Menjadi Orang Tua Baru Membuat Kami Harus Menelaah Banyak Ilmu

oleh Ella Fitria
Menjadi Orang Tua Baru Membuat Kami Harus Menelaah Banyak Ilmu

Akhir tahun 2022, aku sedang berjuang melahirkan si kecil ke dunia setelah pernah keguguran dengan segudang trauma. Ya, hamil kedua pasca keguguran membuat aku dan suami sangat hati-hati karena kejadian ini nggak mau terulang lagi. Rasa kehilangan yang begitu dalam membuat kami belajar banyak hal. Terlebih, hamil kedua ini juga mengalami perdarahan dan harus bolak balik opname di rumah sakit selama tiga kali.

Aku pikir, menjadi orang tua rasanya tidak akan sekompleks ini. Namun, aku keliru, ternyata menjadi orang tua itu nggak mudah, butuh perjuangan yang luar biasa, terutama fisik. Sungguh, aku nggak bakal sanggup mengurus baby newborn tanpa bantuan orang-orang terkasih. Terlebih, setelah melahirkan luka operasi belum sembuh sempurna. Butuh waktu berbulan-bulan sampai akhirnya aku bisa beraktivitas seperti biasa.

Aku bukan sedang menakut-nakuti para calon orang tua. Aku hanya ingin sedikit berbagi sekelumit cerita bagaimana perjalanan kami menjadi orang tua baru. Ada banyak persiapan yang harus diperhatikan supaya kita bisa memberikan hak anak secara mutlak. Selain itu, jika kita memiliki persiapan yang matang, kesehatan fisik dan mental kita bisa stabil. Dengan begitu, membersamai anak pun akan terasa menyenangkan tanpa beban.

Persiapan Sebelum Memutuskan Memiliki Anak

Sebetulnya, aku dan suami bukan orang yang ingin cepat-cepat memiliki anak. Memang, kami ada keinginan untuk memiliki buah hati, tetapi must go on aja. Sedikasihnya sama Allah. Meskipun demikian, pelan-pelan kami sudah menyiapkan berbagai hal. Tujuannya, agar kami bisa memenuhi semua hak yang harus diterima oleh anak kami kelak. Barangkali, teman-teman membutuhkan insight kira-kira apa saja persiapan saat memutuskan ingin memiliki buah hati, simak poin-poin di bawah ini, ya!

Kesiapan Finansial

Hal pertama adalah menyiapkan kondisi finansial agar tetap stabil. Memang pengeluaran setiap orang saat sedang hamil berbeda-beda karena tergantung dengan kondisi ibu dan janinnya. Kebetulan, karena aku memiliki riwayat keguguran dan hamilku pun perdarahan, maka dokter obgyn menyarankan untuk USG setiap dua minggu sekali. Bisa dibayangkan berapa banyak pengeluarannya setiap bulan, kan?

Terlebih, aku juga full minum vitamin demi mempertahankan janin. Keuangan kami pun sempat goyah karena kami nggak mempersiapkan dana untuk opname. Padahal, saat aku hamil, aku harus opname 3 kali. Pertama, karena demam dan muntah hebat. Kedua, karena air ketuban kering. Ketiga, air ketubanku pecah dini dan akhirnya dilakukan operasi SC untuk melahirkan dede bayi meski belum cukup bulan.

Belum lagi setelah dede bayi lahir, pengeluaran kami makin banyak karena harus memenuhi perlengkapan dan peralatannya. Pokoknya, tanpa kesiapan finansial aku yakin kesehatan fisik dan mental kita bakal berantakan. Memang nggak semuanya bisa dibeli dengan uang, tetapi tanpa uang kita nggak bisa maksimal memberikan hak untuk anak.

Kesiapan Fisik dan Mental

Bila kesiapan finansial sudah mulai terpenuhi, saatnya menyiapkan fisik dan mental. Jujur, dulu aku nggak mengira jika memiliki anak rasanya capek luar biasa. Aku pikir cincay lah mengurus bayi, ternyata lebih capek naik gunung, lebih capek dari traveling berhari-hari, pokoknya lebih capek dari semua hal yang pernah aku lakukan selama ini.

