Bulan Ramadan tahun ini, Allah memberikan kepercayaan lagi setelah empat bulan sebelumnya keguguran dan berakhir kuretase. Awalnya, aku sudah curiga hamil karena pinggangku terasa pegal dan linu seperti hamil pertama dulu. Nah, esok paginya, aku langsung mencoba melakukan testpack. Dan benar saja, hasilnya garis dua!
Alhamdulillah, aku hamil lagi meskipun sebenarnya belum siap-siap amat karena sedikit trauma. Namun, aku dan suami tetap bersyukur banget dong! Tanpa pikir panjang, kami langsung memutuskan untuk USG. Kebetulan, awal tahun ini kami sudah menetap di Purbalingga, Jawa Tengah. Jadi, aku mulai mencari-cari dokter spesialis kandungan di Purbalingga yang nyaman untuk diskusi.
Sampai akhirnya, aku memutuskan untuk memilih dr. Yosiana Wijaya, SpOG yang praktek di Klinik Mitra Permata Husada Purbalingga. Alasannya, karena menurut keponakanku yang pernah konsultasi dengan dr. Yosiana Wijaya, SpOG, beliau sangat ramah dan informatif.
Lokasi Klinik Mitra Permata Husada Purbalingga
Klinik Mitra Permata Husada atau Klinik MPH Purbalingga berada di Jl. Ahmad Yani No.65, Kandang Gampang, Kec. Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Awalnya, aku juga ragu USG dan memeriksakan kehamilan di klinik, bukan di rumah sakit. Namun, ternyata banyak nilai plus-nya saat aku melakukan USG di Klinik Mitra Permata Husada Purbalingga. Mau tahu keuntungannya apa saja?
Pelayanan USG dengan dr. Yosiana Wijaya SpOG di Klinik MPH Purbalingga
Salah satu keuntungan USG di klinik MPH Purbalingga adalah bisa menghindari antrean panjang. Soalnya, di klinik MPH Purbalingga tuh sudah menggunakan sistem pendaftaran online melalui WhatsApp yang menurutku bermanfaat banget buat pasien.
Jadi, pasien bisa memperkirakan jam berapa akan masuk ruang periksa. Dengan begitu, pasien bisa terhindar dari antrean yang mengular. Kalau pun pasien datang terlambat dari nomor urut, pasien cukup menunggu tiga nomor urut selanjutnya. Setelah itu, nama dan nomor urut kita akan dipanggil.
Jujur, beberapa kali aku USG di Rumah Sakit Purbalingga dan Banjarnegara selalu berakhir badmood karena birokrasinya yang nggak jelas. Selain antrean yang mengular saat USG, kami juga akan antre lagi saat pengambilan obat. Antreannya nggak tanggung-tanggung dong, bisa sampai 3 jam, bahkan lebih. Makanya, aku mengapresiasi banget layanan USG di klinik MPH Purbalingga yang satset, ruang tunggu yang nyaman, pengambilan obat yang cepat, dan dokter spesialisnya pun sangat menyenangkan.
Jujur, menurutku dr. Yosiana Wijaya SpOG ini salah satu dokter kandungan terbaik di Purbalingga. Pasalnya, keramahan beliau nggak pernah aku temui di dokter spesialis mana pun. Jadi, begitu kami masuk ruang periksa, dr. Yosi pasti langsung menyambut kami dengan intonasi suara bahagia plus menanyakan kabar. Hal kecil semacam itu berarti banget untuk para pasien.
Selain itu, beliau juga sangat jelas saat memberikan informasi hasil USG, terutama berkat volume suaranya yang keras. Begitu slesai USG, kami juga biasa berdiskusi terlebih dahulu, menanyakan berbagai hal seputar kehamilan atau keluhan yang aku rasakan.
Cara Mendaftar USG di Klinik MPH Purbalingga
Untuk alur pendaftaran USG di Klinik MPH Purbalingga cukup praktis, kok. Pasien cukup mendaftar melalui kontak WhatsApp admin dan mengisi data diri. Selanjutnya, admin akan memberikan nomor antrean dan estimasi jam pemeriksaan. Sebisa mungkin, kalau mau mendaftar USG sehari sebelumnya, ya. Biar nggak gugup di perjalanan.
