
Mengurangi Risiko yang Akan Terjadi
Manfaat memiliki asuransi kedua adalah untuk mengurangi risiko yang akan terjadi. Memang saat masih muda, gagah, dan sehat, kita merasa serba bisa. Kadang kita lupa, bahwa kematian, bencana, dan berbagai risiko lainnya bisa datang kapan saja. Dengan asuransi, tentu bisa meminimalkan risiko di masa depan yang tidak kita inginkan.
Selain itu, adanya asuransi juga akan meminimalkan terlilit hutang saat terjadi sesuatu dan terdesak finansial. Asalkan, asuransi yang kita miliki memang berhubungan dengan risiko yang sedang kita alami.
Mendapat Proteksi Secara Optimal
Secara umum, ketika membahas proteksi (asuransi) erat kaitannya dengan kesehatan atau kondisi di mana kita tidak berdaya untuk melakukan banyak hal. Jika sudah demikian, apa yang bisa kita lakukan? Mengupayakan sedemikian rupa agar bisa bangkit lagi, bukan? Jika kita tidak memiliki asuransi, tentu tabungan atau harta investasi kita harus direlakan untuk membayar biaya-biaya.
Sama halnya dengan asuransi mobil, jika terjadi kecelakaan, tentu asuransi mobil akan sangat membantu karena kita bisa mengklaimnya. Namun, perlu diingat untuk besaran klaim yang diterima menyesuaikan dengan kesepakatan awal dan jenis asuransi apa yang kita ambil.
Tips Memilih Asuransi Agar Tidak “Merasa” Dirugikan
Beberapa orang menganggap asuransi itu bagaikan payung. Aku sepakat sih, karena saat turun hujan kita nggak perlu basah-basahan. Namun, tidak menutup kemungkinan kita akan tetap basah juga meskipun sedikit. Lalu muncul pertanyaan:
Sudah punya asuransi kok tetap terdampak risiko, sih?
Jawabannya, tentu saja tetap terdampak risiko, karena asuransi tidak mutlak dapat mengatasi risiko yang akan terjadi. Namun, dengan asuransi setidaknya kita bisa meminimalkan risiko dan memproteksi diri lebih optimal.
Nah, supaya kita tidak salah memilih asuransi dan tidak merasa dirugikan oleh pihak asuransi, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini sebelum membeli asuransi.
Tips Memilih Asuransi |
Pertimbangkan Jenis Asuransi yang Dipilih
Periksa Manfaat Asuransi Berdasarkan Kebutuhan
Untuk memilih asuransi, kita juga harus mempertimbangkan manfaat yang akan kita dapatkan. Alasannya, karena setiap jenis asuransi tentu memiliki manfaat yang berbeda. Jangan tergiur dengan premi yang murah tanpa mengecek manfaat atau hak yang akan kita terima.
Selain itu, jangan gegabah membeli asuransi yang sebenarnya kita tidak terlalu membutuhkannya. Contohnya, ketika kita sudah memiliki asuransi kesehatan, tetapi kita khawatir asuransi tersebut tidak cukup untuk meng-cover biaya kesehatan. Lalu, kita gegabah mendaftar lagi asuransi penyakit kritis tanpa melakukan cek kesehatan terlebih dahulu.
Bandingkan Polis Asuransi
Salah satu hal yang tidak kalah penting dalam memilih asuransi adalah membandingkan polis asuransi. Polis asuransi merupakan bukti kontrak perjanjian yang tertulis antara pihak penanggung dengan pihak tertanggung. Nah, polis ini berisi segala hak dan kewajiban antara masing-masing pihak.
Untuk mendapatkan premi dan manfaat asuransi terbaik, sebaiknya kita membandingkan berbagai polis asuransi. Tujuannya juga agar kita tidak merasa dirugikan atau merasa ditipu oleh pihak asuransi. Saat ini kita juga bisa membandingkan polis asuransi secara online sehingga lebih praktis, lho.
Pilih Perusahaan Asuransi yang Kredibel
Seiring gaya hidup modern dan perkembangan teknologi, saat ini banyak perusahaan asuransi yang bermunculan khususnya di Indonesia. Maka, kita harus jeli dan selektif dalam memilih perusahaan asuransi yang terpercaya. Pastikan perusahaan asuransi yang kita pilih berlisensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan terdaftar di AAJI untuk perusahaan asuransi jiwa atau AAUI untuk perusahaan asuransi umum.
