Beberapa hari lagi, bulan Ramadan akan segera tiba. Kali ini aku nggak akan ngomong “perasaan baru kemarin Ramadan, kok waktunya cepat banget”. Bohong atuh kalau merasa waktu ini berjalan cepat, wong selama pandemi menjalani hari-hari tuh terasa lama banget. Bosan, engap, takut, khawatir, kok ya pandemi nggak kelar-kelar. Ada yang sama merasakan hal demikian?
Eh tapi, kalau mengingat memori yang manis-manis, rasanya waktu ini cepat banget. Ya, kan? Ahahaha, dasar manusia. Btw, bulan Ramadan besok adalah Ramadan tahun kedua bareng Pak Suami. Tentunya, kami akan menghadapi perubahan kebiasaan lagi. Namun, senggaknya kami nggak perlu banyak beradaptasi karena sudah pernah merasakan Ramadan bareng, meskipun baru sekali. Semoga, Ramadan tahun ini kebiasaan baru (yang baik) makin konsisten dijalani.
Berlatih Memasak Lebih Giat untuk Menyiapkan Menu Buka dan Sahur
Jujur, aku sangat kewalahan begitu pindah ke salah satu kecamatan yang ada di Purbalingga. Masalahnya, kami jauh dengan kota yang serba ada. Di sini, cuma bisa mengandalkan masakan sendiri karena nggak ada ojol dan kawan-kawannya. Sesekali aku mencoba membeli masakan dari rumah makan, tetapi rasanya nggak cocok.
Padahal, dulu saat di Semarang, semuanya serba ada. Mau menu buka puasa atau sahur tinggal klik-klik saja. Namun, sekarang aku mesti berlatih memasak. Memang tampak sepele, tetapi proses memasak tuh nggak mudah. Belajar memasak ternyata sama dengan belajar memanage emosi dan banyak hal.
Untungnya, satu dua menu sudah bisa ku olah dengan enak. Meskipun banyak trial dan eror plus sering mendengar perkataan “alah masak gitu doang masa nggak bisa? Tinggal nonton tutorial di youtube kan beres” OO, NGGAK SEMUDAH ITU PEMIRSA! Hampir tiap kali aku masak juga mencari resep di internet dan nontonin youtube dulu. Namun, rasanya tetap saja ada yang kurang. Uhuhu. Semoga, aku makin jago meracik bumbu masakan, biar Ramadan kali ini bisa menyiapkan menu buka puasa dan sahur yang lezat! Ahahaha
Mengunjungi Makam Si Kecil Setiap Hari Jumat Pagi
Bulan November tahun 2021 lalu, kebetulan aku mengalami keguguran di usia kandungan kurang lebih 8 minggu. Aku dan suami sudah punya planing untuk mengunjungi makan si kecil selama bulan Ramadan setiap hari Jumat pagi. Hitung-hitung sekalian jalan-jalan pagi dan olahraga. Duh, kalau bahas makam si kecil jadi agak melow nih, rasanya campur aduk. Bayangkan saja lagi di puncak rasa bahagia tiba-tiba kami dipaksa berkenalan dengan rasa kehilangan. Namun, nggak apa-apa karena saat ini mental kami sudah jauh lebih baik.
Connecting Happiness dengan Menyambung Silaturahmi
Nah, selain itu, kami juga punya kebiasaan lain setiap menjelang Ramadan yakni menyambung silaturahmi dengan keluarga besar. Terutama kepada kedua orang tua kami. Karena jarak tempat tinggal kami dengan kedua orang tua Pak Suami cukup jauh, kami berinisiatif memanfaatkan layanan JNE untuk mengirimkan paket.
Baru minggu lalu, aku mengirimkan paket masker untuk Mamah mertua. Memang kalau dinilai dari nominalnya nggak seberapa, tetapi beliau senang sekali menantunya perhatian. Hitung-hitung cara ini juga untuk berbuat baik menjelang Ramadan.
Selain itu, seperti tahun sebelumnya kami juga sudah berencana untuk mengirimkan berbagai camilan Lebaran. Hal-hal kecil seperti ini bisa bikin Mamah mertuaku bahagia banget, lho. Ya, meskipun sebenarnya mereka bisa membelinya sendiri karena mereka tinggal di tempat yang lebih kota dari kami. Namun, mengirimkan paket untuk mereka merupakan salah satu bentuk rasa sayang kami. Sepele, tetapi bisa menghubungkan kebahagiaan!
Joni Super Kurir: Pahlawan Penghubung Kebahagiaan
Salah satu penghubung kebahagiaan kami saat menjalani silaturahmi nggak lain nggak bukan adalah Joni Super Kurir JNE. Teman-teman pasti merasa bahagia saat paket teman-teman tiba di pelukan, kan? Malah, kadang beberapa menit sekali selalu men-tracking nomor resi karena sudah nggak sabar menunggu paket tersebut tiba. Buatku, kurir ini termasuk salah satu pahlawan pengantar paket sekaligus kebahagiaan, deh. Kadang hujan, panas, pagi, siang, sore, kurir ini nggak kenal lelah.
Tampil Kasual, Lebih Akrab dengan Pelanggan
Btw, tahu nggak kalau JNE baru saja meresmikan seragam kurir karya ilustrator Marvel & DC Comics? Yap! Ario Anindito merupakan professional komik artis yang karyanya telah dipercaya oleh banyak perusahaan hiburan besar di Amerika, seperti Marvel, DC dan lainnya. Keren banget nggak, sih? Kolaborasi ini menghasilkan seragam baru JNE berdesain t–shirt berwarna merah dengan ilustrasi super kurir yang ikonik.
Seragam baru ini mulai digunakan resmi di Jakarta khusus hari Sabtu dan Minggu, tepatnya kemarin pada 12 Maret 2022. Seragam baru ini akan diterapkan bertahap di seluruh cabang JNE di Indonesia. Semoga, adanya seragam baru JNE ini bisa membuat para ksatria tampil kasual dan rapi di hari libur.