Memang, terkadang rasa lelah dan capek bisa terobati saat melihat senyum dede bayi. Namun, yang namanya capek ya tetap capek. Badan remek, ngantuk, lelah, belum lagi kalau dede bayi nangis, semua rasa bercampur jadi satu. Maka, nggak heran kalau surga ada di telapak kaki Ibu. Karena seluar biasa itu menjadi seorang ibu.

Mulai Melakukan Perencanaan Masa Depan

Jauh sebelum anakku lahir, kami sudah merencanakan masa depannya sebelum ia dewasa. Kalau sudah dewasa mah suruh menentukan keinginan dan kebutuhannya sendiri, meskipun tetap kami pantau. Nah, saat dia masih bayi dan anak-anak, tentunya nggak bisa menentukan keputusan, bukan? Maka, jauh-jauh hari kami mencoba menyusun perencanaan masa depannya, seperti memilihkan sekolah, tempat les, hingga mengarahkannya untuk menumbuhkan bakat dan minatnya.

Memang, hal ini terlihat sepele. Namun, supaya keharmonisan rumahtangga tetap utuh, ada baiknya ajak pasangan untuk berdiskusi hal ini. Syukur-syukur pasangan kita yang tipenya fleksibel dan bisa diajak kerjasama. Nah, kalau pasangan kita tergolong orang yang keras kepala dan sulit diajak diskusi, wasalam deh! Oya, satu lagi, kami juga berdiskusi terkait keuangan anak kami. Misalnya, uang THR anak atau uang dari saudara untuk anak, kami kumpulkan jadi satu di rekening khusus.

Kesepakatan Pola Asuh

Persiapan selanjutnya adalah kesepakatan pola asuh anak. Kebetulan aku tinggal di desa yang masyarakatnya masih banyak mempercayai mitos-mitos. Jadi, nggak heran kalau pola asuh kami sering banget jadi bahan nyinyir. Untungnya, aku dan suami sudah sepakat untuk menerapkan pola asuh tanpa mempercayai mitos-mitos. Seringkali kami bergantian mengirim link jurnal atau video edukasi terkait pola asuh dan hal-hal seputar anak.

Selain itu, kami juga sudah merencanakan bagaimana kami memperlakukan anak, memberi contoh, membimbing, dan mendisiplinkan anak hingga ia dewasa. Hal ini perlu kerjasama antara suami dan istri supaya bisa mencapai goal yang diinginkan. Jangan sampai kita nggak memiliki rencana pola asuh, ya!

Membersamai Anak dengan Berbagai Aktivitas Edukatif

Selain memperhatikan berbagai persiapan di atas, kami juga berniat untuk mengajak anak melakukan aktivitas edukatif. Jadi, kami memiliki rencana setiap akhir pekan akan mengajak anak untuk bermain sambil belajar naik di outdoor ataupun indoor. Berikut ini beberapa referensi kegiatan yang akan kami lakukan.

Kegiatan outdoor dilakukan di luar ruangan yang bertujuan membantu anak bersosialisasi dengan sekitar. Selain itu, anak juga akan belajar mengenali sekitar dan membaca situasi. Kegiatan outdoor yang bisa dilakukan, seperti berenang, camping, trakking hingga berkebun. Pastikan untuk mengutamakan keselamatan si kecil saat berkegiatan outdoor.

Kegiatan indoor dilakukan di dalam ruangan atau di dalam rumah. Sejak anak kami bayi, kami sudah melakukan sensory play. Jadi, sensory play adalah aktivitas yang dapat mengasah kepekaan lima panca indera bayi. Ada indera peraba (kulit), pengecap (lidah), penglihatan (mata), pendengaran (telinga), dan penciuman (hidung). Kita bisa memanfaatkan berbagai barang yang ada di rumah, misalnya air, kerajinan pom-pom, bola kapas, rumput sintetis, kulit kacang, dan lainnya.

Sebenarnya ada banyak jenis mainan edukatif yang bisa disesuaikan berdasarkan usia anak. Kita juga bisa mengajak anak untuk mencoba resep baru. Selain itu, kita pun bisa memanfaatkan dunia digital untuk membantu tumbuh kembang anak.