Setelah mendapatkan nomor antrean via WhatsApp, langkah awal pada hari H adalah mengambil nomor antrean di IGD Klinik MPH dengan menyebutkan nomor urut dan nama pasien. Lalu, menuju poli kebidanan dan kandungan. Setelah itu, pasien akan ditimbang berat badan dan di cek tekanan darahnya. Kemudian, perawat akan mengkonfirmasi usia kehamilan dan keluhan apa saja yang dirasakan.
Jika sudah ditimbang berat badan dan dicek tekanan darah, pasien akan dipanggil sesuai nomor urut untuk masuk ke ruang USG dr. Yosi. Untuk proses USG sama kok seperti USG di kebanyakan klinik atau rumah sakit. Bedanya adalah kalau USG di Klinik MPH Purbalingga akan ditangai oleh dokter yang super ramah dan super informatif.
Menurutku, untuk durasi USG nggak begitu lama jika dibandingkan dengan USG di salah satu Rumah Sakit di Banjarnegara dengan dokter yang berbeda. Meskipun durasi USG hanya kisaran tiga menitan, informasi yang disampaikan oleh dr. Yosi cukup jelas, kok. Menurutku, layar USGnya pun bisa menampilkan gambar yang jelas.
Biaya USG di Klinik MPH Purbalingga
Setahuku, di Klinik MPH Purbalingga menyediakan USG transvaginal dan USG abdominal. Untuk jenisnya ada dua, yakni USG 2D dan 4D. Sejauh ini aku selalu melakukan USG 2D di Klinik MPH Purbalingga karena usia kehamilanku baru masuk trimester 2.
Untuk biaya USG abdominal (USG perut) 2D sekitar Rp. 135.000 sudah termasuk biaya pendaftaran dan konsultasi dengan dokter spesialias kandungan. Nantinya, pasien juga akan diberikan kertas hasil USG. Oya, untuk biaya tersebut belum termasuk biaya obat dan vitamin, ya!
Kebetulan, aku baru lima kali USG di Klinik MPH Purbalingga. Setiap USG dan menebus obat atau vitamin berkisar Rp. 900 ribuan. Total biaya ini untuk vitamin dan obat dalam jangka waktu satu bulan. Tapi, balik lagi tergantung kondisi pasien, ya! Kalau pasien sudah punya vitamin yang kandungannya sama atau mirip, nggak perlu tebus lagi di klinik, kok. Atau, misalkan pasien keberatan menebus obat dan vitamin untuk jangka waktu satu bulan, diperbolehkan menebus satu atau dua minggu terlebih dahulu.
Oya, aku juga pernah USG yang antrenya lewat IGD Klinik MPH. Alasannya, karena saat itu aku perdarahan dan sudah ingin sekali mengetahui kondisi janin. Maklum lah, pernah keguguran jadi agak trauma. Untuk USG yang antreannya lewat IGD menurutku cukup cepat karena didahulukan daripada antrean yang via WhatsApp. Namun, ada tambahan biaya sekitar Rp. 75 ribu untuk biaya lain-lain.
Saran untuk Klinik MPH Purbalingga
Overall, aku puas dan mengapresiasi kinerja Klinik MPH Purbalingga. Namun, kalau boleh memberikan masukkan ada tiga poin. Ya siapa tahu masukkan ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan USG di Klinik MPH Purbalingga.
- Pengambilan nomor urut yang di IGD alangkah baiknya dijadikan satu lokasi dengan poli kandungan supaya pasien nggak perlu bolak balik. Karena, setelah mengambil nomor urut di IGD, nomor urut tersebut juga langsung dikumpulkan di poli.
- Setelah aku amati, ada beberapa petugas di poli kandungan yang kurang ramah dengan pasien. Masa sih petugas di poli kandungan kalah ramah dengan dokter spesialisnya?
- Untuk televisi yang ada di ruang tunggu mungkin akan lebih bermanfaat jika digunakan untuk menayangkan film pendek atau edukasi seputar kehamilan dan persalinan.
Nah, begitu kira-kira pengalaman USG ku di Klinik MPH Purbalingga. Jika ada teman-teman yang membutuhkan kontak WhatsApp admin Klinik MPH Purbalingga bisa langsung mengunjungi akun instagram @Klinik.mph. Salam sehat untuk bumil di luar sana, ya!