Selain itu, kita juga harus melakukan riset terutama terhadap kekuatan keuangan perusahaan asuransi. Caranya kita bisa melihat kekuatan keuangan perusahaan asuransi melalui besaran minimal Risk Base Capital (RBC) 120%. Nah, RBC ini merupakan cara tepat untuk mengukur tingkat kesehatan keuangan perusahaan asuransi. Dengan minimal RBC 120%, perusahaan asuransi tersebut dinilai mampu membayar klaim hingga menjalankan investasi.
Lifepal sebagai Marketplace Asuransi Terbaik
Lifepal Marketplace Asuransi Terbaik |
Setelah mengetahui konsep asuransi, jenis-jenis asuransi, manfaat asuransi, dan cara memilih asuransi, selanjutnya aku akan membahas marketplace asuransi. Yap! Hadirnya Lifepal merupakan angin segar untuk aku dan suamiku yang sedang mencari asuransi jiwa. Lifepal bisa dikatakan sebagai marketplace asuransi di Indonesia yang bekerja sama dengan lebih dari 40 perusahaan asuransi di Indonesia.
#asuransilifepal |
#asuransilifepal juga bekerja sama dengan PT Anugrah Atma Adiguna sebagai pialang asuransi yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor izin KEP-018/KMK.17/1992 dan anggota Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO) 60-2001/APPARINDO/2019. Jadi, semua produk asuransi dan perusahaan yang bekerja sama dengan Lifepal tentu legal dan kredibel.
Cara Mudah Mendaftar Asuransi Pilihan Kita di Lifepal
Kemarin, aku sempat berdiskusi dengan customer care Lifepal untuk menanyakan asuransi jiwa. Responsnya lumayan cepat dan ramah sekali. Customer care-nya menjelaskan dengan detail perbandingan asuransi jiwa berdasarkan budget yang kami sediakan.
Kami dipilihkan asuransi jiwa dengan premi Rp715.000/tahun dan biaya santunan kematian Rp300.000.000. Kalau mau pilih yang biaya santunan kematian hingga Rp500.000.000 pun bisa, kita cukup membayar premi Rp1.192.000/tahun. Btw, besaran premi tersebut hanya berlaku untuk masa perlindungan satu tahun, ya. Namun, ada juga kok yang masa perlindungan hingga 20 tahun. Intinya, sesuaikan asuransi dengan budget dan prioritas kita.
Konsultasi dengan Customer Care Lifepal via Whatsapp |
Untuk lebih jelasnya, teman-teman bisa berdiskusi untuk seputar asuransi dengan cara di bawah ini, ya:
- Hubungi kontak WhatsApp Lifepal di nomor 0823-3003-0027 atau melalui hotline (021) 3111 6121;
- Kita akan terhubung dengan customer care untuk membantu mengetahui skala prioritas kebutuhan dan anggaran kita;
- Tim Lifepal akan memberikan rekomendasi polis yang sesuai dengan profil kita;
- Proses pelengkapan dokumen dapat dilakukan via email atau dalam bentuk PDF;
- Buku polis dalam bentuk hardcopy akan dikirimkan ke rumah kita deh.
- Kunjungi situs lifepal.co.id, pilih jenis asuransi yang kita diinginkan;
- Isi formulir data diri, seperti jenis kelamin, usia, nomor telepon, dan email. Kemudian klik Tampilkan Pilihan Polis;
- Pilih 3 polis yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, lalu klik tombol Bandingkan pada masing-masing kolom brand;
- Jika sudah membandingkan polis, lalu pilih polis yang ingin dibeli, klik Beli;
- Registrasi akun dengan mengisi data diri, kemudian klik Check Out.
Gampang banget, kan? Saranku sih lebih baik menggunakan kedua cara di atas untuk menentukan asuransi yang tepat. Jadi, kita riset sendiri melalui website Lifepal terlebih dahulu, lalu make sure ke tim Lifepal melalui chat WhatsApp. Hal ini tentu bertujuan supaya kita makin yakin dan tidak salah memilih asuransi.