Bermain Game Edukasi untuk Tingkatkan Keterampilan dan Kecerdasan

Menjadi orang tua harus mau meng-upgrdae ilmu agar anak mengembangkan kecerdasan dan keterampilan. Saat ini ada banyak game edukasi yang bertebaran di internet. Aku punya tips gimana caranya memilihkan game edukasi kepada anak supaya tepat sasaran dan nggak membuat mereka kecanduan.

  • Pertama, orang tua harus mencoba game yang akan diberikan ke anak supaya tahu apakah game tersebut layak diberikan ke anak.
  • Kedua, buat jadwal dengan konsisten, artinya jika waktu main game sudah habis maka orang tua mengarahkan untuk berhenti bermain game.
  • Ketiga, selalu temani dan dampingi anak saat bermain game.
  • Keempat, ajak diskusi terkait game yang sudah dimainkan.

Barangkali teman-teman membutuhkan rekomendasi game edukasi yang ramah anak, yuk intip ketiga game yang bisa dimainkan dan memiliki manfaat untuk kecerdasan dan keterampilan si kecil.

1. Mahjong Solitaire

Aku yakin, sebagian di antara teman-teman nggak asing dengan game Mahjong Solitaire ini. Game ini merupakan game yang mengharuskan pemain mencocokkan antara gambar satu dengan gambar lainnya atau yang disebut petak. Aku sangat menyukai permainan ini karena selain bisa melatih fokus, game ini juga melatih ketelitian dan kecerdasan anak saat memainkannya.

Cara mainnya pun sangat mudah, anak dapat memilih 4 tata letak papan yang berbeda termasuk dinding, hati, default (atau klasik / kura-kura), dan pryamid. Menariknya gambar-gambar yang ditawarkan berupa terkenal, jenis bangunan, konstruksi, renovasi, ekonomi, dan miniatur. Dengan begitu, anak akan lebih tertarik sekaligus belajar mengenal berbagai macam bangunan dan lainnya.

2. Grocery Cashier

Nah, kalau permainan Grocery Cashier ini melatih kecerdasan anak untuk berhitung dengan menyenangkan. Jadi, anak akan pura-pura menjadi kasir dan menghitung total belanjaan pembeli. Setelah dihitung, pembeli akan membayarnya dan anak akan memberikan kembalian jika ada kembalian.

Menariknya, anak juga akan mencoba mengoperasikan mesin kasir virtual sehingga anak nggak akan merasa sedang belajar berhitung karena sangat mengasyikan. Game ini juga menawarkan level permainan yang berbeda. Jadi, makin lama bermain, maka jumlah item makin kompleks. Untuk memainkan game ini juga sangat mudah karena setiap langkahnya ada petunjuk yang jelas.

3. The Amazing World of Gumball Tidy Up

Permainan ketiga yang bisa menjadi sarana edukasi anak adalah The Amazing World of Gumball Tidy Up. Pasalnya, permainan ini merupakan permainan membersihkan rumah. Jadi, setelah rumah dibuat berantakan, anak akan membantu merapikan rumah dengan cara meng-klik bagian yang berantakan. Secara nggak langsung, permainan ini tentu saja akan melatih anak untuk membantu membersihkan rumah dengan konsisten.

Dalam game tersebut, rumah dibagi menjadi kotak-kotak atas dan bawah. Anak-anak bisa memilih kotak atau ruangan mana yang belum dibersihkan sehingga anak-anak tahu kalau seluruh ruangan yang ada di rumah harus selalu dirapikan dan dibersihkan. Untuk menggunakan permainan ini juga sangat mudah karena anak nggak perlu mempelajari alur game terlebih dahulu.

Sebenarnya ada banyak game edukasi yang bisa kita pilih sesuai dengan minat dan hal apa yang sekiranya ingin kita ajarkan kepada anak. Teman-teman bisa memilih game edukasi anak di sini. Lalu, temukan game favorit anak kalian. Pastikan, sebelum bermain menggunakan game ini, teman-teman harus menerapkan beberapa tips di atas agar game yang dimainkan sesuai sasaran.

You may also like

0 0 vote
Rating Artikel
Subscribe
Notifikasi
guest
1 Komentar
Terbaru
Terlama Paling Banyak Vote
Feedback Sebaris
Lihat semua komentar
kingdomtaurusnews.com
15 Juni 2023 17:00

Keren, buat parenting modern.